09

1.8K 90 1
                                    

Ookurikara terbangun, tidak lagi di ruangan yang ditakuti nya. Ini ruangan tidur baru, beberapa orang sedang berbincang.

"Pergilah, ini waktu ku untuk berdua dengan pasanganku"

Ookurikara mendengar hal itu dengan jelas, selanjutnya tawa dari lawan yang semakin menjauhi ruangan, pintu ditutup rapat.

Shokudaikiri melihat dengan tajam, tubuh tanpa sehelai pakaian itu diselimuti kain putih berbulu. Ookurikara hanya mengalihkan pandangannya ke arah lain.

"Dengar, aku bukan orang yang cabul dan dengan asal memaksamu melakukan seks. Aku Alpha-mu, aku sudah menandaimu. Aku memegang tanggung jawabku. Kita harus berbincang dengan ini, tatap aku." Shokudaikiri duduk di samping tempat tidur, sambil menikmati minuman menunggu Ookurikara.

Ookurikara merasa dirinya direndahkan jika begini. Perlahan duduk di kasur itu dan menatap Shokudaikiri, sesuai yang diucapkan.

"Tenanglah. Pertama, kita perlu menghilangkan suasana ini. Aku Shokudaikiri Mitsutada, 27 tahun. Aku tidak terlalu tua bukan?" Ookurikara memperhatikan pergerakan Shokudaikiri, tersenyum riang didepannya.

"Kita berbeda 10 tahun.. 10 tahun"

"Pfft.. hahaha... Iya, aku juga kesulitan menahan malu jika begini. Setidaknya aku tampan, kau harus mengakui nya"

Ookurikara mulai merasa dipermainkan disini. Menatap datar Shokudaikiri.

"Mulai hari ini, kau tinggal disini. Semua sudah ada, keperluan baju, makanan, semua sudah kusiapkan. Tenanglah, aku tetap membiarkanmu melakukan kegiatan sekolah. Kau baik dalam belajar." Shokudaikiri berdiri dan berjalan mendekat.

"Tapi setidaknya, biarkan aku mengambil waktumu beberapa hari." Shokudaikiri mengusap wajah Ookurikara pelan. Tidak ada tanggapan apapun dari Ookurikara.

"Kau cukup pendiam"

Ookurikara tetap menatap mata keemasan itu, memandangnya dengan dalam. Shokudaikiri menghepaskan tubuh kekarnya ke atas kasur, membuat Ookurikara terkejut. Shokudaikiri dengan cepat memeluk Ookurikara.

'hangat'

Shokudaikiri tersenyum ringan mendegar hal itu. Ookurikara kembali terlelap, di dalam pelukan itu. Dia merasa nyaman untuk saat ini.

##############

Pagi hari di kediaman Mitsutada, keributan terjadi di salah satu ruangan.

"Ookurikara, kenapa tidak membangunkanku??"Shokudaikiri membuka keras kamar mandi dan tepat saat Ookurikara hampir selesai.

*Byuurr

"Ah"

Ookurikara yang selesai memakai pakaiannya menatap lebih datar lagi ruangan makan. Pelayan yang melayani hanya beraktivitas kaku menyiapkan sarapan. Seseorang masuk dengan seragam yang sama dengan sekolah Ookurikara. Ookurikara mengerutkan wajahnya, tidak mengetahui sama sekali orang di depannya itu.

"Oh? Ookurikara-senpai, pagi"

"Siapa?"

"Ehh? ya, aku juga tahun pertama di sekolah. Tsurumaru Kuninaga, 2.A"

Tsurumaru tidak mendapat tanggapan lagi dari Ookurikara. Tersenyum garing dan duduk bersama di meja makan. Dengan suasana sunyi menyantap makanan mereka masing - masing.

"Waaahh! apa terkejut?"

Tsurumaru mencoba meringankan suasana mereka dengan sedikit gurauan, namun mungkin hal itu menjadi sebaliknya. Ookurikara menjatuhkan makananya tepat di pakaiannya.

"..."

"S-senpai? M--Maaf, aku tidak..."

"Aaarkh!! bisa biarkan aku tenang? dari aku bangun..." Ookurikara berjalan kasar untuk mengganti pakaiannya.

Shokudaikiri yang selesai mandi berjalan keluar dengan pakaian santainya, mengacak pelan rambut basahnya dengan handuk berjalan ke arah ruang makan.

"Tsurumaru, dimana dia?"

"Ahh,, hahaha.. soal itu" Tsurumaru menunjukkan ke arah ruang tamu, acara televisi selalu diganti terus menerus oleh Ookurikara.

"Dia belum menghabiskan sarapannya" Shokudaikiri mengambil piring milik Ookurikara dan berjalan ke arah ruang tamu.

"Habiskan sarapanmu. Ini" Ookurikara melihat piring itu, dengan kesal mengambil nya, mengunyah makanannya dengan cepat.

"Hei, apa tidak ada yang sakit?"tanya Shokudaikiri sambil menyentuh bagian belakang Ookurikara.

"Tidak ada! jangan menyentuhku!" jawab Ookurikara berdiri dan duduk di sofa lain, melanjutkan lagi kegiatan makannya.

Shokudaikiri dan Tsurumaru menatap heran pada penghuni baru itu. Tidak disangka, dia akan cukup dingin dengan sikapnya.

Hanya beberapa saat setelah Ookurikara menghabiskan semua sarapannya, ia kembali tertidur lelap di sofa. Tsurumaru yang melihat itu langsung bertanya.

"Kau memasukkan obat di makanannya?"

"hmm, Yagen ingin melihat kondisi nya"

Yagen adalah dokter pribadi Shokudaikiri, dia yang mengurus dan mengatur semua untuk kestabilannya sebagai dominan, tentu Yagen juga dibutuhkan untuk Ookurikara.

"apa ada yang salah dengan dia?"

Shokudaikiri tidak menjawab, mengambil piring Ookurikara dan tersenyum ringan ke arah Tsurumaru. Tsurumaru mengerti jika dia tidak harus tahu hal ini, meninggalkan kediaman itu ke sekolah.

Tidak lama, Shokudaikiri menyambut tamunya untuk masuk ke dalam. Benar Yagen menjadi yang ditunggu nya, namun tidak untuk yang satu lagi.

"Yaa yaa! Kita bertemu lagi, etto..." ucap Higekiri membuat Shokudaikiri menatapnya bingung.

"Kenapa kau..."

"maa.. maa.. kita lakukan hal yang utama dulu"

Shokudaikiri hanya setuju dan membawa mereka ke ruangan tidur, Ookurikara dengan tenang terlelap di dalam.

Yagen mengeluarkan peralatannya, mengambil tahap dalam pemeriksaan. Setelah selesai, Yagen mengajak kedua Alpha itu untuk keluar, terlalu menekan jika mereka bersama disini.

"Higekiri coba lihat ini" Yagen menyodorkan layar tab nya pada Higekiri.

"waah.. kalian berdua terlihat sangat panas" Higekiri dengan jelas melihat kegiatan malam Shokudaikiri dan Ookurikara, tentu saat Ookurikara mulai masuk dalam heatnya.

"aku tidak telalu jelas melihat mu dengan Hizamaru, apa dia juga seperti ini?" Yagen menghentikan video play nya dan mulai bertanya.

"dia menggigit di leher terus, lihatlah, sekarang masih sakit. dia mencoba menandaiku" Higekiri memperlihatkan leher nya pada Yagen.

"lebih jelas lagi Higekiri. Kondisinya menyeluruh, kau ini..."Yagen memukul pelan kepala Higekiri.

"Yaa, aku tidak terlalu mengingatnya, aku juga tidak sepenuhnya sadar." Yagen yang mendengar hal itu mulai menghela nafasnya.

"aku akan membuat laporannya untuk kalian. Ano na... Higekiri..."Yagen yang melihat Higekiri mengalihkan pandangannya, dia memutuskan untuk tidak melanjutkan peringatannya lagi.

"Apa kau langsung pulang?" Shokudaikiri bertanya saat mereka berjalan ke ruang tamu.

"tidak, aku membuat laporannya disini, aku ingin menunggu Ookurikara bangun" Shokudaikiri mengalihkan pandangannya pada Higekiri.

"Ishikirimaru-sensei yang menyuruhku, jangan menatapku begitu"

Shokudaikiri memutuskan untuk mengajak Higekiri berbicara dengannya. Mereka berbicara berbagai hal, terlalu banyak, hingga hari menjelang sore hari. Ookurikara mulai kembali dalam kesadarannya.

Alpha Omega [HigekiriXHizamaru] Touken RanbuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang