Sohyun melangkahkan kakinya menuju asrama tempat dia tinggal dulu. Dia tidak tahu harus kemana. Asrama inilah satu-satunya rumahnya selama ini.
Mungkin dia akan meminta tolong kepada Jessica untuk menampungnya selama beberapa saat. Sebelum dia bisa mengatur kehidupannya dan pergi ke tempat sejauh mungkin, yang tidak bisa ditemukan oleh Minhyuk.
Dengan hati-hati dia mengetuk pintunya, berharap Jessica ada di rumah dan tidak sedang keluar.
Pintu itu terbuka, Jessica sendiri yang membukanya.
"Sohyun? Pagi sekali kau datang, ayo masuk..." Perempuan itu menoleh ke belakang Sohyun.
"Di mana suamimu? Katanya kalian akan datang berdua?"
Air mata langsung mengalir deras dari sudut mata Sohyun ketika mendengar Jessica menyebut Minhyuk sebagai "suaminya" dia menangis terisak-isak membuat Jessica menatapnya kebingungan.
"Oh Astaga, Sohyun kau kenapa? Kau sakit sayang? Kenapa kau menangis? Apa yang terjadi kepadamu?"
Sohyun mengusap air matanya, menatap Jessica dengan sedih.
"Aku dibohongi oleh Minhyuk... semua yang dia lakukan, semuanya palsu. Dia... dia adalah lelaki yang membunuh ayah ku."
Tangis Sohyun makin keras, membuat tubuhnya limbung dan Jessica langsung memeluknya, mengusap punggungnya menghibur.
"Astaga sohyun... sudah, jangan menangis... Jangan pikirkan semua hal dengan emosi, kau tidak akan menemukan jalan keluar."
Hibur Jessica dengan lembut, menunggu sampai isakan histeris Sohyun berubah menjadi isakan pelan.
Setelah isakan Sohyun mereda dan sedikit tenang, Jessica mengajak Sohyun ke kamar yang selama ini ditempatinya.
"Istirahatlah dulu. Tenangkan pikiranmu. Kamarmu masih sama seperti saat kau tinggalkan dulu. Tenangkan pikiranmu dulu ya. Pikirkan semuanya baik-baik."
Jessica mengantarkan Sohyun masuk kamar dan membantunya berbaring.
"Nanti aku akan mengantarkan segelas teh panas ke kamarmu." gumamnya sebelum menyelimuti Sohyun dan melangkah pergi keluar kamar.
.
.
Minhyuk yang sedang menyetir tanpa arah, mencari Sohyun tidak bisa menemukannya. Dia teringat kepada asrama itu, dan menyadari bahwa Sohyun belum mengetahui hubungan Minhyuk dengan Jessica.
Kemungkinan besar Sohyun pulang ke asramanya dulu. Minhyuk memutar balik arah mobilnya hendak menuju asrama ketika ponselnya berdering,
"Sohyun ada di sini." Suara Jessica yang lembut terdengar di seberang sana.
Dan mata Minhyuk terpejam sejenak, merasakan kelegaan mengaliri tubuhnya mendengar informasi yang diterimanya.
Tadi dia sudah cemas luar biasa. Pikirannya dipenuhi dengan pemikiran-pemikiran negatif, takut kalau Sohyun nekad dan melakukan sesuatu di luar akal sehatnya. Mengetahui kalau Sohyun sudah aman di asrama sungguh melegakannya.
"Apakah dia baik-baik saja, noona?"
"Dia datang dan menangis, aku sudah menenangkannya dan sekarang dia beristirahat di kamarnya. Dia sudah tahu semuanya."
"Sebuah insiden membuatnya mengetahui semuanya dan Sohyun salah paham, mengira jika aku menipunya karena dia mengetahui semuanya bukan dari ku."
Minhyuk menjelaskan dengan singkat kepada Jessica, lalu makin mempercepat laju mobilnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Unforgiven Hero (Remake Story)
FanfictionLee Minhyuk adalah seorang pengusaha sukses keturunan dari keluarga kaya yang berpengaruh. tetapi sebenarnya Minhyuk menyimpan rasa bersalah yang menyiksa seumur hidupnya. Di masa mudanya, Minhyuk pernah menyebabkan kecelakaan parah yang membunuh se...