Di ruang kepala sekolah itu, ketukan terdengar dari luar. Kepala sekolah memberi perintah untuk yang di luar masuk.
Nikkari dengan terengah-engah membuka pintu itu, kecapaian ada padanya, berlari dari ruang kesehatan hingga sampai tujuan.
"Kepala sekolah..."
Nikkari terjerit dalam hatinya. Melihat dua orang yang paling harus dihindari menjadi hadir dalam satu ruangan.
"Yaa yaa.. etto.. sensei, apa Hizamaru bersikap tenang? Tapi dia akan, aku memberi ancaman padanya" Higekiri tersenyum riang pada Nikkari.
"Jadi benar... kalian bekerjasama" Nikkari menggelengkan kepalanya tidak percaya.
Shokudaikiri dan Higekiri yang mendengar hal itu hanya diam sesaat.
"Kogitsunemaru, kita selesai dalam hal ini. Aku akan tetap dalam keputusanku." Shokudaikiri melepas waktu dan berjalan pergi.
Nikkari dengan penuh keberanian bertanya dan mencegah Shokudaikiri.
"Ookurikara. Bagaimana keadaannya?"
Shokudaikiri terdiam dan menunduk menatap Nikkari. Tersenyum dengan sandiwara periang dan meninggalkan ruangan.
"Kepala sekolah, apa anda membatalkan kontraknya?" Kogitsunemaru yang mendengar hal itu menghela nafas nya tertahan.
"Seperti inilah keadaannya"
Higekiri mulai malas dan menyenderkan dirinya. Nikkari hanya dapat meremehkan.
"Kalian terlalu putus asa"
Mata keemasan itu terbuka perlahan setelah bermalasan. Mendengar ucapan itu hanya membuatnya semakin muak.
"Aku pergi"
"Dia ketakutan Higekiri!"
"Seperti itu harusnya, aku Alpha nya"
Higekiri keluar dengan membanting keras pintu ruangan.
####################
Di tempat lain, suatu vila, tempat Ookurikara pertama kali berbincang dengan Shokudaikiri. Ookurikara kembali lagi ke tempat itu.
Shokudaikiri kembali selesai dari sekolah Ookurikara. Namun sebelumnya, dia menyelesaikan pekerjaannya. Namun tidak sedikit, hingga membuatnya kembali saat malam hari. Malam yang indah baginya.
"Sial! Lepas!"
Ookurikara terus dalam penolakannya. Namun Shokudaikiri bukan tandingannya, pergelangan tangan tan itu menjadi sangat kesakitan.
*Brrukk
"Ukh..."
Menjadi penjara bagi Ookurikara, dia kembali lagi di situasi malam itu.
Shokudaikiri melepas sarung tangannya dengan gairah, memperlihatkan nafsu nya. Dia tidak sabar, raja meraung didalamnya, sudah lama untuk menunggu.
"Haa.. aah... hhaaa.. kau"
Feromon Shokudaikiri semakin kuat menimpa Ookurikara. Heat terjadi dalam Ookurikara. Shokudaikiri juga dalam lepas kendali, namun dia berusaha bertahan. Bahaya jika dia kehilangan kendalinya, mengingat Ookurikara juga masih anak sekolahan.
"Ookurikara..."
"Ngghh... mnn.."
Lumatan dari kedua bibir, mereka terus melakukan nya. Ookurikara mencoba untuk menghindar.
"Nggahh... aaakh!!"
'Sejak kapan dia membuka bajuku??'
Ookurikara terkadang kehilangan kesadarannya, dan tepat ia sadar, permainan jari sudah dilakukan.
"Tidak, sakit... akh.. haa.."
Shokudaikiri kembali bermain dengan bibir itu, tidak terkendali. Ookurikara menjadi lemas dari sebelumnya. Namun saat hembusan nafas terdengar di telinganya. Dia mulai kembali sadar.
Shokudaikiri yang menyadari hal itu mulai lebih menekan feromon nya, seakan pertempuran terjadi dalam alam bawah sadar mereka.
"Haaa... ngght.." Ookurikara mulai masuk dalam permainan dan menikmati semua yang dilakukan Shokudaikiri.
Selesai, Shokudaikiri ingin masuk dalam tahap selanjutnya.
"tidak.. jangan keluarkan.. lagi"Shokudaikiri mendengar hal itu dengan riang.
"Tentu. Terimalah yang lebih" perlahan, Shokudaikiri memasuki Ookurikara.
"Aakhh!! Aah.. haa.."
Ookurikara dengan mata sendu nya menatap Shokudaikiri. Terlihat panas, kesakitan. Tetesan darah keluar di lubangnya.
"Ngghht.. haa.. ukh.. tidak"
Feromon yang tajam, Ookurikara lepas sepenuhnya. Matanya yang sendu bukan salah satunya, Shokudaikiri melihat dan merasakannya, terlalu manis.
Menjilat bibirnya sendiri, Shokudaikiri melihat kenikmatan dihadapannya. Tepat saat Shokudaikiri ingin menggerakkan tubuhnya.
"Siapa.. kau... Alpha-ku"
"Eeh?"
Ookurikara mencoba bangun dari posisinya, Shokudaikiri terlalu terkejut hingga membuat Ookurikara lolos. Saat ini mereka bertukar posisi.
"Namamu.. siapa.. ngghtt.. haa.."
"Shokudaikiri, panggil namaku" apa masalahnya, seketika dibuat terkejut, namun belum berakhir.
"Milikku.. Alpha-ku.." kalimat itu keluar dari mulut Ookurikara tidak hanya sekali, terus berulang, sambil memeluk dan mencium tubuh Shokudaikiri.
"Bergeraklah Ookurikara. Aku tidak bisa menahannya lagi" Shokudaikiri memggertak giginya, tidak disangka, dia mendapat Omega yang sangat menarik.
Ookurikara tidak segera melakukannya, yang dia lakukan hanyalah mencium feromon pada Shokudaikiri.
"Aaakh... haa... aaakh.. tidak, hiks... uukh... sakit"
"Kita kembali dalam posisi tadi"
Shokudaikiri bergerak dengan cepat, Ookurikara tidak dapat menahan nya, terlalu nikmat.
Mencoba lagi mendekat pada leher Ookurikara, Shokudaikiri tidak mendapat penolakan apapun.
"haa.. Shokudaikiri... akkh... milikku.." Ookurikara tetap panas dalam memeluk Shokudaikiri.
*Crash
"Aaakh.. hiks.. haaa... Aahh!!"
Shokudaikiri melihat dengan sendirinya, tanda itu telah terbentuk. Tidak disangka, akan mudah, hanya memandang dengan erotis.
Shokudaikiri berhasil menandai nya, tepat setelah tanda itu muncul. Ookurikara mulai kehilangan kesadarannya. Shokudaikiri menghentikan kegiatan panas mereka, mengerti jika Omega nya sudah tidak dapat menahan serangannya lagi.
"Ookurikara, kau milikku sepenuhnya sekarang" kecupan manis diterima Ookurikara yang sudah tenggelam dalam alam bawah sadarnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Alpha Omega [HigekiriXHizamaru] Touken Ranbu
RandomAlpha Beta Omega, Higekiri menguasai seluruhnya, dia menginginkan Hizamaru. Seorang Omega yang dengan sigap mengatakan dirinya Alpha. Perjuangan dimulai Higekiri dalam menaklukkan omega-nya. Bagaimana dengan lainnya? Pertandingan sengit dan tajam...