Sohyun termenung di dalam kamarnya, masih bingung memikirkan perkataan Luna tadi. Perempuan itu bilang kalau Minhyuk selalu membayangkannya ketika bercinta, selalu menyebut namanya....
Bagaimana mungkin? Sohyun kan tidak mengenal Minhyuk sebelum ini?
Apakah Sohyun yang dibayangkan oleh Minhyuk adalah Sohyun yang lain?Jantung Sohyun serasa diremas. Mungkinkah itu? Mungkinkah pernikahan impulsif, dan semua hal yang dilakukan dengan terburu- buru ini disebabkan Minhyuk menginginkan seorang pengganti untuk Sohyun yang dicintainya.
Toh kalau dengan Sohyun, Minhyuk tidak perlu repot-repot seperti dengan Luna, karena namanya sama. Jadi Minhyuk tidak perlu menjelaskan apa-apa dan Sohyun juga tidak akan tahu kalau dia digunakan sebagai pengganti.
Sohyun mendongak ketika Minhyuk memasuki kamar, mengernyit ketika melihat Sohyun duduk melamun di ranjang,
"Sayang, kenapa? Aku menunggumu di bawah untuk makan siang, tetapi kau tidak turun."
Jawaban Sohyun hanya berupa desahan napas yang berat, bingung apakah dia harus menanyakan hal ini kepada Minhyuk atau tidak.
Minhyuk ikut menghela napas, dengan lembut dia melangkah dan berlutut di depan Sohyun yang sedang duduk di atas ranjangnya.
"Tentang Luna lagi, apakah dia mengganggumu?"
Sohyun menatap Minhyuk, mencoba mencari kedalaman hati suaminya itu di balik tatapan matanya yang lembut. Apa sebenarnya yang ada di benak Minhyuk? Kenapa dia tidak pernah tahu?
"Luna mengatakan kepadaku, bahwa kau selalu memanggil nama "Sohyun‟ ketika bercinta....bahwa kau selalu membayangkannya sebagai "Sohyun..." Sohyun mendesah.
"Dan aku berpikir, tentu Sohyun yang kau bayangkan itu bukan aku, karena kita baru saling mengenal"
Ekspresi Minhyuk tidak terbaca. Tetapi lelaki itu dengan lembut merengkuh tangannya dan menggenggamnya dengan erat.
"Kau lebih percaya Luna atau kepadaku sayang? Aku... Suamimu."
Sohyun mencoba percaya. Sungguh dia mencoba. Tetapi cara Luna mengucapkannya tadi, perempuan itu sungguh-sungguh tampak terluka. Mungkinkah Luna hanya berakting untuk menyebabkan kesalahpahaman di antara Sohyun dan Minhyuk?
"Percayalah kepadaku dan jangan hiraukan apa yang dikatakan oleh Luna. Bukankah aku sudah mengatakan kepadamu, bahwa apapapun yang terjadi seburuk apapun yang dikatakan orang, kau bisa pegang satu hal yang pasti, bahwa aku mencintaimu. Amat sangat mencintaimu..."
Minhyuk menundukkan kepala dan mengecupi jemari Sohyun.
"Rasanya sangat sakit, ketika kau mencintai seseorang, tetapi tidak dipercaya. Rasanya seperti cintamu ini sampah dan dibuang begitu saja."
"Minhyuk... tidak... bukan begitu...." Sohyun menggenggam jemari Minhyuk.
"Aku tidak akan membuang cintamu. Aku...maafkan aku mungkin aku sedikit terpengaruh karena cara Luna mengungkapkannya tadi begitu meyakinkan." Sohyun menghela napas panjang.
"Mulai sekarang aku tidak akan mendengarkannya lagi."
"Terima kasih Sohyun." Kedua mata mereka sejajar, Minhyuk yang berlutut dan Sohyun yang duduk di atas ranjang, lalu mereka berciuman dengan lembutnya.
Bibir Minhyuk melumat bibir Sohyun dengan penuh perasaaan, membuatnya terlena. Lidahnya menelusur pelan kemudian, mencecap rasa yang sudah lama dirindukannya, rasa yang sangat dikenalnya.
Sohyun mendesah ketika Minhyuk mendorongnya terbaring di ranjang, dengan kaki menjuntai di bawah dan Minhyuk yang berdiri membungkuk di atasnya.
"Kita tidak bisa melakukannya sekarang. Ini waktunya makan siang. Park ahjussi akan mencari-cari kita..." Sohyun berbisik dalam napasnya yang sedikit tersengal.
KAMU SEDANG MEMBACA
Unforgiven Hero (Remake Story)
FanfictionLee Minhyuk adalah seorang pengusaha sukses keturunan dari keluarga kaya yang berpengaruh. tetapi sebenarnya Minhyuk menyimpan rasa bersalah yang menyiksa seumur hidupnya. Di masa mudanya, Minhyuk pernah menyebabkan kecelakaan parah yang membunuh se...