Bab 1

867 60 6
                                    

UNFORGIVEN HERO

FF ini di remake dari sebuah Novel berjudul Unforgiven Hero karya Santhy Agatha dengan sedikit pengurangan dan penambahan untuk menyesuaikan dengan kebutuhan alur cerita.

Thank You

.

.

"Oppa kau sangat menyedihkan," Chaerin menoleh ke laki-laki di sebelahnya, yang kebetulan kakaknya.

"Bukan urusanmu."

Chaerin mendengus lalu menyesap minuman kalengnya dan meletakannya di dashbor mobil.

"Sampai kapan oppa mau begini terus? sampai dia menjadi nenek-nenek dan tetap tidak menyadari keberadaanmu?"

"Sttt..." Minhyuk bahkan tidak menoleh ke wajah adiknya yang duduk di sebelahnya, tatapannya lurus ke depan, ke pintu keluar sebuah gerbang kampus. Tak lama sosok yang dicarinya itu keluar, dengan senyum manis yang sudah dihafalnya, sedang bercanda bersama teman-temannya.

"Dia tersenyum." gumam Minhyuk.

"Tentu saja dia tersenyum, dia berhasil lulus dengan predikat cum laude,"

"Dan itu karena siapa coba?"

"Aku tidak mau membahasnya...."

"Karena kau oppa! Semua karena perjuanganmu."

"Dan sekarang kau bahkan tidak bisa memberi selamat kepadanya, malah mengintip dari jauh seperti ini. Benar-benar menyedihkan!"

Minhyuk terus menatap sosok itu sampai menjauh, menghilang di dalam angkutan umum yang ditumpanginya.

"Dia bahkan masih naik angkutan umum, Aku harus mengusahakan kendaraan untuknya. Supaya dia tidak perlu capek berpanas-panasan naik angkutan umum lagi."

"Kau menyedihkan, sampai kapan kau menghukum dirimu sendiri seperti ini?"

Sepi. Tampaknya Minhyuk mengganggap pertanyaan Chaerin itu tidak perlu dijawab. Dua kakak beradik itu terdiam di dalam mobil mewah yang sengaja di parkir agak jauh dari kampus, agar tidak mencolok. Minhyuk sibuk dengan pikirannya sendiri, pikirannya melayang ke masa sepuluh tahun lalu, saat usianya masih 18 tahun. Kaya, tampan, punya kuasa, dan tidak tahu tentang rasa tanggung jawab....

.

.

10 Tahun yang Lalu...

"Ini mobil hadiah ulang tahunku, baru ada dua di korea." gumam Minhyuk bangga pada teman-temannya waktu itu.

Semua temannya mengagumi mobil sport warna merah yang diparkir Minhyuk di lapangan itu.

"WOW! mobil ini enak sekali dibawa ngebut!" seru salah satu temannya.

"Tentu saja, namanya juga mobil sport."

"C'mon Let's try." seru salah seorang temannya yang lain.

Minhyuk tertawa bangga dengan kesombongan masa mudanya waktu itu. Malam itu mereka mabuk-mabukan dan berpesta pora. Dan malam itu pula Minhyuk belajar bahwa kesenangan sesaat kadangkala bisa merenggut nyawa orang yang tidak bersalah. Mobil yang dia kendarai dalam keadaan mabuk, menabrak sebuah taksi yang berjalan pelan di jalur berlawanan. Pengemudi taksi itu, lelaki tua yang tidak tahu apa-apa, tewas seketika.

Tentu saja semua permasalahan dapat dibereskan dengan cepat. Ayah Minhyuk adalah pengusaha yang sangat berpengaruh karena harta dan kekuasaannya yang melimpah. Tidak ada yang mempermasalahkan kenapa Minhyuk mengendarai kendaraannya dalam kondisi mabuk berat, uang jaminan sudah disiapkan. Minhyuk sendiri waktu itu lebih mencemaskan keadaannya daripada memikirkan supir taksi tua yang tewas itu. Toh supir taksi itu lebih beruntung langsung tewas, tidak merasakan sakit seperti dirinya.

Unforgiven Hero (Remake Story)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang