Sepulangnya Ookurikara bersama Tsurumaru kembali bersama, di perjalanan mereka tidak berbincang lagi, sama seperti pagi. Tsurumaru telah mencobanya, namun Ookurikara tidak menanggapi nya sama sekali.
Mereka telah sampai di vila Shokudaikiri, Ookurikara masuk dan disambut pelayan disana.
"Selamat datang Ookurikara-san, Tsurumaru-san, makanan dan air hangat sudah siap, anda bisa mandi atau makan terlebih dahulu" pelayan pria dengan suara nya yang unik menyambut Ookurikara, dia lah yang paling dekat. Shokudaikiri menugaskan dirinya sebagai pelayan pribadi Ookurikara, dapat dipercaya.
"Aku makan dulu, hehe" ucap Tsurumaru langsung masuk dahulu.
"Uguisumaru-san, lain kali jangan siapkan air hangat" Ookurikara meninggalkan Uguisumaru ke kamar mandi, pelayan itu hanya menghela napas patuh.
'Seperti biasa, dia sangat tidak menyukai pelayanan' pikir pelayan itu dan melakukan tugasnya, menghangatkan makanan untuk Ookurikara dan Tsurumaru.
Ookurikara keluar dengan pakaian santai, semua pemberian dari Shokudaikiri. Tentu nya style yang dipilih juga yang disukainya tanpa menanyakan Ookurikara.
Kebanyakan pakaian Ookurikara ke arah abu-abu dan hitam, Ookurikara cukup puas juga.
Ookurikara duduk di meja makan, menikmati makanannya. Sedangkan Uguisumaru berdiri disampingnya, menjelaskan beberapa hal. Tsurumaru selesai dengan makannya, pergi lagi entah kemana. Ookurikara tidak memperdulikan hal itu.
"Shokudaikiri-sama memiliki tumpukan pekerjaan di kantor, dia akan pulang malam. Untuk catatan, anda bisa meninggalkannya di meja belajar."
"Aku pulang.." ucap seseorang dari kejauhan, Uguisumaru dengan cepat menyambutnya.
"Taikogane" Ookurikara berdiri dan mendekati adiknya itu. Walaupun mereka tinggal bersama, Ookurikara tidak pernah sekalipun menemukan adiknya itu, tidak sampai sekarang.
"Nii-san!!" Taikogane juga berlari memeluk Ookurikara.
"Apa kau disiksa lagi? Maaf.. kau tidak apa?" Ookurikara mengelus wajah itu, memperhatikan dengan baik adiknya.
"Tidak, Shokudaikiri-san menolongku dari penjahat itu" ucap Taikogane bersemangat.
"Dia bilang nii-san akan tinggal disini juga" Taikogane melepas pelukannya.
"Syukurlah" ucap Ookurikara mengelus pelan kepala adik mungilnya itu, mengecup kedua pipi kemerahan itu dan mengacak-acak rambut kebiruannya.
"Nii-san!! Aku mau mandi dulu"
Ookurikara tersenyum lembut dan membiarkan adiknya pergi ke lantai dua. Uguisumaru yang melihat hal itu, terkagum dengan sikap Ookurikara yang menjadi ramah.
"Ookurikara-san, makanan anda"
Ookurikara kembali pendiam, menatap Uguisumaru, meminta penjelasan."Ada apa, Ookurikara-san?" Uguisumaru sengaja membuat pertanyaan, sesekali Ookurikara harus bertanya dahulu, Uguisumaru sedikit kewalahan jika mencari pertanyaan dari pergerakannya saja.
"Tidak ada" ucap Ookurikara kembali ke meja makan, menghabiskan makanannya.
Uguisumaru tidak perlu membereskan meja makan itu, Ookurikara yang mengerjakannya. Tentu paksaan dari Ookurikara sendiri. Uguisumaru menghela napas dan hanya bisa melakukan pekerjaan lainnya, membersihkan lantai atas, Ookurikara telah memastikan nya dengan pasti.
Ookurikara selesai dalam tugasnya, melihat anak tangga, tidak ada suara Uguisumaru akan turun. Ookurikara berjalan ke suatu ruangan.
'Ini ruangannya meminum kopi' pikir Ookurikara yang sampai pada pintu ruangan itu.
Ganggang pintu diputar, tidak dikunci. Ookurikara masuk kedalamnya. Lampu mati di ruangan itu, namun tetap dibiarkan mati oleh Ookurikara. Perlahan menutup ruangan itu dari dalam.
'Temukan sesuatu, apapun itu...'
Ookurikara tidak dapat menggambarkan seperti apa ruangan itu ada, hanya meraba asal, dia menemukan meja, meja kerja. Mencoba meraih laci meja itu, membuka semuanya.
Uguisumaru menarik napas lega di lantai dua, dia selesai dalam tugasnya, turun untuk melakukan tugas lainnya.
"Ookurikara-san, apa anda sudah menaruh catatannya?" Uguisumaru tidak mendapatkan jawaban apapun.
"Ookurikara-san??" Uguisumaru mengecek dapur, hanya pelayan lainnya.
"Ookurikara-san" Uguisumaru terus mencari Ookurikara.
###################
*kediaman Higekiri Hizamaru
Higekiri keluar dari kamar mandi, rambut kemasannya basah, tertutup handuk. Mencari Hizamaru.
Ruang makan, Hizamaru sedang memasak makanan mereka. Higekiri dengan pelan memeluknya.
"Anija.. pergi dulu, jangan mengganggu"
"Hmm.. Hizamaru..."
Higekiri mencium leher belakang Hizamaru. Hizamaru memerah dengan malu.
"Waaah! Masakannya, Anija!!" Hizamaru mendorong Higekiri kebelakang, Higekiri melepaskan pelukannya, tertawa ringan melihat Hizamaru sibuk dengan masakan itu.
"Selamat makan" ucap mereka bersama-sama.
"Besok aku mau mengajak Ookurikara belajar lagi, Anija jangan mengganggu. Ada Manba dan Jiji juga"
"Heee~~ tentu ada syarat" Higekiri mengambil potongan daging di makanan Hizamaru.
"Aaah..."
"Tidak mau!! Makan saja, tidak apa, apa syaratnya? " Hizamaru melanjutkan makannya.
"Kencan bersamaku" Higekiri tersenyum puas memakan suapannya sendiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
Alpha Omega [HigekiriXHizamaru] Touken Ranbu
RandomAlpha Beta Omega, Higekiri menguasai seluruhnya, dia menginginkan Hizamaru. Seorang Omega yang dengan sigap mengatakan dirinya Alpha. Perjuangan dimulai Higekiri dalam menaklukkan omega-nya. Bagaimana dengan lainnya? Pertandingan sengit dan tajam...