9

14.2K 1.5K 100
                                    

Chapter.09
__________



"Jimin?!"

Panggilan itu langsung menyentak kepalanya ke arah sumber suara. Tersenyum lebar saat seorang pria berjalan cepat menghampirinya dari balik counter pemesanan.

"Senang akhirnya melihatmu lagi bayi!" Jimin tertawa mendengar nama panggilan itu lagi. Membiarkan tubuhnya di peluk erat dan di ayunkan.

"Oh, apa ini? Bayiku semakin berisi, hm?"

"Yak, Hoseokie!" Jimin memekik saat Hoseok menepuk pantatnya main-main, yang setelahnya tertawa. Beruntung cafe belum terlalu ramai di pagi hari.

"Oh, Jiminie?" Seorang wanita paruh baya menghampiri mereka berdua dan langsung tersenyum ke arah Jimin.

"Bibi..." panggilnya seraya beralih memeluk ibu Hoseok.

"Apa kabar? Aku merindukan bibi," sambungnya.

Wanita paruh baya itu menepuk punggungnya beberapa kali. "Aku baik-baik saja. Bagaimana kabarmu, nak? Sudah lama kau tidak datang kemari."

"Aku baik-baik saja." Jimin memejamkan matanya sejenak menikmati pelukan hangat dari ibu Hoseok. Sedikit merasakan kerinduan pada eommanya sendiri namun segera menepis kesedihan itu, tidak ingin membuat yang lain khawatir.

"Syukurlah. Hoseok terus membicarakan kekhawatirannya tentangmu, tahu." Ibu Hoseok tersenyum lembut saat melepaskan pelukan mereka.

Di samping keduanya, Hoseok mengerucutkan bibirnya pada sang ibu.

"Aku akan meminjam Hoseokie mu sebentar bibi. Tidak akan lama, aku janji."

"Jangan khawatir, nikmati waktu kalian." Setelah mengucapkan itu, ibu Hoseok kembali bekerja. Meninggalkannya bersama Hoseok yang telah menariknya ke salah satu meja di sudut cafe agar pembicaraan mereka lebih nyaman.

"Ayo, ayo... sekarang ceritakan semuanya padaku." Hoseok menarik Jimin duduk lebih dahulu sebelum dirinya juga duduk.

"Tapi pertama katakan, apakah tadi yang duduk di sampingmu dalam mobil itu Jeon Jungkook?"

Sebelah alis Jimin langsung terangkat. "Darimana kau tahu? Kau mengintip?"

Hoseok berdecak dan menunjuk seluruh kaca depan cafe. "Aku melihatnya saat kau membuka pintu mobil."

"Dia lebih tampan daripada di foto. Sial, kenapa kau selalu beruntung seperti ini, huh? Beri aku sedikit keberuntungan mu, Jimin."

Di sampingnya, Jimin hanya terkekeh ringan. Meski dikatakan demikian nyatanya ia tidak seberuntung itu. Buktinya, ia telah dikhianati oleh pria yang ia pilih untuk menjadi pelabuhan cintanya.

Jari-jarinya mengetuk meja perlahan seraya berkata, "Jungkook tidak hanya tampan, tapi dia juga pria yang baik."

Seakan tersadar, Hoseok lantas menatapnya penuh minat. "Ceritakan bagaimana kau mengenalnya dan menikah begitu cepat. Lalu bagaimana hubunganmu dengan Taehyung?"

Our Destiny ∥ KM ✓ [Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang