18~ Licik

15.4K 1.3K 359
                                    

“Fian,” panggil Abby lirih. Airmatanya terus mengalir dengan tangan yang menggenggam tangan laki-laki yang sedang berbaring di depannya—diranjangnya.

“Fian jangan membuatku takut. Buka matamu jika kamu memang mencintaiku. Buktikan itu sekarang Fian! bangun!” jerit Abby tertahan. Ini salahnya. Seharusnya dia tidak egois dan mau mendengarkan penjelasan kekasihnya. Ia tidak menyangka jika kekasihnya ini akan senekat ini—menyakiti dirinya sendiri karena merasa telah menyakitinya.

Mata gadis itu terpejam dengan tangan menggenggam erat tangan kekasihnya. Tubuhnya bergetar kembali saat bayangan mengerikan itu datang menyapanya—Fiannya dipenuhi darah. Ia tidak bisa membayangkan bagaimana jika kondisinya lebih parah dari ini.

Untung saja dia tidak mendapat luka serius. Tidak ada kerusakan fatal di kepalanya, hanya luka luar karena benturan. Tapi tetap saja itu mengerikan bagi Abby—rasa takut kehilangan sangat besar.

“Jangan meragukanku.”

Abby membuka matanya saat mendengar suara lirih itu. Senyumnya muncul bersamaan dengan airmata yang mengalir deras. Jantungnya berdetak kencang saat mata tajam itu akhirnya menatapnya lagi.

“Maafkan aku Fian, jangan menakutiku lagi.” Sekarang Abby percaya Fian benar-benar mencintainya. Laki-laki itu membuka mata setelah Abby memintanya.

Mengabulkan segala keinginannya kecuali berpisah darinya. Menjadikan bahagianya di urutan pertama.

“Kamu lebih membuatku takut sayang,” ujar Fian lirih. Tangannya meraih tubuh gadisnya—merengkuhnya ke dalam pelukan. Senyuman laki-laki itu mengembang saat gadisnya bersedia membalas pelukannya.

Sebenarnya dia sudah sadar namun belum membuka matanya karena kepalanya sedikit pening. Kebetulan sekali gadis kesayangannya meminta dan dia juga tidak mau mendengar tangisan gadisnya yang membuatnya sesak.

“Maafkan aku, jangan melukai dirimu lagi.”

“Tidak, selama kamu tetap bersamaku.” Fian tersenyum miring. Mungkin caranya ini terlihat mengerikan dan membuat gadisnya ketakutan, tapi selama itu membuat gadisnya tetap disisinya maka tidak masalah.

Sebenarnya melihat kesayangannya ini menangis sehisteris ini membuatnya panik dan juga sakit. Airmata Abby adalah kelemahannya.

Selama ini dia berusaha membuatnya bahagia dan mengharamkan airmata jatuh dari matanya tapi ternyata dia sendiri yang membuat kesayangannya menangis sekarang.

Astaga bocah ini!!

******

“Ini sepupuku, Irene. Ren, ini gadis kesayanganku, Abby.”

Fian menatap penuh cinta kearah Abby yang bersemu merah. Yah setelah kejadian kemarin keduanya berbaikan dan balikan. Well, meski sebenarnya putusnya hubungan mereka itu tidak pernah ada tapi Abby keukeuh bahwa mereka balikan.

Fian? mengiyakan saja. Memangnya apa lagi? Dia hanya menuruti apa yang membuat kekasih kecilnya bahagia.

Abby tersenyum seraya mengulurkan tangan pada sepupu kekasihnya ini. Bukan balasan yang diterima tapi malah tepisan kasar pada tangannya.

“Kesayangan kamu bukannya cuma aku ya kak?” tanya Irene. Gadis itu memasang raut sendu di hadapan Fian yang sudah menatapnya datar.

“Kak?” panggil gadis itu lagi karena tidak mendapat sahutan dari laki-laki itu. Dalam hati dia merasa heran, tumben sekali kakak sepupunya ini menatapnya sedater itu bahkan tidak menjawab ucapannya.

“Gue gak suka milik gue terluka!” bisik Fian penuh penekanan. Tangannya mencengkram kedua bahu Irene, memaksa gadis itu berlutut di hadapan Abby.

Abby mundur satu langkah ke belakang saat Irene dipaksa berlutut oleh kekasihnya. Keningnya berkerut memikirkan apa yang membuat kekasihnya sampai semurka ini. Apa salah Irene memangnya?

Berbeda dengan Abby yang terkejut, Irene dibuat gemetar ketakutan. Apa salahnya hingga sisi Monster Fian datang ke permukaan? Kesayangannya terluka? Apa karena tepisannya tadi?

Irene bukan orang awam yang baru mengenal Fian. dia mengenal kakak sepupunya itu sedari bayi. Fian akan kehilangan kendali saat sesuatu yang dijaganya mati-matian dirusak.

Apa ini berarti ... Fian benar-benar telah jatuh pada gadis menjijikkan di hadapannya ini?

“Minta maaf.”

“Nggak, apa salahku kak?”

“Masih nanya? Gue bilang minta maaf!” Fian mencengkram bahu sepupunya itu lebih erat lagi hingga si empu meringis kesakitan. “Gue benci kesayangan gue terluka.”

Mata Abby mengerjab melihat itu. Apa sih yang membuat Fian semarah itu? Dia kan tidak terluka sama sekali, kenapa si monster tampan bilang terluka terus?

“Fian,” panggil Abby lembut. Kekasihnya mengalihkan pandangan kearahnya. Tatapan iblis itu seketika melembut dan membuat jantung Abby berdebar kencang. “Aku laper.”

Kalimat Abby membuat Irene cengo. Ia kira gadis ini akan meminta Fian melepaskannya karena iba tapi ternyata? Gadis menjijikkan ini berkata lapar? Seriously?

Sementara raut wajah Fian kontras dengan raut Irene yang mendengus sebal. Fian menampilkan wajah panik. Ia lupa jika niatnya setelah mengenalkan sepupunya, ia akan mengajak kekasihnya makan karena si cantik itu belum sarapan. Gadis sialan—sepupunya ini menghambat saja.

“Ayo ke kantin.”

Abby menurut saja saat Fian menarik tangannya menuju kantin. Dia menarik napas panjang lalu membuangnya perlahan, melakukannya beberapa kali seraya berharap jantungnya tidak berdetak secepat ini.

Astaga digenggam begini saja sudah membuatnya berdebar tidak karuan.

“Di kantin ada rawon ayam nggak yah?” gumam Abby.

“Di luarpun tidak ada yang menjual makanan jenis itu.”

“Eh kamu dengar?” tanya Abby dan Fian tergelak karenanya.

Tanpa mereka sadari, Irene di belakang melihat interaksi itu dengan tatapan penuh dendam. Tatapan matanya seakan mampu membuat punggung Abby bolong. Kakak sepupunya di rebut gadis menjijikkan itu, dia tidak terima.

Mereka harus berpisah!!!!

*******

Haihaihai. Kangen sama emaknya Fian ini nggak??😂😂 berapa lama yah aku nggak update??? Setahun???😂😂😂

Maaf, lagi males banget buat ngetik dan ide nya juga macet😭😭😭

Semoga part ini gak hambar yah gais😘😘😘

Yang komen pendek aku tampol online👌👌👌👌

Biar aku semangat up dan rajin up, no php, gimana kalo aku bikin target vote sama komen??😋😋 jadi sudah pasti up pas target terpenuhiii😘😘

1000 vote sama 300 komen di part ini buat next selanjutnya sanggup??

Kesayangan Fian pasti sanggup dong😘😘 jangan komen next sampe 100 kali tapinya, aku tampol nanti wkwk

Btw, anyway, busway. Yang beli Fake Nerd and Possessive Boy udah pada sampai?? Gimana versi novel menurut kalian? Puas sama extra partnya???😋😋😋

See you next part😘😘 (pas udah terpenuhi target nya😋😋)

Sidoarjo, 11 April 2020

Syltrawberry💜💜💜

My Monster BoyfriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang