Seorang gadis menenggelamkan wajah pada lipatan tangannya di atas meja. Matanya terpejam namun ia tidak tidur. otaknya memutar kembali kejadian yang telah terjadi selama beberapa minggu terakhir. Kejadian yang berhubungan dengan orang paling disegani di Bima Putera, Alfiandra Brilliant sang ketua OSIS.
Otaknya secara berurutan memutar kejadian sejak dimana mata keduanya pertama kali bertemu. Kemudian saat Fian mengatakan suka padanya hingga akhirnya berangkat ke Amerika menemui iblis pelindungnya.
“Huft,” desah Abby malas. Refleks saja desahan itu keluar dari mulutnya saat otaknya tiba pada kejadian dimana Fian mulai mengekangnya.
Apalagi sikap Fian selama beberapa hari terakhir kian mengerikan. Laki-laki itu kian mengatur hidupnya.
Tolong! Abby hanya ingin merasakan yang namanya pacaran seperti remaja puber pada umumnya, bukan diatur seperti orang menikah begini. Belum tentu juga mereka menikah nantinya. Lagian mereka masih SMP, masih cinta monyet.
Sejak hari dimana Fian memarahinya karena bertanya pada siswa SMA itu, kekasih tampannya kian membatasi pergaulannya. Ia jadi tidak bisa sering pergi dengan kedua sahabatnya. Mengobrol saja sudah susah sekali rasanya.
“ABBY!!”
“Astaga nggak usah teriak kali Drey,” ujar Abby. gadis itu mengangkat kepalanya dan menatap tajam kearah sahabatnya itu.
“Hehe, habisnya sekarang lo sombong semenjak jadi pacar si Fian.”
“Bener tuh, buat ngobrol aja jarang karena pas istirahat lo udah dibawa sama si Ketos,” imbuh Anya. Kedua gadis itu meletakkan kepala pada lipatan tangan sambil menghadap Abby.
“Maaf yah, gue nggak bisa ngelawan soalnya.”
“Bucin sih,” ketus Anya. Abby hanya menunduk dalam enggan menatap pada kedua temannya. Astaga andai saja dia bisa melawan pasti sudah dilakukan.
Dia tidak sebucin itu tapi Fian memang sangat mengerikan. Jangankan melawan, menjawab ucapannya saja sudah membuat Abby berkeringat dingin. kekasihnya itu selalu punya cara untuk membungkamnya.
Semakin kesini dia semakin memahami bagaimana sikap otoriter Fian. Fian adalah laki-laki protektif dan posesif. Kekasihnya itu bahkan mengirimkan beberapa pengawal bayangan untuk menjaganya.
Dia juga membuatnya tidak bisa berbicara dengan laki-laki lain, bahkan dengan Anya dan Audrey saja kekasihnya itu seperti menjauhkan mereka darinya.
Fian juga sosok yang tidak bisa ditolak. Dia selalu punya berbagai cara bagaimana membuat Abby mematuhi segala ucapannya. Laki-laki itu sepertinya lupa bahwa Abby memiliki iblis dibalik punggungnya.
Omong-omong soal iblis, kenapa Reeve seolah membiarkan saja Fian berbuat sesukanya? Apa Fian memang sedalam itu mendapat restu dari iblisnya. Atau jangan-jangan, iblisnya sudah melepas penjagaannya dan percaya sepenuhnya pada Fian?
“Kak Reeve masih jagain kamu.”
“Hah?” Abby sadar dari lamnunannya. Dia menatap kearah laki-laki yang sudah duduk di sampingnya ini. Dan saat melihat sekelilingnya, kelasnya sudah sepi. Kemana semua orang?
“Kak Reeve masih jagain kamu sayang,” jelas Fian.
“Kamu bisa baca pikiran?”
“Enggak, kamu menggumam tadi. Ayo ke taman kita makan.”
“Aku nggak laper Fi.”
“Kamu tahu aku tidak menerima penolakan. Memangnya tadi kamu sarapan hm?” Fian menatap tajam kekasihnya. Namun tatapan itu kembali melembut saat gadisnya menunduk. “Aku sayang kamu. Aku nggak mau liat kamu sakit hanya karena telat makan. Semua tentang kamu prioritas aku sayang.”
Abby mengangkat kepalanya menatap kearah kekasihnya. Bukan tatapan tajam seperti sebelumnya tapi tatapan lembut. Bukan sorot marah tapi sorot khawatir penuh dengan cinta. Selalu begini, kadang dia mudah marah tapi juga mudah kembali seperti semula.
“Ayo.”
“Akh-“ Suara ringisan tidak sengaja keluar dari mulut Abby saat Fian menggenggam tangannya. Laki-laki itu langsung berhenti dan melepaskan tangannya. Dia melihat pergelangan tangan Abby yang tergores.
Matanya menatap kekasihnya dengan pandangan bertanya, menuntut penjelasan dari Abby. Tatapan itu kian menajam saat gadisnya malah menunduk dan tidak menjawab pertanyaannya.
“Ini kenapa?” tanya Fian pelan namun penuh penekanan. Tangannya meraih dagu gadisnya agar Abby menatapnya.
Bola mata Abby bergerak menghindar saat ia tidak bisa menunduk lagi. Ini hanya luka kecil namun bisa menimbulkan masalah besar. Ia meruntuk dalam hati kenapa bisa keceplosan begitu. Lihat saja tatapan elang Fian padanya.
“Aku tidak suka menunggu sayang.”
“Itu hanya luka kecil Fian.”
“Aku tahu itu.” Senyuman lebar muncul di wajah Fian. Abby memucat. Ini berbahaya! “Mph, bagaimana jika-“
“Aku terjatuh saat sibuk dengan ponselku!” ujar Abby cepat. Fian tidak boleh membatalkan acaranya sabtu nanti. Ia berusaha dengan susah payah agar mendapat ijin dari Fian dan jangan sampai kekasihnya sendiri yang membatalkannya.
“Hmm, tapi aku sudah memutuskan untuk-“
“Fian no, please.” Abby merengek. Acara hari sabtu tidak boleh batal. Tuhan tolong! “Fian.”
“Hmm? Kenapa kamu malah menangis sayang? Sepenting apa acara itu hingga kamu menangis demi mempertahankannya?”
Menangis? Mungkin karena Abby terlalu takut kekasihnya akan membuat acaranya batal makanya dia sampai menangis begini.
Sepenting apa sih acaranya hingga Abby sekekeh ini mempertahankannya? Acara ini adalah acara setahun sekali yang diadakan oleh keluarga Ramaliel. Acara keluarga?
Memangnya Fian bisa apa? Fian bisa melakukan segalanya.
“Aku berkumpul dengan keluargaku setahun sekali jadi aku tidak ingin kalau sampai acaranya batal.”
“Ceritakan kenapa milikku sampai terluka!”
“Aku sedang membaca pesan di grup, tidak tahu jika ada batu. Dan terjadilah~” Abby menceritakan sambil sedikit merengek berharap agar Fian sedikit mengiba padanya. Jangan sampai Fian marah, sungguh mengerikan sekali jika sampai kekasihnya itu marah.
“Ponsel?” ujar Fian sambil menadahkan tangannya.
“Hah?”
“Kamu mendengarnya sayang.”
Abby meraih ponsel di tas punggung miliknya dan meletakkannya pada tangan Fian. Ia melihat senyuman muncul di bibir kekasihnya itu. Senyuman lembut namun terlihat berbahaya baginya.
Prank~
Mata Abby membelalak saat ponsel miliknya membentur dinding dengan keras. Ponsel itu hancur seketika. Mata Abby terus menatap nanar kearah ponsel miliknya yang hancur.
“Apapun yang membuatmu terluka akan hancur~”
*****
Hai hai hai gais~ nggak lama kan akoh ilangnya😂😂
Gimana part kali ini?? Sukak?
Vote sama komen wajib rame. Kalo nggak rame aku mau hiatus 2 bulan wkwkwkwk😜😜😜
Love you sayang~
Sidoarjo, 24 Juni 2019
Syltrawberry💜💜
KAMU SEDANG MEMBACA
My Monster Boyfriend
Teen FictionMonster? Bagaimana sih definisi monster bagi kalian? Sesosok yang tinggi besar dengan wajah mengerikan? Atau yang lucu seperti di film Monster Inc? Menurut Wikipedia Indonesia, Monster adalah makhluk yang bentuk atau rupanya sangat menyimpang dari y...