CHAPTER 1

1.5K 110 8
                                    

WARNING :
○ SILENT READERS DIDNOT ALLOWED IN HERE
○ LEAVE A ⭐ BEFORE READ

--==--

Hari masih pagi, tapi Mama muda dari keluarga Choi sudah duduk manis dimeja makan dengan kalender duduk ditangannya. Menggigit bibir bawah dan mengerutkan keningnya. Tadi malam ia mimpi buruk berakibat bangun pagi hari. Jika dihitung, coretan di kalender duduk hanya mencapai 14 hari. Tapi mengapa ia risau sekali ?

"Bagaimana bisa? Kan baru 14 hari"

Eunhyuk berdecak. Ia bangkit dan membawa kalender duduknya lalu meletakkan ditempat semula bersama dompet berwarna merah muda. Jika ini bukan hadiah dari Min Young ia takkan sudi menggunakan donpet berwarna girly itu. Ia benci warna merah muda.

"Maa"

Ia baru akan kembali ke kamar tapi Sehan sudah berjalan tertatih dengan menguap.
Menggendong si kecil dan membawanya ke pelukannya.
Duduk disofa dan menepuk lembut punggung Sehan. Ia yakin bayinya belum bangun sempurna.

1 jam kemudian, Sehan yang mengulat membuatnya mau tidak mau membuka mata. Mereka berdua tertidur di sofa. Eunhyuk menunduk dan mengusap sayang kepala bayinya.

"Selamat pagi"

"Mma mma"

Sehan mengusak wajahnya di dada sang Mama dan memberikan sebuah kecupan manis.

"Ayo bangun, sikat gigi dan cuci muka"

Sehan mengangguk.
Eunhyuk bangkit dengan menggandeng tangan sang putra. Sehan sudah mulai belajar menggosok gigi sendiri. Minggu kemarin saat di supermarket Eunhyuk membelikan sikat gigi khusus gambar pororo serta pasta gigi rasa strawberry untuk bayinya.

Berdiri di kursi tinggi, Eunhyuk memegang sang putra dan memberikannya sikat gigi. Sehan menerima dengan senang hati dan ia mulai menggosok gigi seperti yang Papanya ajarkan. Membuang busa tersebut dan berkumur.
Setelahnya Eunhyuk membasuh wajah sang putra dan keluar dari toilet.

"Ppa ppa"

Sehan begitu senang melihat sang Papa sudah ada di sofa sambil merentangkan tangan. Donghae menerima tubuh kurus Sehan dan memangkunya.

"Sudah wangi, Sehan sikat gigi sendiri? "

"Sika sika Ppa Ppa"

Ia tersenyum melihat tingkah polos Sehan. Mencium pipinya dan mengajak ke meja makan. Duduk disana menatap Mama Choi memotong bahan masakan.

"Jam berapa kau ada kelas?"

"Jam 9, kau sendiri?"

"Hari ini aku tidak ada."

"Aku sampai jam 3. Nanti langsung pulang"

Eunhyuk mengangguk dan mengambil roti gandum. Tak lama sarapan datang. Salad sayur dan roti gandum. Donghae menatap takjub menu makanan hari ini. Begitu juga dengan Sehan. Satu satunya wanita di sana mengangkat alisnya.

"Kenapa? Jangan protes"

"Sayang, hanya sayur dan roti gandum? Nasi kimchi tidak ada?"

"Tidak, mulai sekarang kita berhemat"

"Huh, bagaimana bisa?"

Eunhyuk pergi, ia mengambil dompet, kalender dan juga kertas catatan yang tadi ia lihat. Memberikan pada Donghae dan membiarkan suaminya melihat isi tulisan tersebut.
Sehan? Dengan sok taunya ikut membaca dengan sang Papa.

"Itu pengeluaran kita selama 14 hari. Aku menuliskan semua pengeluaran kita dan sisa uang yang kita miliki hanya 200.000 won"

Donghae mendongak putus asa.

[END] 《 HAEHYUK 》 OH MY PAPA ( GS )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang