Minhyuk melangkah menelusuri areal pemakaman ini, yang amat sangat dikenalnya. Tadi di tempat parkir, dia melihat mobil Chaerin di sana. Jadi adiknya dan Sohyun memang benar-benar sedang ada di sini. Dia sering sekali kemari. Meletakkan bunga di atas makam bumonim Sohyun, kemudian menghabiskan waktu berjam-jam di sana untuk meminta maaf. Memohon ampun kepada mereka.
Langkahnya terhenti ketika melihat dua sosok yang sangat familiar di kejauhan. Itu, Sohyun dan Chaerin, Minhyuk mempercepat langkahnya untuk kemudian menemui Chaerin yang sedang berseru panik sambil berusaha membimbing Sohyun yang berjalan tertatih.
"Ada apa?" Minhyuk bertanya cepat, dan ketika melihat keadaan Sohyun dia sudah tahu apa yang akan terjadi, bahkan sebelum Chaerin menjelaskannya.
"Air ketubannya pecah. Kita harus segera membawanya ke rumah sakit, Oppa!" Chaerin menjerit panik.
Minhyuk berdebar. Oh astaga!!
Sohyun akan segera melahirkan, dan mereka masih di sini, di tengah areal pemakaman yang luas, yang harus ditempuh dengan jalan kaki beberapa ratus meter lebih sebelum mencapai parkiran mobil.
Tetapi Minhyuk tidak sempat berpikir, dengan sigap dipeluknya Sohyun dan diangkatnya ke dalam gendongannya.
"Berjalanlah dulu ke mobil, aku akan menyusul." Minhyuk memerintahkan Chaerin yang segera berlari untuk mengambil mobilnya.
"Maafkan aku Minhyuk.. aku tidak tahu kalau sekarang saatnya."
"Tidak apa-apa sayang, Bertahanlah, aku akan membawamu ke rumah sakit."
Sohyun berpegangan erat di tubuh Minhyuk yang sedang berjalan cepat. Lelaki itu tampak sedikit terengah. Tentu saja, dengan usia kehamilannya yang sembilan bulan ini, Sohyun sangat berat, dan Minhyuk menggendongnya sambil setengah berlari.
Beberapa lama kemudian, mereka sampai ke areal parkiran, Chaerin sudah menunggu di ujung paling dekat dengan pintu penumpang belakang yang terbuka. Minhyuk langsung masuk dan menutup pintunya. Lalu Chaerin melajukan kendaraannya menuju rumah sakit terdekat.
"Bagaimana keadaanmu Sohyun?" Chaerin berteriak sambil melirik dari kaca mobil.
"Dia bertahan." Minhyuk yang menjawab karena Sohyun sedang mengerang merasakan kontraksi, sementara itu ban mobil berdecit karena Chaerin menghindari pengendara yang menyalip dari sebelah kiri.
"Fokus ke jalan, Lee Chaerin!!" Minhyuk merasakan cengkeraman erat Sohyun di lengannya ketika Sohyun mengalami kontraksi. Jarak kontraksinya makin dekat dan Minhyuk makin cemas.
"Bukan aku yang salah. Mobil tadi hampir menabrak ku!!" jerit Chaerin panik.
"Tarik napas dalam-dalam Sohyun." Minhyuk mengingatkan Sohyun cara menarik napas, seperti yang pernah diajarkan kepada mereka ketika mengikuti latihan persiapan kelahiran beberapa waktu lalu.
"Maafkan aku Minhyuk....aku ..." Sohyun menarik napas panjang, di sela kontraksinya.
"Aku tidak tahu akan melahirkan sekarang, kalau tahu aku akan diam saja di rumah."
Minhyuk tersenyum frustasi.
"Selama ini aku menahanmu di rumah supaya ketika kau melahirkan aku bisa dengan cepat membawamu ke rumah sakit, tetapi bayi ini rupanya punya maunya sendiri. Bertahanlah Sohyun."
Minhyuk menggenggam tangan Sohyun ketika kontraksi itu datang lagi.
"Kita sudah hampir sampai."
.
.
Mereka sampai beberapa waktu kemudian dengan kelihaian Chaerin menembus kemacetan jalan raya. Ketika sampai di UGD, Sohyun ditidurkan di atas ranjang dorong, dan Minhyuk terus memegangi tangannya. Sampai Sohyun dipindahkan ke ruangan melahirkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Unforgiven Hero (Remake Story)
FanfictionLee Minhyuk adalah seorang pengusaha sukses keturunan dari keluarga kaya yang berpengaruh. tetapi sebenarnya Minhyuk menyimpan rasa bersalah yang menyiksa seumur hidupnya. Di masa mudanya, Minhyuk pernah menyebabkan kecelakaan parah yang membunuh se...