Sorry for typo..
________________
Jisung tertegun. Tunggu?
'Bayar mahal?'
'Perkataan?'
"Masih tidak mengerti? Bukankah si atasan ini sialan?-
Mari kita buktikan. Sesialan apa si atasan ini"
Oh tidak-
"Kalau begitu,, temani aku minum"
"..."
.
.
.
.Mati saja kau Han Jisung bodoh!! Habislah aku :(
***
Dan di sinilah jisung terdampar.
Terjebak bersama dia yang entah kemana urat malunya itu sekarang?
Cihh..
Jisung berdecih pelan, menghela nafas kasar dan menghembuskannya secara kasar pula. Berulang kali dia lakukan hal tersebut demi menetralkan entah apa perasaannya sekarang ini. Dia juga bingung, kenapa dia jadi gelisah seperti ini? Apa karena faktor sudah lama tidak berjumpa? Atau karena si dia yang hanya sibuk dengan minumannya saja, sedangkan jisung di sini layaknya seperti lalar solo? Atau mungkin ada faktor x lain?
Entahlah. Kepalanya sudah cukup sakit seharian ini. Menyelesaikan kerjaan yang menumpuk, memikirkan jimin di rumah, dan ditambah lagi makhluk satu ini, yang tepat berada di depannya ditemani minuman yang jisung juga sudah lupa tegakan keberapa sekarang.
"Pak. Sudah sudah, bapak sudah mabuk. Lebih baik bapak pulang sekarang"
Bicara jisung manis. Sebenarnya dipaksakan manis. Karena kalau tidak, lelaki yang satu ini tidak akan mau mendengarkannya.
"Sebentar lagi. Satu botol lagi-
Pelayan! Berikan aku satu botol lagi, euughhh.."
Minho bersendawa di akhir kalimatnya. Keadaanya sangat jauh dari kata wibawa saat ini. Bahkan title CEO sangat tidak sinkron dengan penampakan seorang Lee Minho yang sekarang tengah jisung bopong keluar dari area club.
Jisung memutuskan membawa minho keluar daripada harus membujuk minho untuk kwluar sendiri. Bisa-bisa dia tidak akan pulang sampai fajar menyingsing. Satu-satunya jalan adalah dengan mengambil tindakan sendiri.
"Heyy, mau kamu bawa kemana aku? Jangan culik aku, kumohon.." rengek minho layaknya bocah kecil.
"Diamlah pak, kita akan segera pulang ke rumah sekarang"
Dengan tenaga maksimal jisung memposisikan minho pada jok penumpang, setelah itu dia beralih pada sisi lainnya yakni jok pengemudi.
Disela-sela aktivitasnya mengemudi saat ini, sesekali jisung melirik minho yang terlelap efek terlalu mabuk.
"Menyebalkan. Kak minho yang seperti ini sungguh sangat menyebalkan"
"Kenapa tidak aku tinggalkan saja kak minho sendirian di sana?"
"Akh, entahlah! Aku bingung!"
KAMU SEDANG MEMBACA
The CEO is My Husband | Minsung
Fanfiction이 민호 & 한 지성 🤍🔞 Kebahagiaan? Hidup punya lebih dari sekedar kebahagiaan - Han Jisung ©® lliquiws 2018