2. Pandangan yang Berbeda

98 8 0
                                    

"Gue penasaran sama sikap lu ke gue".

Bisma merenung diruang makan pagi hari sebelum pergi ke sekolah. Gadis Misterius. Ia mengulang dua kata itu dengan berbisik sembari membolak-balik makanan yang berada dihadapannya. Gadis itu benar benar membuatnya merasa seperti psikopat saat bertemu dengannya sehingga menimbulkan banyak pertanyaan dibenak Bisma. Suara gugupnya saat menjawab Bisma yang menawari bantuan pada saat itu masih terngiang halus dikepalanya.

"Cewe itu bener bener nyusahin gue. Baru pertama kali gue ketemu dia. Tapi cewe itu udah langsung bikin gue merasa bersalah meski belum pernah ketemu sama tu bocah" ucap Bisma yang ternyata didengar oleh Risa.

"Bocah siapa Bis? Kamu ada masalah? Saut Risa menanggapi kata kata akhir yang ia dengar saat Bisma bicara tadi.

"Ehm? Bocah? Bisma ga ada masalah apa apa kok mah. Bisma mau berangkat dulu deh yaaa. Bye mah" jawab Bisma mengelak sembari mengambil air minum dan menenteng tas dibahunya menuju motor yang biasa ia gunakan ke sekolah.

Sesampainya disekolah,
"Gue harus cari Nathan" ucap Bisma dalam hati untuk mencari tahu informasi tentang gadis misterius tersebut. Tanpa disadari Nathan yang memang kebetulan sekelas dengannya sudah berada dikelas lebih pagi, sehingga Bisma pun dapat bertanya tentang gadis tersebut.

"Than gue mau lanjutin pertanyaan gue yang kemarin" ucapnya.

"Mau nanya apa lagi lu? Kalau gue tau pasti gue jawab kok" jawab Nathan menanggapi ucapan Bisma.

"Jujur ya, lu kenal sama Intan Intan itu anak baru? Lu kenal dimana? Nama panjang tu bocah siapa? Tau kenapa tuh cewe jutek banget ke gua?" Tanya Bisma ingin tahu banyak tentang gadis misterius tersebut.

"Wah wah.. stop dulu.. satu satu kalau nanya yaa hahaha, kayanya lu penasaran banget ya sama cewe culun itu?"sahutnya.

"Udah lu jawab aja, kebanyakan basa basi lu than keburu masuk nih kelas" jawab Bisma sedikit emosi.

"Okay gue jawab deh. Gue ga pernah kenalan sama Intan, tapi gue tau dia karena dulu gue pernah satu sekolah waktu SMP di SMPN 3 dan dia jadi adik kelas gue. Dulu juga dia tetangga gue" jawabnya

"Terus terus??" Tanya Bisma semakin penasaran.

"Tetanggaan itu dulu, tapi sekarang semenjak ibunya meninggal dan ayahnya pergi gitu aja gatau kemana, dia sama adenya pindah ke rumah tantenya dideket sini. Makannya Intan sekolah disini, dan kalau gue ga salah nama panjangnya Intan Mitradila, dan nama belakangnya itu diambil dari nama Ayahnya Bis" Jawab Nathan panjang.

"Dia berarti udah ga tinggal sama orang tuanya? Gue baru tau hidup tuh cewe seribet ini" ucapnya.

"Iya udah hampir 2 tahun ini semenjak dia masuk SMA. Tapi kalau lu nanya kenapa dia jutek ke lu gue gatau Bis jadi please jangan tanya ke gua" tolak Nathan mengenai pertanyaan Bisma yang terakhir.

"Oke, tapi lu tau kelas dia dimana kan?" Tanya Bisma penasaran.

"Gue gatau Bis, lu nanya jangan ke gue deh gue bukan siapa siapanya" sahut Nathan yang sudah mulai kesal karena dilontarkan banyak pertanyaan semenjak tadi oleh Bisma.

"Hahaha marah aja lu. Yaudah deh makasih woi" ucap Bisma sembari tertawa dan berjalan ke kursi nya berhubungan dengan bel sekolah yang baru saja berbunyi.



"Kringggg" suara bel istirahat pertama pun terdengar dan membuat murid murid berhamburan keluar kelas untuk melepaskan kejenuhannya di luar. Namun, Bisma masih memiliki banyak pertanyaan tentang gadis bernama Intan Mitradila tersebut.

"Nah, kesempatan gue nih buat nyari tau dia kelas berapa" ucapnya sembari melewati teras depan kelas sebelas. Tak lama kemudian pandangannya pun tertuju pada satu gadis yang ia lihat mirip seperti Intan dari kejauhan, dan ternyata
"Yaa! Itu dia!" Ucap Bisma girang.

Tentang 'Makna'Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang