12 ~ Semoga

16.8K 1.2K 126
                                    

Selamat minggu malam semua🎉🎉

I miss u so much guys💜💜 kalian rindu aku tidak??😂😂

Jangan lupa vote sebelum baca seyeng😘😘😘

Happy Reading~~

*****

Bima Putera sekolah swasta yang terkenal dengan lengkapnya fasilitas yang dimilikinya. Mulai dari lapangan indoor dan outdoor, kolam renang pribadi, aula megah, dan bangunan lainnya.

Tidak sembarang orang bisa bersekolah disini, hanya kalian yang memiliki uang berlebih yang dapat merasakan bagaimana bersekolah di sekolah elite ini.

Jika tidak kaya? Maka kalian harus pintar, Bima Putera memberikan beasiswa penuh bahkan mobil jemputan bagi mereka yang pintar namun dari keluarga tidak mampu.

Namun tidak sembarangan, kalian harus lulus seleksinya terlebih dahulu.

Tidak banyak yang tahu jika Bima Putera memiliki rooftop yang menakjubkan. Bukan rooftopnya, tapi pemandangannya. Dari sini kalian bisa melihat Bima Putera dari sisi yang berbeda.

“Huft.”

Helaan napas terdengar dari seorang gadis yang tengah berbaring di sofa lusuh yang ada di rooftop. Tangan kanannya terangkat menutupi matanya yang terpedam. Dia tidak tertidur, tentu saja.

“Sayang?”

Panggilan seseorang membuat gadis itu membuka matanya. Seketika dia bergegas bangun dan duduk melihat siapa yang datang. Tidak perlu diberitahu kalian pasti tau bukan?

Yap, Fian-nya yang memanggil. Laki-laki itu berdiri sambil bersandar di pembatas rooftop. Posisinya yang membelakangi matahari membuatnya terlihat begitu mempesona. Hanya siluet tubuhnya dengan cahaya matahari.

“Ngapain disini di jam pelajaran sayang? Kamu bolos?” Gadis itu menggeleng. Membolos? Tentu saja tidak. Enak saja!

“Lantas?”

“Dihukum,” jawabnya cemberut. Dia bersandar pada sofa belakangnya, kesal.

“Karena?”

“Fisika,” jawabnya. Sekilas suaranya mirip sebuah rengekan. Matanya bahkan memerah menahan tangis. Ia sangat benci jika bertemu pelajaran memuakkan itu. Andai bisa, dia akan memusnahkannya.

“Hukumannya apa?”

“Keluar kelas terus hormat bendera. Yakali, mending tiduran disini.”

“Hmm?”

Mampus. Abby membelalakkan matanya kaget, dia keceplosan? Dasar mulut sialan! Lihat-lihat dong ngomong sama siapa, main asal nyerocos aja!

Ia yakin sebentar lagi si ketos akan menyeretnya ke lapangan. Tahu sendiri Fian sangat disiplin, laki-laki itu tidak akan melepaskannya begitu saja. Meski Abby kekasihnya tetap saja dia melanggar peraturan.

“Maaf Fian.”

Setitik airmata jatuh, namun dia buru-buru menghapusnya. Astaga dia tidak sengaja meneteskan airmata karena takut dan kesal. Untung Fian belum melihatnya, entah apa yang akan dilakukan ‘monster’ itu saat melihatnya menangis begini.

“Untuk?”

“Karena nggak jalanin hukuman dan kabur kesini.”

“Baguslah. Aku nggak mau kamu pingsan di lapangan nanti, kamu tidak sarapan tadi pagi,” ujar Fian dengan senyuman lembutnya. Dia bahkan sudah mendekat dan mengusap rambut kekasihnya dengan sayang.

My Monster BoyfriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang