"Satu hari Hizamaru tidak masuk. Saat aku bertanya pada Higekiri, dia dengan cepat mengatakan jika Hizamaru sakit hari itu. Namun saat Hizamaru masuk..." Yamanbagiri menghentikan penjelasannya dan menatap wajah Ookurikara, masih tenang namun ada beberapa ketegangan di dalamnya.
Mereka mengambil waktu istirahat untuk menceritakan semuanya, Hizamaru masih belum mengetahui jika Ookurikara sudah mulai masuk hari ini. Mereka mengambil kesempatan untuk berbicara bersama.
"Dia... tidak baik, sama sekali.. kita belum tahu dengan jelas masalahnya, dia tidak menceritakannya" Yamanbagiri menutup wajahnya dengan jaket yang dipakainya.
"A-aku bukan teman yang baik-- orang sepertiku tidak cocok untuk berteman... tidak baik... untuk apa dia mau berteman denganku waktu itu... aku benar tidak baik...." Yamanbagiri menggerutu sendiri, Ookurikara dan Mikazuki hanya menatap Yamanbagiri.
"Aku akan mencoba bicara dengannya" Ookurikara berdiri dari tempatnya, meninggalkan Yamanbagiri dan Mikazuki yang mencoba untuk menenangkan Yamanbagiri.
#############
Ookurikara berjalan ke arah taman, tempat mereka bertemu setiap istirahat. Dari jauh, Ookurikara melihat Hizamaru menundukkan kepalanya, dia belum membuka sama sekali bekal makanan yang sedang dipegangnya.
Semakin dekat dan jelas, Higekiri juga ada di taman itu. Ookurikara memutuskan untuk diam dan melihat mereka. Namun, Higekiri sudah menyadari keberadaan Ookurikara sejak tadi. Memilih diam, tidak peduli.
"Hiza, kau harus memakan bekalmu, suapi aku juga" Higekiri berbicara seperti biasanya, nada yang lamban dan santai, sebaliknya tidak sama lagi dengan Hizamaru yang selalu bersikap ceria di depan Higekiri, menjadi lebih suram dan kaku.
Hizamaru memang selalu bersikap kaku, bahkan dengan Ookurikara. Hanya dengan Higekiri, kakak kembarnya itulah, Hizamaru bersikap begitu ceria. Hal itu yang Ookurikara kenal dengan Hizamaru, bukan sifat nya yang ini.
"Tidak... " Hizamaru menggelengkan kepalanya masih menatap kebawah.
Higekiri diam, tidak menanggapi lagi. Berdiri dari duduknya, mendorong tubuhnya untuk memeluk Hizamaru. Wajah Higekiri terlihat semakin jelas oleh Ookurikara. Mata keemasannya menatap leher Hizamaru dengan dalam. Mencium aromanya, memakan waktu cukup lama, Ookurikara tetap menunggu mereka berdua.
"etto... kau teman Hiza ya?" ucap Higekiri masih memeluk Hizamaru, Ookurikara bersikap tetap tenang dan mendekat ke arah mereka.
"A-anija.."
Higekiri menahan gerakan Hizamaru, belum bisa menggerakkan tubuhnya, masih di dalam pelukan Higekiri.
"Biarkan aku bicara dengannya" ucap Ookurikara, Hizamaru mengetahui dengan jelas suara itu.
"Ookurikara-san!" Hizamaru berusaha keras untuk melepaskan dirinya, percuma, hanya membuang tenaganya dengan percuma. Higekiri tidak meloloskannya.
"Apa ada masalah? Bicaralah sekarang" Higekiri menunggu Ookurikara.
"Yamanbagiri mengatakan dia tidak baik akhir - akhir ini" Higekiri tersenyum ringan, melepaskan pelukannya pada Hizamaru, mengelus pelan wajah Hizamaru.
"Kau ingin berbicara dengannya?" Hizamaru melihat tatapan Higekiri padanya, membuatnya semakin kaku dan dengan cepat mengangguk. Higekiri dengan pelan mencium Hizamaru, selesainya, Higekiri meninggalkan mereka berdua.
Ookurikara duduk tepat di sebelah Hizamaru, masih berdiam diri.
"Hizamaru, apa hubunganmu tidak berjalan baik?" Hizamaru yang mendengar hal itu, meremas kuat bekalnya.
"Ookurikara-san... aku... tidak tahu" Ookurikara masih menunggu Hizamaru untuk berbicara lagi.
"Anija bersikap seperti biasa, dia selalu baik dalam hal yang kubanggakan darinya. Aku hanya terlalu terkejut, b-bukannya aneh jika kita bersaudara menjadi pasangan.. kenapa anija memilihku..." Hizamaru mengangkat wajahnya dan melihat ke arah Ookurikara.
"Kenapa? aku benar tidak tahu, ini salah... tapi tanda ini...."Hizamaru menghentikan perkataanya sesaat.
"M-maaf, Ookurikara-san juga memiliki masalah lainnya..." Hizamaru kembali menundukkan wajahnya. Perlahan, elusan dari punggung Hizamaru di rasakan, pelan dan menenangkan.
"Aku tidak pintar menghibur dengan kata, hanya ini yang bisa kulakukan"
Hizamaru terkejut dengan hal itu. Menahan tawanya melihat wajah Ookurikara yang malu dengan dirinya sendiri. Hizamaru tidak lagi panik dan kebingungan. Dirinya memiliki prosedur sendiri, untuk hari ini. Hizamaru memutuskan untuk memulainya, dari kebiasaannya yang teratur.
"Ookurikara-san, bekalku nasi kepal, kita bagi dua, dan besok dan seterusnya, kita tetap berkumpul. disini. Aku akan mengajak Kunihiro dan Mikazuki" Ookurikara mengenal Mikazuki, tapi tidak untuk yang satunya.
"Kunihiro?"
"kupanggil Manba, dia Yamanbagiri Kunihiro. Di kelas Alpha ada murid baru saat Ookurikara-san tidak masuk, Yamanbagiri Chougi, jadi marga mereka sama" Ookurikara hanya mengangguk tidak peduli.
Ookurikara memandang langit dengan santai, sekilas mengingatkan nya pada ucapan Yamanbagiri dan Hizamaru.
"Higekiri menjadi berbahaya.."
"Anija bersikap seperti biasa, dia selalu baik dalam hal yang kubanggakan darinya...."'Mereka bertentangan'
KAMU SEDANG MEMBACA
Alpha Omega [HigekiriXHizamaru] Touken Ranbu
De TodoAlpha Beta Omega, Higekiri menguasai seluruhnya, dia menginginkan Hizamaru. Seorang Omega yang dengan sigap mengatakan dirinya Alpha. Perjuangan dimulai Higekiri dalam menaklukkan omega-nya. Bagaimana dengan lainnya? Pertandingan sengit dan tajam...