17

15.6K 1.5K 215
                                    

Chapter.17
__________



Jemari yang tengah menggulir layar ponsel itu berhenti sesaat ketika seorang pria berjalan melewatinya begitu saja tanpa sapaan atau apapun. Terlihat jelas berpura-pura tidak menyadari keberadaannya yang duduk di sofa.

"Mau kemana? Ingin menemui jalang itu lagi?" sarkasnya dengan ekspresi datar. Tanpa melihat secara langsung, ia tahu sang pria telah menghentikan langkahnya.

"Berhenti menjadi kasar. Eomma bisa saja mendengar mu."

"Itu akan semakin membuat eomma tidak menyukaimu," lebih pas, namun Taehyung enggan mengatakannya karena tahu itu hanya akan memancing keributan lagi di rumah ini. Lebih baik ia menghindarinya.

Jika ibunya sampai mendengar mereka dan keributan lain yang mereka buat, dipastikan wanita paruh baya itu lagi-lagi akan mengomelinya. Mengeluhkan tentang Yoongi dan kurangnya sopan santunnya.

"Lalu aku harus memanggil apa pria yang masih berusaha menggoda pasangan orang lain?" Yoongi melirik sinis Taehyung yang hanya menghela nafas lelah.

"Tidak ada yang menggodaku. Berhentilah menyebut Jimin dengan kata-kata tidak pantas seperti itu. Dia adikmu." Taehyung tahu tidak seharusnya ia membela Jimin disini, karena selanjutnya yang terjadi adalah hal yang paling ia benci.

"Ah, bagus sekali. Sekarang kau membelanya. Besok apa? Kau akan mengatakan masih menginginkannya?"

"Yoongi." Taehyung memperingati dengan suara tegas.

"Bukankah itu benar Taehyung?" Yoongi memberinya tatapan merendahkan.

Itu memang benar. Taehyung ingin mendapatkan Jimin kembali, namun semuanya sudah berakhir. Ia tidak memiliki kesempatan sedikitpun karena Jimin lebih memilih Jungkook. Kedua tangannya terkepal erat mengingat penolakan Jimin dan bagaimana semua kata-katanya menusuk dalam lebih dari yang ia pikirkan.

Semua ini salahnya. Ia yang memilih bermain api dibelakang hubungannya dengan Jimin dulu, ia yang memutuskan lebih memilih Yoongi daripada Jimin hanya karena ia berpikir pria itu lebih baik. Semua sikap dan kata-kata manis Yoongi yang dulunya ada, kini berubah menjadi sebaliknya.

Sekarang ia harus menghadapi kenyataan menjalani pernikahannya dengan Yoongi. Ia memang mencintainya, namun sikap berbeda pria itu membuatnya muak. Sedikit demi sedikit merubah perasaannya menjadi ketidaksukaan dan keengganan untuk bersama.

Yoongi selalu memiliki kecurigaan yang tak berdasar. Bahkan terkadang sampai menuduhnya bermain curang setiap kali mendapati sesuatu yang menurutnya aneh. Ini bahkan bukan hanya tentang Jimin lagi. Yoongi juga pernah menuduhnya bersama sekretaris wanitanya hanya karena mereka terjebak pekerjaan dan pulang terlambat. Yoongi juga selalu bersikap kasar yang sering kali membuat Taehyung mendapatkan teguran tidak menyenangkan dari orang tuanya. Bahkan sampai mereka berkata bahwa ia harus mendisiplinkan pasangannya itu sebelum suatu saat Yoongi mempermalukannya.

Taehyung akui orang tuanya memang tidak menyetujui keputusannya yang tiba-tiba berubah ingin menikahi Yoongi. Mereka mengetahui apa penyebab putusnya pertunangannya dengan Jimin, namun bahkan mereka tidak percaya Jimin akan melakukan hal serendah itu. Orang tuanya, terutama ibunya, telah menghabiskan banyak waktu dan cukup mengenal Jimin bahwa dia merupakan pria baik-baik yang tidak akan pernah mungkin untuk mengkhianati Taehyung dengan cara picik seperti itu.

Itu belum dengan dimulainya perbandingan yang diselipkan oleh ibunya pada pembicaraan acak mereka. Mengatakan jika Jimin jauh lebih baik dan sopan. Bahwa Taehyung harusnya tetap menikahi Jimin daripada Yoongi, karena ibunya masih terus bersikeras Jimin tidak bersalah.

Our Destiny ∥ KM ✓ [Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang