22~ Kamu tidak bisa pergi.

11.7K 1.1K 187
                                    

Ramein woyyy! Wajib kudu harus rame🤣🤣

Tau sendiri author satu ini moody sekali, kali aja kalo kalian rame up-nya jadi besok nggak ngaret 2 bulan🤣🤣

Ramein, komen tiap paragraf kalo perlu😋😋 vote juga jangan sampe lupa. Siders kasih vote juga dong, aku bilangin Fian nanti kalo nakal!

Ini part nano-nano nan absurd. Bacanya pelan biar kerasa panjang wkwk

HEPI riding💜💜💜

******

Seorang gadis berdecak kesal. Kakinya berhenti melangkah dan badannya berbalik menatap laki-laki yang berdiri dengan wajah sendu di belakangnya. Huft...

"Mau lo apa?" tanya gadis itu ketus. Wajah sendu itu langsung berubah kala Abby berbalik.

Abby benar-benar muak! Laki-laki ini terus saja mengikutinya dari pagi. Lebih gilanya lagi, dia menunggu di depan toilet saat gadis itu masuk wilayah sakral terrsebut. Menyebalkan!

"Kamu sayang, bukan Lo," jawab Fian dengan suara lembut. Senyuman tidak lepas dari wajah tampannya berbanding terbalik dengan wajah kekasihnya.

Fian tahu dia salah, maka dia harus bertanggungjawab. Dia akan membuat kekasihnya kembali dan memaafkannya. Laki-laki memang seharusnya berjuang untuk seseorang yang dicintainya kan?

"Terserah. Mending sekarang lo lakuin hal yang berguna. Jangan ikutin gue!"

Kaki Abby kembali melangkah. Tidak peduli pada sosok yang kembali mengikuti langkahnya dengan senyum bodoh.

Sial! Abby benar-benar jengah sekarang. Apa laki-laki itu tidak ada pekerjaan lain selain mengikutinya? Abby benci diikuti seperti tawanan begini!

"Fian," panggil Abby. Gadis itu berbalik dan menatap kekasihnya. Dia memutar bola mata malas karena melihat binar bahagia di mata Fian.

Dia hanya memanggil namanya dan sudah sebahagia ini? Ck... Berlebihan!

"Lo sayang kan sama gue? Mau gue maafin?" Fian menggangguk tanpa keraguan. Tujuannya mengikuti gadisnya dari pagi kan memang agar gadisnya memaafkannya. Senyum lebar yang begitu mempesona--senyum yang amat jarang diperlihatkan monster ini.

"Bisa turutin satu permintaan gue?"

"Seratus permintaan pun akan aku turutin sayang."

"Gue mau lo jangan gangguin gue lagi!"

Fian menggeleng tegas, tatapannya datar kearah Abby. "Kamu bisa minta apapun tapi tidak dengan melepaskanmu."

"Oke kalau gitu. Suruh Irene balik ke negara asalnya!"

"Irene berasal dari Indonesia. Negara asal dia di Indonesia, aku suruh dia kemana?"

"Kemana kek terserah! Aku mau kamu suruh dia pergi. Atau mungkin pindah sekolah juga nggak masalah."

"Aku nggak bisa main suruh dia pergi," jawab Fian. Laki-laki itu mengerutkan kening sejenak,

Sejak kapan kekasihnya egois begini? Efek cemburu?

"Fine! Kalau gitu, gue yang pergi!"

Sebelum melangkah, Fian menahan lengannya. Tatapannya berubah datar dan itu membuat Abby sedikit takut.

"Kamu nggak bisa pergi dari aku!"

"Gue bisa lakuin apapun yang gue mau! Minggir!"

Abby menghempaskan tangan Fian yang menahan lengannya dan melangkah meninggalkan laki-laki itu. Emm, tidak meninggalkan sebenarnya karena laki-laki itu mengikutinya dari belakang.

My Monster BoyfriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang