16(Alasan apa?)

24 5 1
                                    

Kami kembali muncul di taman belakang sekolah,dengan segera kami menyatukan jiwa dan raga utama yang diam membeku disana.

Keadaan sangat sepi,sudah bisa kuduga pasti jam pelajaran sudah dimulai sedari tadi.

"Alasan apa yang mau kamu kasih ke guru nanti?" tanyaku pada Zheo yang tampaknya santai-santai saja.

"Apa saja nona Senja." jawab Zheo.

"Ya alasan apa maksudnya!!!"

"Sudah tidak usah ingin tau,sekarang cepet ke kelas yuh....." Zheo menggandeng tanganku.

'Tok Tok Tok Tok'
Zheo mengetuk pintu kelas.

"Masuk...",suaranya menakutkan.

Huft!!aku baru ingat,sekarang ini jam pelajarannya guru PPKn-ku yang killer....Bu Ana.

"Zheo,di dalem ada Bu Ana,aku takut,diakan galak banget...", ucapku pada Zheo.

"Kita kan punya kekuatan Ja,ngapain takut."

Aku menimpuk pelan pundak Zheo!!dasar!!!masa iya mau nunjukkin kekuatan di hadapan Bu Ana dan teman-teman!!!Zheo memang menyebalkan!!

"Yang diluar sudah saya bilang,masukk!!!"
Ulang Bu Ana dengan nada lebih sangar.

Zheo membuka pintu kelas,lalu segera masuk sembari masih menggandeng tanganku.

"Darimana saja kalian?!!", tanya Bu Ana dengan tatapan mata yang amat tajam.

"Dari BK,Bu." jawab Zheo enteng.

"Ngapain di BK?", tanya Bu Ana.

"Ada urusan."

"Urusan apa?kenapa sangat lama sekali?", Bu Ana terus mencecar kami dengan pertanyaannya.

"Tidak tau." jawab Zheo tanpa berpikir.

"Jawab yang benar Zheo!!!bukankah kau pergi ke BK???lalu kenapa tidak tau ada urusan apa??", Bu Ana benar-benar marah.

"Guru BK hanya menitipkan surat untuk orang tua kami.", apa yang Zheo katakan?bahkan kami tidak memegang apapun apalagi surat???.

"Manipulasi Senja,manipulasi uangmu cepat!!!"
Zheo berbisik padaku.

Aku merogoh saku rok,syukurlah ada dua lembar uang lima ribu,aku segera merubahnya menjadi dua buah surat,hasilnya sama persis seperti yang ada diotakku.

"Mana suratnya??!!!", Bu Ana menyodorkan tanganya di depan muka Zheo.

"Senja berika suratnya pada Bu Ana agar dia percaya pada kita." ucap Zheo.

"Ini Bu." aku menyerahkan dua buah surat hasil manipulasiku.

Bu Ana membolak-balik surat dariku tapi tidak membukanya.

"Ini ambil lagi,kembali duduk ikuti pelajaran saya!"

Aku dan Zheo menghela napas lega,syukurlah Bu Ana percaya dan tidak membuka suratnya.
Jikalau sampai dibuka,aku tidak tau apa isi surat manipulasiku itu.

"Ja,beneran kamu abis dari BK sama Zheo?",Silfi menatapku curiga.

"Iya kok,emang kenapa?"

"Kayanya tadi aku liat kamu ma Zheo di taman belakang deh??", ucap Silfi dengan nada bingung.

Deg!

Aduhhh!!!!kok Silfi liat sihhh!!!mau alesan apa coba sama dia?

"Iyakan tadi kamu disana sama Zheo??iyakan??", Silfi semakin mendesakku.

"E...anu....i-"
"Silfi!!Senja!!!perhatikan depan!!jangan malah mengobrol!!", teriakan Bu Ana membuatku dan Silfi terlonjak kaget.

"Iya Bu." jawabku dan Silfi bersama.

"Lupakan saja pertanyaanku tadi Ja,maap aku cuma kepo.", Silfi berbisik padaku,tapi pandangannya lurus ke depan memperhatikan Bu Ana.

"Iya gapapa kok Sil."
Aku bernapas lega,akhirnya Silfi tidak jadi membahas itu.

---------------------------------------------------




Selese baca tekan bintang di bawah yyy buat ngasih aku VOTE
Jangan lupa kasih komen juga biar aku tau kekurangan ceritaku

Makasih

SENJA✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang