Sorry for typo
Enjoy..______________
Author Pov
Seperti biasa Han Jisung yang bekerja dipagi hari dan akan pulang saat rembulan mulai menyapa atau bahkan sudah lama bergantung diatas langit.
Hari ini, jisung harus pulang lebih lama dari biasanya setelah beberapa hari yang lalu pulang lebih awal. Pekerjaannya menumpuk dikarenakan otak jisung yang tidak bisa fokus selama bekerja. Pekerjaannya jadi sedikit terbengkalai.
"Dasar Lee Minho sialan!"
Gerutu jisung menyebut nama penyebab fokusnya yang tiba-tiba hilang begitu saja.
"Apa yang barusan kau katakan?"
Kaget!
Jisung seperti berhalusinasi mendengar suara si brengsek itu sekarang.
"Astaga, aku rasa aku sudah mulai gila sekarang"
Jisung memijat pelipisnya frustasi. Mungkin dia harus mulai konsultasi pada dokter mengenai kejiwaannya.
"Gila? Mungkinkah kau gila karenaku?"
"Oh ya ampun! Bahkan sekarang khayalan itu bisa menjawab ucapanku?! Han Jisung kamu benar-benar sudah gila.."
"Mungkin iya untuk sekarang. Kau seperti orang gila bila begitu terus-menerus"
Seluruh aliran darah jisung serasa terhenti. Dia tidak bisa membedakan apakah ini mimpi atau kenyataan. Suara itu semakin terdengar jelas dan nyata membalas ucapannya.
Dengan setengah keberaniannya, jisung memilih membalikkan badan dan memastikan apakah khayalannya ini benar-benar hanya khayalan, atau..
Deg!
'Dia..?'
'Si sialan itu ada disini?'
'Lee Minho sialan?!!'
"Apa begini kelakuanmu dibelakang atasanmu Tn.Han?"
Mampus!!
Ternyata seorang Han Jisung salah. Seonggok manusia yang berada tepat dihadapannya ini ternyata bukanlah khayalannya. Dia benar-benar si Lee Minho.
Si atasan!
Si mantan suami!
Si mantan cinta pertama!
Si brengsek-sialan yang tega-teganya berselingkuh dibelakang Han Jisung!
"A-aahh.. Pak Minho, bapak.. dari tadi di situ? Sedang apa pak? Cari nyamuk ya..?"
Menyengir layaknya orang gila. Hanya itu yang bisa jisung lakukan untuk menyelamatkan dirinya.
"Iya. Cari nyamuk. Sekarang sudah dapat. Rupa-rupanya nyamuknya cukup liar sampe ngatain saya s.i.a.l.a.n"
Minho sengaja menekankan kata sialan yang sempat dia dengar dari si bawahan.
"Hehe.. Masa sih pak, nyamuk bisa ngomong? Memang ada ya?"
Minho mengerutkan keningnya dalam. Tidak habis pikir dengan jalan pikiran karyawannya ini. Bagaimana bisa dia sesantai itu ketika berbicara dengan sang atasan?!
"Lupakan! Sedang apa kau disini?"
Memilih mengalihkan topik pembicaraan, minho jadi penasaran kenapa si karyawan masih berada diluar dijam segini dengan stelan kerjanya.
"Saya?" Minho mengangguk.
"Saya kan baru pulang kerja pak. Memang bapak ngak lihat? Ini, saya masih pake baju kerja"
Jisung sedikit menarik ujung kemejanya memperlihatkan pada minho. Apa atasannya ini sudah pikun ya?
'Ahh, kak minho.. 4 tahun lebih tua, dia sudah pikun begini'
"Maksud saya, kenapa jam segini baru pulang? Kamu lembur?"
"Oh.." Jisung mengangguk-anggukkan kepalanya.
"Iya, saya lembur. Banyak kerjaan saya. Emang kenapa? Bapak mau bantuin kerjain?"
Dasar Han Jisung gila. Bisa-bisanya dia mengeluarkan kata-kata seperti itu. Sepertinya dia sudah tidak sayang dengan nyawanya.
Lagipula, kenapa jisung bisa sesantai ini menanggapi si mantan? Lagi. Ada apa dengan ingatan minho? Apa dia sama sekali tidak merasa malu, mengajak bicara jisung dengan keadaan mereka dimasa lalu?
"Ck ck ck.. kamu jadi karyawan tidak ada sopan-sopannya ternyata"
Miris. Pikir minho. Ternyata ada spesies karyawan seperti lelaki dihadapannya ini. Minho menggelengkan kepalanya seraya memijit pelan dahinya yang sedikit berdenyut.
Rupanya harus pakai ekstra sabar jika ingin berbicara panjang dengan lelaki dihadapannya saat ini.
"Siapa namamu?"
Kali ini jisung yang mengerutkan dahinya. Minho bertanya namanya? Apa benar dia amnesia? Atau adakah saraf yang putus dari tengkoraknya itu?
"Bapak ngak tau nama saya? Serius pak?!" tanya jisung dengan nada sedikit tinggi.
"Iya" jawab minho datar.
Aisshh. Benar-benar Lee Minho bukan aktor ini.
"Saya Han Jisung, dari divisi keuangan"
"Baik Han Jisung. Saya akan ingat nama kamu-"
Jisung tersenyum penuh arti.
'Seharusnya jangan pernah lupakan aku'
"Karena kamu-
Harus membayar mahal atas semua perkataanmu tadi"
Seringai licik minho berikan.
Jisung tertegun. Tunggu?
'Bayar mahal?'
'Perkataan?'
"Masih tidak mengerti? Bukankah si atasan ini sialan?-
Mari kita buktikan. Sesialan apa si atasan ini"
Oh tidak-
"Kalau begitu,, temani aku minum"
"..."
.
.
.
.Mati saja kau Han Jisung bodoh!! Habislah aku :(
***
T.B.C
Hai hai hai...
Gila, aku ngilang berapa abad dahh? Maaf banget ya, kemarin-kemarin belum bisa update. Aku ada sedikit masakah awalnya, pas udah fix eh- ku sakit-, jadinya cuman bisa balas komenan doang. Buat nulis aku masih nyicil, gak konsen soalnya..
Maaf sekali lagi ya yeorebun 🙏🙏
Oke, yang kngen dua sejoli ini mana tangannya?? Nih, masih ada lanjutannya ya.
Vote Comment for next chapter 😉😉😊
KAMU SEDANG MEMBACA
The CEO is My Husband | Minsung
Fanfiction이 민호 & 한 지성 🤍🔞 Kebahagiaan? Hidup punya lebih dari sekedar kebahagiaan - Han Jisung ©® lliquiws 2018