"17"

40 5 0
                                    

Jong Hun bilang saat ini tak ada yang bisa ia lakukan selain memberiku informasi tentang perjalanan cintanya dengan Jihyo, aku juga tak akan memaksanya untuk terus memberiku informasi, tapi aku bersyukur ia mau membantuku.

Kalian masih ingat pria yang memakai masker itu, dia juga keluar saat Jong Hun keluar, tapi saat aku bertanya kepadanya apakah Namjoon tau soal pertemuan ini ia bilang "Namjoon tidak tau".

Aku juga agak heran ada bekas luka lebam keunguan dibagian tengkuk lehernya ada apa? Apa dia bertengar? Tapi dengan siapa?

Aku pergi untuk menjemput kedua anakku aku sudah tak tahan untuk tidak bertemu mereka, untuk kedepannya aku akan merawatnya, aku juga kasian sebetulnya kepada Namjoon ia harus mengurus dua anak yang begitu aktif.

Ia harus kerja lebih ekstra untuk memasak, membersihkan rumah, entah itu mencuci pakaiannya sendiri ataupun baju kedua anaknya, atau Youra yang terkadang selalu ingin memilih makanannya sendiri dan Daesong yang merengek karena bosan atau merasa tidak diperhatikan.

Namjoon harus bangun awal pastinya untuk mempersiapkan sarapan, lalu mengantar twins kesekolah, bekerja, menjemput nya, dan aku yakin setelahnya Namjoon akan dirumah untuk bersama twins, barulah setelah malam dan anaknya sudah terlelap ia mengerjakan tugasnya dan menatap layar laptop bahkan sampai pagi.

"mommy" kata mereka dengan kompak dan berlari kearahku setelah melihatku yang tengah asik duduk dibangku taman dan memakan es krimku dengan cepat, lalu setelahnya aku berjongkok berhadapan dengan mereka sembari merentangkan tanganku selebar mungkin agar mereka bisa masuk dalam dekapanku.

"mommy I miss you so much" kata mereka dengan mata yang sudah mulai berkaca kaca, aku juga seperti ingin menangis saat ini juga aku tak pernah meninggalkan mereka selama ini. "maafkan mommy" kataku yang tak sanggup menahan lagi air mata yang sudah terkumpul.

"mommy came on we back to home" kata Daesong menarikku keluar dari sekolahnya itu "mommy kita mau naik apa?" kata Youra yang mungkin mengira aku datang kesini bersama daddy nya.

"mommy not came with daddy, mommy datang kesini sendiri, dan lupakan soal permainan petak umpet itu mommy sudah menang, dan sekarang daddy sedang sibuk jadi nanti kita pergi kerumah untuk mengambil baju lalu pergi keapartemen mommy" kataku menjelaskan dengan panjang lebar berharap mereka mengerti karena aku memakai bahasa korea.

Namun setelah aku mengatakannya mereka mengangguk entah itu sebagai jawabn mengerti atau tidak aku tak tau. Aku menuntun mereka masuk mobil dan berbincang didalam.

"mommy aku rindu masakan mommy" kata Youra dengan manjanya yang kini kepalanya sedang bersandar didadaku dan Daesong yang mencoba tiduran dengan kepala dipahaku kan kaki yang keatas lebih tepatnya kekaca jendela.

"ada apa dengan masakan daddy" kataku yang sebenernya sudah tau jika Namjoon tak pandai memasak dan mereka pasti tak suka dengan masakannya itu "daddy selalu membuat masakan yang terlalu asin atau manis atau bahkan bisa dibilang itu bukanlah makanan" kata Daesong dengan memasang muka kesalnya itu.

"aku bilang kepada daddy agar memesan makanan atau menyuruh mommy untuk pulang tapi daddy bilang "okok daddy akan membuatnya lebih baik" selalu begitu" kata Youra yang juga kesal dan sedikit menirukan gaya Namjoon tadi, aku tak ingin mereka tumbuh terlalu cepat aku ingin terus melihat tingkah lucu dan muka imutnya itu.

Aku sampai dirumahku dan Namjoon aku salah membiarkan Namjoon dirumah tanpa aku karena kelakuannya masih sama seperti anak anaknya aku merapikan hampir semuanya mulai dari lantai bawah hingga kamar twins dan Namjoon yang ada dilantai atas, dan membereskan bajuku dan bajunya twins untuk dimasukkan kedalam koper.

"mommy kita mau pindah?" kata Daesong ketika melihat hampir semua pakaiannya masuk kedalam koper. "tidak, daddy sedang sibuk kita tidak boleh mengganggu daddy" kataku dengan terbata bata memikirkan hal yang mudah dimengerti oleh mereka berdua.

Joons Family [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang