📌suatu hari di gramed

483 74 4
                                    

"eh kak sorn? ngapain disini?" tanya Yuna sambil ngelirik Yuta.

"Numpang mandi," sahut Yuta datar. "Ya makan lah kocak,"

"Iyaa aku lagi reunian sama temen smp disini. Oh iya maaf aku pergi duluan ya om, tante, Yuna, Yuta," Kata Sorn sambil nundukin kepalanya dikit lalu jalan duluan disusul 3 teman dibelakangnya.

"reunian apa pertemuan mafia sih, suram amat temennya," celetuk Yuna yang langsung dihadiahi sikutan oleh Yuta.

"SAKIT IH,"

"Mulut lu ember bgt sih na, kalo anak nya denger gimana,"

"Ember apaan sih biasa aja kali, abang kali yang mulutnya lemes," Balas Yuna memeletkan lidahnya.

"Sorry gue mah laki, ga pernah ember kaya lo lambe turah,"

"Apa perlu pas abang marah - marah gue videoin hah biar abang sadar seberapa embernya mulut abang HAHH?!?!?"

"HEH berantem mulu! cepetan abisin makanannya," Seru Ayah yang dari tadi diem, tapi karna ga berhenti juga akhirnya buka suara.

Yuta dan Yuna langsung diem trus ngehabisin makanannya sambil menggumamkan "kata - kata mutiara" nya.


















"Jadi ke gramedia ga?" Tanya Yuta setelah mereka pisah jalan sama ayah bunda nya yang pulang duluan.

"Audah,"

"Dih ngambek, seriusan mau kagaa,"

"Yaudah ayok," jawab Yuna langsung jalan lurus ninggalin Yuta yg cuma cengengesan liat adek nya ngambek dikatain lambe turah.

"Jangan cepet - cepet jalannya ntar lu digodain satpam yg gendut itu tuh," kata Yuta pas udah jalan disebelah Yuna.

"IH mulut lo tuh ya!!" Yuna langsung mukul lengan Yuta kenceng banget.

Yang dipukul cuma ketawa - ketiwi aja tp tetep sambil kesakitan.

"Belok heh mau kemana, itu gramedia nya," Yuta narik tangan Yuna yang mau jalan lurus, udah keburu bete jadi ga liat jalan.

"Yauda si maap kan becanda tandanya sayang,"

"Makan tuh sayang gue kenyang," ketus Yuna yang nyamber tas belanjaan khusus disediain gramed.

"Iya kenyang makan sayang dari Jeongin," sahut Yuta yang sebenernya lupa lupa inget nama cowo yang ditaksir Yuna.

"Apasih ih ga jelas," jawab Yuna tanpa ngeliat muka Yuta. Padahal mah udah nahan senyum pas denger nama Jeongin.

dasar anak muda lg cinta babon, pikir Yuta.

"Senyum mah senyum aja jgn ditahan ntar jadi tai,"

"Bacot," sahut Yuna ngelirik Yuta jengah.

"Nyari novel apaan sih?" tanya Yuta ngeliat Yuna mondar - mandir di bagian novel fiction.

"Ya nyari yang bagus," jawab Yuna sambil jinjit dikit ngambil buku di rak atas.

"Ya kalo ga bagus gabakal di jual lah kocak," sahut Yuta ngebolak balik buku di tangannya.

"Yang seru lah pokoknyaa, udah ah abang berisik ganggu aj-"

BRUK!

"Jangan dibuang - buang buset blm bayar ini," kata Yuta ngambil buku yang dijatuhin Yuna dari tangannya.

"Bang g-gue keluar dulu ya," Yuna langsung balik badan kearah belakang Yuta buat balikin tas belanjaannya yang masih kosong.

"Woi Yuna tungguin!" panggil Yuta sedikit teriak karna Yuna udah cepet - cepet jalan keluar gramedia.

Baru beberapa langkah mau nyusul Yuna, mata Yuta nangkep wajah yang ga asing di dalam gramedia itu.

"Jeongin?" kata Yuta lebih kepada dirinya sendiri, memastikan.

Merasa ada yang menyebut namanya, Jeongin memutar badannya ke arah Yuta lalu sedikit terkejut.

"...Bang Yuta?" tanya Jeongin kurang yakin kalau namanya betul apa ngga.

"Cewe lu?" tanya Yuta ngeliat tangan Jeongin genggam tangan cewe disebelahnya.

"Eh iya kak, aku pacarnya Jeongin, nama ku Jiheon," cewe itu ngelepasin genggaman tangan Jeongin buat nyalam Yuta.

Yuta nyambut tangan Jiheon trus salaman, "Gue abangnya Yuna, cewe yang di baperin cowo lo tapi malah jalan sama cewe lain."

Jeongin yang denger perkataan Yuta langsung kaget.

"Bang bukan gituㅡ"

"Bacot, gue ga butuh alasan dari lo,"

Yuta yang nahan emosi langsung keluar dari gramedia nyari Yuna.

Pasti nangis dah ni, pikir Yuta.

Yuta ngambil hp dari saku celananya trus nelpon Yuna.

"Halo?"

"Lu dimana?"

"Dikamar mandi, gue kebelet hehe"

"Yaelah bilang kek, main kabur aja lu,"

"Hehehehe maap maap panggilan alam harus disegerakan, ntar lg gue keluar sabar ya abwang,"

Telfon nya dimatiin sama Yuna. Walaupun ngomongnya masih bercanda, tapi Yuta yakin dia nangis.

"Jeongin bangsat, kalo bukan anak kecil udh gue ajak ribut kali," gumam Yuta masih kesal.

"BANG," teriak Yuna dari jauh, didepan lorong kamar mandi.

Yuta langsung lari kecil nyusul Yuna. Samar tapi masih keliatan sedikit matanya bengkak, tuh kan nangis.

"Pulang yuk bang?"

Yuta ngangguk trus jalan beriringan disebelah Yuna.

"Lu berak ya?" tanya Yuta nyoba nyari topik biar Yuna ga sedih - sedih amat.

"Enak aja, gue pipisss kebanyakan minum tadi," jawab Yuna sambil menekan - nekan sedikit kelopak matanya.

"Ngantuk? abis makan, berak, trus tidur, gimana mau diet kaya gitu ckck" kata Yuta sengaja mancing amarah Yuna.

"Hahaha iya nih kan gue mau hibernasi kaya beruang,"

Yah dia kaga marah, batin Yuta.


"Bang," panggil Yuna tiba - tiba waktu mereka mau masuk ke dalam mobil.

"Ya? Ada yang ketinggalan?" tanya Yuta yang langsung berdiri tegak lagi gajadi masuk ke dalam mobil.

Yuna menggeleng, "Jangan tinggalin gue yak," kata Yuna cengengesan tapi Yuta tau, dia serius.

"Ga akan pernah," Jawab Yuta meyakinkan sambil tersenyum hangat.

°yu sibling°Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang