"12"

48 7 0
                                    

Dia melamun cukup lama dan membuat ku semakin bingung, aku harap dia mengenalinya setidaknya ada kebenaran yang terungkap dan membuat masalah ini sedikit lebih mudah.

"ah, iya aku mengenalinya" katanya yang sontak mengejutkan diriku "sungguh?" kataku mencoba meyakinkannya siapa tau dia salah orang.

"iya aku mengenalinya, kalau tidak salah marganya Park kan?" katanya lagi dan ternyata fakta itu benar adanya. "iya, bagaimana kau bisa mengenalinya?" kataku yang semakin larut dalam pembahasan ini.

"kenapa kau tidak mengenalinya dia kan kekasih asistennya Namjoon dikantor" katanya pemperjelas, tapi tunggu Jong Hun tak pernah mengenalinya kepadaku, apa pernah ia mengenalkannya pada Namjoon?

"Jon Hun? Tapi dia tidak pernah memperkenalkannya" kataku yang sontak membuat alisnya naik "oh ya? Aku dan Jong Hun adalah teman semasa kuliah, kami mengambil jurusan yang sama yaitu marketing, saat reuni sekitar 3 bulan yang lalu ia datang bersama kekasihnya dan dia mengenalinya padaku".

Aku mengangguk, aku tak percaya dunia sesempit ini "dia sangat cantik, sikapnya pun sangat baik dan ramah kepada setiap orang" katanya yang membuat hatiku panas, apa Namjoon jatuh hati dengannya?

"aku tak tau Jan, saat ini aku tak bisa perfikir jernih" kataku, apa Jane membela si pelakor itu. "Han sebaiknya kau tunda perceraianmu, kasian twins mereka masih membutuhkan kedua orang tuanya" katanya, sungguh nasihatnya itu sangat menyentuhku.

Aku menundukkan kepala "kita kan juga belum tau apa anak itu benar darah daging Namjoon? Mungkin kau bisa menunggu sampai bayi itu lahir dan melakukan tes DNA" katanya lagi mengusap punggungku.

"lalu bagaimana jika aku sudah lama menunggu ternyata memang benar keadaanya, bukankah itu sia sia?" kataku dengan nada seperti membentak kepadanya.

"kau memepercai Namjoon, aku yakin kau juga tak percaya pada ini maka aku yakin semuanya baik baik saja" katanya dengan suara lembut dan menenangkan kembali diriku yang sempat terbawa emosi.

"kau berteman dengannya?" kata ku mencoba kembali menggalih informasi. "Jong Hun? Atau Park Jihyo itu?" katanya yang kebingungan "keduanya, aku ingin tau lebih jauh" kataku menatap matanya.

"hmmm keduanya? Aku tak terlalu dekat sebenarnya, bukankah kau juga mengenali Jong Hun? Kau bisa saja menggali informasi lewat Namjoon" katanya yang merasa kesal kerena tak bisa menbantu temannya.

"tapi masalahnya aku tak punya nomornya, kayanya Namjoon punya tapi bagaimana bisa aku mendapatkan itu dari Namjoon, aku sedang tak ingin bertemu dengannya" kataku yang masih kesal terhadap Namjoon.

"yah susah dong, gimana kalau ke kantornya kita minta no nya ke resepsionis" katanya mencoba menuangkan ide "gak bisa harus ada surat ijin" kataku yang sudah pernah mengalami itu.

"kau pasti punya no teman dari Jong Hun kan?" katanya, "ya masa no asisten suaminya gak punya?"-batin Jane- "hmmm siapa ya..." kataku, sumpah gak tau masalahnya aku gak begitu bisa berbaur makanya no temen temennya Namjoon cuma dia yang simpen kalau aku sih enggak.

Aku memikir dengan sangat keras apa ada teman dari Jong Hun yang nomor nya ada dikontakku.

"tunggu, apa Taehyung oppa tau?".

Namjoon prov.

"Jong Hun coba kau periksa apa bahan bahannya sudah datang dan cek pemasukkan dan pengeluaran jangan sampai ada yang terlewat" kataku memberi berkas yang harus ia periksa setelah sampai dikantorku.

"ah baiklah" katanya membungkukkan badannya dan pergi. Aku pergi ke dapur dan membuat secangkir kopi hangat berharap sakit kepala ini akan menghilang, aku yakin ini pasti karena masalah ini.

Aku menyenderkan bahuku dikursi dengan laptop yang terbuka dan menampilkan beberapa pekerjaan untukku, namun aku hanya menatap kosong pikiranku tak karuan entah itu soal keluarga, pekerjaan, dan lain sebagainya.

Apa saat ini Han Sung baik baik saja? Apa ia maaih marah terhadapku? Dan apa yang aku lihat itu hanya sebagai ketidak sengajaan? Bukankan Han Sung begitu mencintaiku? Jadi dia tak mungkin berselingkuh kan? Apa dia sudah tidak mencintaiku?.

Seketika aku mendengar pintu yang terbuka, dan menampilkan seorang yang tak asing bagiku, nampaknya? "Jihyo?" kataku sontak ketika melihat wanita ini masuk tanpa dipersilakan.

"terimakasih tuan kim masih mengingat namaku" katanya yang semakin mendekat kearahku, oh tidak tuhan kenapa dia berpakaian seperi ini, bukankah itu sangat terbuka bahkan istriku saja tak pernah memakai ini untuk keluar rumah, kecuali untuk ku.

Tanpa aku sadari aku melihat lekuk tubuhnya yang makin hari nampaknya makin indah itu. "joon kau masih sama saat pertama kita bertemu, masih memandang tubuhku" katanya dan mulai duduk dipahaku yang membuat aku makin tak tahan.

"ah tidak juga" kataku gugup, ketika ia sudah mulai membelai wajahku "jangan gugup, apa kau perlu pemanasan" katanya yag semakin membuatku tak tahan ketika ia mencoba melepaskan dasi dari bajuku.

Instagram

Instagram

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

❤13.968
Park_jihyo Namjoon I really miss you😘

View all comment
Dahyun.twice joon inget istri loe
Siren_cans kok loe bisa ketemu Namjoon?
Jane.mml loe ngapain disitu sama suami orang

Tunggu Joon bukankah kau seharuanya marah padanya karena telah merusak hubunganmu dengan istrimu, namun apa ini? Baru segini kau sudah lemah?.

Aku berdiri dengan tiba tiba dan membuatnya sedikit terkejut bahkan hampir jatuh karena telah duduk dipahaku "kau, kau merusak kebahagiaan terbesarku, gara gara kamu istriku pergi selama 2 hari dan itu cukup membuatku pusing" kataku membentaknya.

"kau pusing sini biar kupijatkan" katanya yang mulai menggodaku lagi "aku tau kau berbohong, ini semua tak benar kita tak pernah melakukannya, aku yakin itu bukan anakku" kataku menunjuk perutnya yang mulai membuncit karena tengah berbadan dua.

"kau tak lihat buktinya?" katanya menaikkan volume suaranya "aku yakin foto dan testpack itu benar tapi tapi aku yakin itu bukan anakku" kataku yang sangat amat yakin terhadap perkataanku ini.

Author prov

Jihyo terkekeh sedikit dan kemudian berjalan mendekati Namjoon setelah Namjoon menjauh darinya tadi. "masih kurang, mau bukti apa lagi?" katanya yang mencoba meyakinkan Namjoon untuk terjerat dalam parangkapnya.

"tidak aku tak perlu bukti lain aku hanya perlu aku dan bayi sialan itu melakukan tes DNA, aku yakin semuanya akan terbongkar" kata Namjoon dengan smirk nya yang sepertinya tengah meremehkan Jihyo.

"itu akan sangat lama istrimu tidak bisa menunggu, kita sama sama punya keyakinan kau yakin bayi ini bukan anakmu dan aku yakin rumah tangga kalian akan hancur" kata Jihyo yang sudah sangat kesal dengan Namjoon yang keras kepala itu.

"Jihyo sedang apa kau disitu?"






Makasih yang udah mau baca🙏, kalian ter dabbes lah😎

Maaf gantung😝, stay reading ok?😚

Salam hangat dariku😘😘😘

Joons Family [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang