3. Gadis Berkacamata

89 9 1
                                    

"Ada sebuah alasan yang membuatmu sulit untuk diraih"

Suara ramai di kantin pun mulai terdengar lagi yang pastinya hadir karena band yang beranggotakan Reza, Anjas, Nathan, Fredrik dan Bisma yang tak lepas dari jeritan para wanita yang melihatnya.

"Intan, nonton mereka nyanyi dulu yuk" ucap Ita merayu Intan untuk mampir sebentar melihat penampilan mereka.

"Apaan sih? Gue gasuka yang kaya ginian. Kalau lu mau nonton gapapa, gue duluan" jawab Intan menolak sembari meninggalkan Ita yang ingin menonton dikantin. intan merasa heran pada Ita, sebab tak biasanya Ita tertarik pada mereka, banyak pertanyaan yang akhirnya terselip di hati Intan mengenai Ita.

"Apa jangan jangan??? Ga, ga mungkin Ita suka sama salah satu anak band alay itu. Kalau emang bener gue ga akan suka" ucap Intan dalam hati.
Sesampainya Ita ke kelas setelah menonton tampilan anak band Intan pun langsung duduk disampingnya sambil menatap tajam matanya.

"Jangan bilang lu suka sama salah satu anak band itu?" Tanya Intan serius.

"A-apaan sih lu, ma-mana mungkin gue suka sama anak anak alay yang suka cari perhatian itu!"jawabnya sambil berdiri ingin membuang permen karet yang sudah dimakannya sejak tadi, namun disaat ia berdiri dan keluar, Ita menjatuhkan kertas dari kantungnya kelantai yang tentunya tak diketahui Ita. Dengan cepat Intan mengambil kertas yang tak diketahui isinya tersebut dan memasukannya kedalam kantung bajunya. Setelah kelas masuk untuk melanjutkan pelajaran Intan pun membuka kertas tersebut yang ternyata membuatnya kaget bukan main. Ia melihat foto Ita dengan Fredrik dengan posisi Fredrik merangkul Ita dengan tidak sungkan.

Foto ini disertai tulisan yang bertuliskan "do not ever change" yang artinya "jangan pernah berubah". Hal ini sungguh mengagetkan Intan yang mulai emosi karena sahabatnya dekat dengan seseorang yang ada di kelompok band tersebut. Namun, Intan masih bisa menahan semuanya sampai Ita mau mengaku sendiri bahwa dirinya berpacaran dengan Fredrik anak kelas XII IPS I.

Di sisi lain pun Bisma dan kawan kawannya tak mengetahui bahwa Fredrik menjalin hubungan dengan adik kelas yang bernama Ita karena mereka tak banyak suka bercengkrama tentang masalah hati.

"Than pulang sekolah main ke rumah gue ya! Gue kasih makanan deh" ucap Bisma yang pasti nya memiliki alasan ingin mengetahui lebih banyak hal tentang Intan dari Nathan.

"Wah kalau gitu gue suka tuh. Siapp" jawab Nathan.

"Kringggg" bel pulang sekolah pun berbunyi, seluruh siswa berhamburan kembali untuk pulang ke rumah masing masing.
Bisma dan Nathan menuju parkiran untuk mengambil motor mereka. Namun disaat menuju parkiran, Bisma melihat wajah itu kembali di hadapannya sehingga mengalihkan pandangannya.

"Than lu duluan dulu gue mau ke kamar mandi nanti gue nyusul ke parkiran" ucap Bisma yang langsung dimengerti oleh Nathan sehingga Nathan pun langsung menuju ke parkiran tanpa menunggu Bisma.

"Gue disini. Lu nungguin gue?" Ucap Bisma pada Intan yang sedang sendirian menunggu Ita dari perpustakaan.

"Lu gabisa pergi dari hidup gue? Dari awal ketemu lu udah bikin hidup gue ga tenang " kesal Intan pada Bisma yang terkesan sangat menggangu dirinya.

"Gue mau bikin hidup lu ga tenang dan ngerti sama artinya hidup kalau hidup itu bukan mencakup masalah diri sendiri, tapi bisa mencakup masalah hati" jawabnya.

"Berisik lu, gue mau pergi" ancam Intan pada Bisma. Namun Bisma berhasil lagi meraih bahu Intan dan membalikan badannya sehingga saat ini gadis tersebut berada tepat dihadapannya dalam jarak yang cukup dekat. Kacamata bulatnya yang sejak dulu ia pakai lagi lagi berhasil mengambil perhatian Bisma yang berpikir bahwa kacamata tersebut menambah kesan lugu gadis itu yang memang sangat lucu Dimata Bisma.

Tentang 'Makna'Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang