"31"

43 3 0
                                    

Jih-ahn, salah satu teman dari Wonwoo meneleponnya saat ia menyetir menuju tempat makan.

*****

"Jika ada wanita dengan wajah seperti ini, laporkan kepadaku, namanya Park Jihyo" kata Jih-ahn kepada salah satu karyawannya dibagikan resepsionis hotel.

"Jika ada wanita dengan wajah seperti ini, laporkan kepadaku, namanya Park Jihyo" kata Jih-ahn kepada salah satu karyawannya dibagikan resepsionis hotel

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Baik pak" kata Risya wanita tersebut. Jih-ahn pun pergi ke ruang pribadinya.

Tepat saat setelah Jih-ahn pergi...

"Saya ingin 1 kamar untuk 3 hari, dua malam" kata salah seorang pengunjung.

"Baik, silahkan isi biodatanya dulu" kata Risya.

"Ini, terima kasih" kata pengunjung memberikan kertasnya.

"Park Jihyo namanya, Risya" kata resepsionis satunya memberikan kertas formulirnya, yaitu Bian.

"Aku akan menelpon pak Jih-ahn sekarang juga" kata Risya menekan tombol teleponnya.

"Halloo, ada apa Risya?" Kata Jimin yang kini tengah bermain didepan laptopnya.

"Ada pengunjung bernama Park Jihyo, dan mukanya seperti yang bapak perlihatkan tadi" kata Risya berbicara dengan cepat.

"Ah.. ok terimakasih" kata Jih-ahn lalu memutuskan sambungan teleponnya.

"Wonwoo, the case closed" kata Jih-ahn saat menelepon Wonwoo.

"Datanglah bersama orang yang terlibat" sambung Jih-ahn yang dipastikan Wonwoo tersenyum.

"Terimakasih" kata Wonwoo diseberang sana yang tengah memberhentikan mobilnya di pinggir jalan.

*****

Pada saat itu Wonwoo langsung menelepon Namjoon sebetulnya Wonwoo juga tak tega untuk menelepon Namjoon karena bos nya itu baru saja mendarat di Korea.

Wonwoo juga, mungkin ia masih belum rela jika Park Jihyo orang yang dicintainya akan lepas dari genggamannya dan bertemu dengan orang yang pernah dicintainya juga.

Wonwoo harus merelakan orang yang dia cintai pergi untuk selamanya.

Hal ini bukan karena Jackson adalah teman dari Namjoon, jika ia tak menyerahkan Jihyo maka ia akan dipecat lalu kehilangan pekerjaannya.

Bukan, bukan karena Wonwoo takut kehilangan pekerjaannya dan Namjoon juga sudah sangat dewasa untuk menanggapi semua ini.

Ia hanya ingin Jihyo dapat lelaki yang terbaik, dan yang sangat ia cintai, meskipun itu bukan dirinya, ia rela.

"Jihyo sudah ditemukan bos" kata Wonwoo nelepon Namjoon yang kini tengah berbaring di kasur.

"Kirimkan alamatnya, aku akan kesana dengan Jackson" kata Namjoon yang kini tengah berdiri menghadap istrinya.

*****

"Ada apa?" Tanya Han Sung yang kebingungan dengan tingkah laku Namjoon.

"Ah benar, kau juga ikut dengan ku, ok sayang?" Kata Namjoon memegang pinggang istrinya yang mulai rata.

"Ayo..." Kata Namjoon menarik pergelangan tangan istrinya untuk keluar dari kamar.

"Jihyo sudah ditemukan" kata Namjoon berteriak membuat anaknya bingung, kenapa daddy-nya begitu senang karena Jihyo ditemukan.

"Ah sayang Daddy ada kerjaan, Daddy akan ke kantor bersama paman Jackson dan mommy, nanti paman Taehyung kemari untuk menemani kalian"

*****

"Hyung bergegaslah aku dan Gaishta juga ingin pergi" kata Taehyung yang baru saja datang dirumah Namjoon setelah sebelumnya dipaksa datang oleh hyungnya.

"Tenang saja, Hyung tidak akan lama, jaga anak ku, nanti malam kita party" kata Namjoon yang mendapat tatapan tajam dari sang istri.

"Tidak minum alkohol" kata Namjoon terbata bata,"ini merayakan pesta kehadiran anak ketiga kita sayang" kata Namjoon melanjutkan.

"Tapi anak mu ini butuh Daddy yang siaga, bukan yang sedang mabuk" semuanya tertawa.

******

"Namjoon..."








1 more chapter again ok guys...

Are you ready

😘😘😘😘

Joons Family [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang