006

883 169 7
                                    

"Bos besar diserang pukul 10 tadi, J. Kau harus kemari secepatnya. Kurasa pemerintah sudah meluncurkan prajuritnya untuk meringkus kita."

Begitulah kata salah satu rekan kerjaku, Kim Taehyung. Aku mendesah malas, menyiapkan pakaian dan melangkah menuju mobil.

Sekilas mataku melirik ke kaca minimarket yang menampilkan pemuda berbeda. Min Yoongi hanya kebagian shift siang.

Noted.

...

Aku melangkah memasuki ruangan yang didominasi warna hitam. Ada Taehyung yang berdiri di samping bos sebelum ia menyadari kedatanganku dan berpaling mendekat.

"Bagaimana bisa, V?"

"Kurasa black cat diturunkan untuk membunuh kita, J."

Embusan napasku terdengar cukup keras di ruangan luas yang hanya diisi tiga orang saja; aku, Taehyung, dan bos. Aku melangkah guna mengecek keadaan bos kami.

"Dia kena tembak di dekat lambung, tapi untung si black cat meleset. Hah, dewa kematiannya Korea bisa gagal juga ternyata." Gumaman Taehyung tak kusetujui.

Aku melirik singkat ke balutan perban yang masih terdapat noda darah. Bos kami terlelap anteng karena diberi suntik bius.

"Tidak. Dia bukannya meleset," ujarku, lirih.

Taehyung di sebelahku tampak bingung. "Apa maksudmu, J?"

"Dia sengaja membidik di sana. Dia memberi kita peringatan, V."[]

ɓɭɑck cɑt. [ ɱiɳ yѳѳɳgi ] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang