Bab 11

226 32 8
                                    




"Bayi Yuri sangat lucu dan cantik." Sohyun bercerita sambil menyiapkan air mandi di bathup besar di kamar mandi mereka untuk Minhyuk yang baru pulang dari kerja.

"Oh ya? Kau sudah menyampaikan salamku untuknya?" Minhyuk melepaskan dasinya dan menyampirkan jasnya di kursi. Lalu melangkah menuju kamar mandi besar itu dan bersandar di pintu. Sohyun sedang memeriksa suhu air di kamar mandi itu, kemudian mengambil handuk-handuk putih dan melipatnya lalu meletakkannya di rak handuk di dekat bathup.

"Sudah kusampaikan. Yuri mengucapkan selamat untuk pernikahan kita." Sohyun berdiri dan menatap Minhyuk.

"Aku berpikir untuk mengunjungi Jessica eonnie.... kita kemarin hanya sempat mengabarkan pernikahan kita melalui telepon, dia sudah seperti saudara ku jadi rasanya tidak sopan kalau kita tidak segera menemuinya."

"Akhir pekan nanti aku akan mengantarmu ke Asrama untuk bertemu dengannya." Minhyuk tersenyum, mengagumi kecantikan isterinya di bawah sinar lampu kamar mandi yang temaram.

Kamar mandi itu luas, dengan bathupnya yang sangat besar, muat untuk dua orang. Tetapi Minhyuk dan Sohyun belum pernah mencoba melakukannya, berendam berdua karena mereka terlalu sibuk setelah kepulangan mereka.

Nuansanya hitam dan putih. Di dominasi oleh marmer hitam dengan semburat abstark keputihan di seluruh ruangan, selain itu semua perabotnya berwarna putih bersih, menciptakan kekontrasan sendiri yang sangat indah.

Tetapi Minhyuk tidak peduli dengan suasana kamar mandinya, baginya yang paling indah adalah isterinya. Isterinya yang cantik, Sohyun-nya yang luar biasa.

Yang sekarang berdiri dengan gaun putih sederhana yang melambai di betisnya, membuatnya tampak seperti dewi yang turun dari langit dan mempunyai kekuatan untuk menghilangkan semua kelelahan Minhyuk.

"Kemarilah.." Minhyuk mengulurkan tangannya.

"Aku merindukanmu."

Sohyun tersenyum dan menerima uluran tangan Minhyuk, membiarkan dirinya masuk ke dalam pelukan lelaki itu.

Minhyuk memeluknya dengan erat kemudian mengangkat dagu Sohyun dan mengecupnya lembut.

"Apakah kau merindukanku Sohyun?"

"Sangat." Sohyun tersenyum.

"Aku terbiasa melihatmu setiap saat." Jemarinya menelusuri wajah Minhyuk yang tampan dengan lembut.

"Rasanya berbeda kalau kau tidak ada."

Minhyuk meraih jemari Sohyun dan mengecupnya lembut.

"Mungkin kau bisa masuk ke kantor lagi dan menjadi asistenku." Sohyun tersenyum.

"Ide bagus."

"Dan perusahaanku akan bangkrut dalam sekejap, karena sang pemiliknya terlalu sibuk menyetubuhi asistennya di kantor."

"Minhyuk!!" Sohyun berteriak mendengar kata-kata Minhyuk.

Membuat Minhyuk terkekeh, dikecupnya pucuk hidung Sohyun dan dihelanya masuk ke kamar mandi.

Lelaki itu menatap bathup dengan air hangat yang tampak menggoda, "Ayo, ikut mandi bersamaku,."

"Tetapi aku sudah mandi."

Tatapan Minhyuk kepada Sohyun sangatlah sensual, melumerkan Sohyun sampai meleleh.

"Mandi bersamaku akan lebih bersih, Aku akan membantu menggosok punggungmu, dan membersihkan tempat manapun yang susah kau jangkau sendirian."

Unforgiven Hero (Remake Story)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang