"10"

51 6 0
                                    

Setelah aku ke taman aku memutuskan untuk pergi ketempat dimana pertama kali kami berdansa aku yakin tempat ini juka punya kesan tersendiri untuk Han Sung.

Aku punya waktu satu jam sebelum aku menjemput anakku, aku harus bergegas aku harus menemuinya, setidaknya ia menemui twins aku tak masalah aku bisa menunggu sampai dia tak membenciku.

Aku masuk kedalam, banyak juga yang datang padahal ini sedang siang hari. Aku berjalan dengan berhimpitan orang orang yang sedang berdansa tak mengikuti irama.
Aku melihat wanita yang sangat ku tau meskipun itu dari belakang aku takin itu adalah Han Sung. Tapi tunggu siapa lelaki itu?

Aku memberanikan diri untuk betanya kepadanya "jangan jangan hubungaku dengan Jihyo hanya rekayasa sehingga kamu bisa berselihkuh, seolah kau membalas dendam begitu?" kataku tepat didepan matanya dan membelakangi lelaki itu.

Aku melihat ia yang mulai menangis, sungguh aku tak tega melihatnya tapi bagaimanapun juga aku sedang marah saat ini. Aku langsung pergi tanpa memperdulikan perkataan Han Sung dan juga lelaki itu, aku yakin.

Apa aku terlalu kasar kepadanya?, apa suaraku tadi terlalu membentak?, tak banyak air mata yang dia keluarkan kan?, apa saat ini dia baik baik saja?.

Walaupun tadi aku sangat marah dengnnya, namun tetap saja rasa cintaku mengalihkan semuanya. Apa ini juga yang durasakan oleh Han Sung saat aku mencoba menjelaskannya tapi dia malah menghiraukannya.

Aku beralih untuk menjemput anakku. "daddy why not came with mommy?" kata Yora yang seperyinya sudah merindukan ibunya. "ya daddy I'm so really miss mommmy" Kata Daesong mencoba menambahkan.

"ah sorry daddy forget to say something, jadi mommy lagi main sama temen temennya, daddy janji mommy bakal pulang tapi mungkin hari ini akan lebih malam" kataku panjang lebar menjelaskannya pada mereka.

Mereka terlihat cemberut "hey don't jeolus" kataku mencoba meyakinkan bahwa mommy nya akan pulang tapi tak tahu kapan?.

Mereka mengangguk, namun masih belum memulihkan semangatnya. "bagaimana kita jalan jalan saja?" kataku mencoba nyuruh mereka melupakan ibunya. Akhirnya mereka bersorak didalam mobil dengan gembira.

Aku hanya membawa mereka mengelilingi toko musik, aku tau mereka sangat suka bernyanyi mungkin saja sudah besar nanti mereka mau menjadi seorang penyai atyau penulis lagu.

"dad can I buy this?" kata Daesong menunjuk piano besar yang bahkan lebih besar darinya. Aku menggelengkan kepala "jangan dulu tunggu jika kau sudah besar, kau juga kan sudah punya piano kecil dirumah?" kataku mencoba memberi penjelasan, Daesong mengangguk.

"daddy janji jika kau sudah besar daddy akan belikan untukmu" kataku, Youra memang tak banyak minta kali ini ia hanya kursus bermain biola walaupun masih memainkan nada secara acak.

Aku juga belum membelikannya ia hanya sekedar menyewa, kursus itu dilakukan dirumah, karena Youra tidak mau diejek karena mukanya yang nampak bule dan bahasanya yang terbilang asing.

Setelah itu aku pulang, tak membeli apapun dari toko itu, tapi mereka cukup belajar untuk mengenal berbagai alat musik.

Line
🍃Chagiya💞

Joon aku dan cowok tadi tak ada hubungan apapun

Sudahlah aku juga sudah melihatnya

Joon ini rasa pelampiasanku karena perilaku mu kepada wanita itu

Kau terus saja menuduhku, aku sama sekali tak melakukannya

Lalu barang bukti itu?

Aku juga tidak tau, apa ini bentuk kau balas dendammu kepadaku?

Joon aku mau pisah

Itu tak akan pernah terjadi

Ia meminta agar kita bercerai tidak, tidak akan terjadi tak akan aku biarkan itu semua, aku tak mau berpisah atau memisahkan twins.

Aku sampai dirumah "daddy not work today?" kata Youra menatapku sembari melepas sepatunya "tidak kan daddy ingin menjaga kalian" kataku dan menuntun mereka untuk mengganti pakaiannya.

Aku sampai dirumah "daddy not work today?" kata Youra menatapku sembari melepas sepatunya "tidak kan daddy ingin menjaga kalian" kataku dan menuntun mereka untuk mengganti pakaiannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Malam hari

Kini hari sudah mulai malam, yang menerangi hanyalah bulan dan bintang. Aku memang tak bisa masak alhasil aku memesan makanan agar anak anakkku mau memakannya, karena jika aku yang memasaknya mereka akan mengatakan "daddy apa yang kau masak?" ya... Kira kira gitu lah.

Aku menidurkan mereka dan meletakkan selimut sampai dadanya. Aku mencium keningnya dan pergi kekamarku, kini kamarku sangat terlihat sepi tak ada Han Sung, tak tau sampai kpan ini akan berakhir.

Aku membalik tubuhku dan menatap tempat yang biasa ditidurinya, namun kini kosong hanya ada bayang bayang yang terlintas diotakku.

Aku tersenyum menyesal atas apa yang aku lakukan saat itu. Aku mengelus bantal itu seolah olah itu adalah mukanya. Tak terasa aku terlelap.

Author prov

Han Sung yang tak pernah meninggalkan twins selama ini pun tak tahan dengan rindu yang terus dirasakan, akhirnya...

"Youra ada telepon masuk kayanya" kata Daesong yang tersadar dan bangun karena bunyi dari pad nya, ia juga mencoba membangunkan Youra yang ada ditempat tidurnya.

"telepon dari siapa?" kata Youra yang kurang penasaran dan kesal karena ini sudah larut malam, ya... Sekitar jam setengah 9.

"mommy" kata Daesong sedikit berteriak setelah melihat bahwa mommynya yang menelfon. Youra bangun dari tempat tidurnya dengan semangat "mana aku ingin bicara denganya" katanya.

Mereka pun menerima telepon itu "mommy I really miss you" kata Youra dengan aegyo nya. "mommy kami tak bisa jauh darimu" kata Daesong yang memberikan kode kepada ibunya agar segera pulang.

"okok mommy tau, tapi mommy lagi main petak umpet sama daddy kalau daddy tau mommy ada dimana, nanti mommy kalah, jadi kalian jangan kasih tau daddy mommy ada dimana ok?" kata Han Sung yang sepertinya mereka tau ia sekarang ada dimana karena dekorasi yang cukup familiar dimata sang anak.

"tapi mommy, kapan mommy pulang?" kata Daeaong yang mendesak Han Sung agar segera kembali "mommy nanti pulang, don't worry" katanya

"kenapa gak udahan aja mainannya, jadi mommy sama daddy bisa bareng lagi" kata Youra yang mungkin belum tau apa yang tengah orang tuanya sembunyikan dari mereka.

"gak seru dong kalau gak ada yang menang sama yang kalah" katanya tersenyum manis kepada mereka. Merera membalas senyumannya dengan tak kalah manis.

"ok, jangan nakal bersama daddy, udah dulu ya... Kalian harus tidur, ok? Besok mommy telepon lagi" katanya memcoba memberikan kepastian kepada mereka.

"Daeaong, Youra suara siapa itu"





Makasih yang udah mau baca😏

Kalian semua ter dabbes😊😊

Salam hangat dariku😘😘😘

Joons Family [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang