Semalam aku tidak bisa tidur. Bukan karena pekerjaan, tapi karena manusia pucat bernama Min Yoongi yang datang secara tiba-tiba.
Oke, memang bukan hakku memintanya datang kapan saja. Namun, kehadirannya yang aneh sekaligus misterius membuat diriku ingin lebih mengenalnya.
Aku yakin aku belum menaruh rasa. Hanya sekadar ingin tahu saja.
Kulihat matahari sudah muncul walau masih malu-malu. Sedikit berharap akan ada yang mengetuk pintuku pagi ini.
Dok! Dok!
Aku bergegas meraih sweater di gantungan. Membuka pintu dengan lebar dan mendapati Min Yoongi di sana.
"Selamat pagi," salamnya sudah seperti hal wajib.
"Selamat pagi juga. Apa harimu menyenangkan?" tanyaku kelewat antusias.
Dia hanya diam. Memandangku datar tanpa ketertarikan.
"Sepertinya menyenangkan," balasku pada pertanyaanku sendiri.
Dia masih menyodorkan dua botol susu padaku, tapi aku belum mau mengambilnya karena tahu ia pasti akan pergi setelahnya.
"Namaku Jasmine. Namamu Min Yoongi, kan?"
Dapat kulihat alisnya menukik bingung. Dia pasti terkejut saat kusebut namanya.
"Oh, aku melihat name tag di seragammu kemarin. Jangan kira aku cenayang," gumamku mencoba membuatnya tenang. Dia nampak waspada dan curiga tadi.
Lalu, kulihat sorot waspada itu hilang digantikan tatapan kosongnya seperti biasa.
"Kau mau ambil ini atau tidak?" desisnya sebal. Oh, kurasa dia tak suka berbasa-basi.
"Te-tentu. Terima kasih, Yoongi." Jemariku meraih dua botol itu dan memeluknya di depan dadaku. Kulempar senyum lebar saat Yoongi melengos pergi.
"Semoga harimu menyenangkan," gumamnya saat berpaling.[]
KAMU SEDANG MEMBACA
ɓɭɑck cɑt. [ ɱiɳ yѳѳɳgi ] ✔
Fiksi Penggemar[[ Cʀᴏɪʀᴇ Cʟᴜꜱᴛᴇʀ Pʀᴏᴊᴇᴄᴛ ]] jαsmínє tαk pєrnαh tαhu síαpα sσsσk sєвєnαrnчα príα pucαt чαng kєrαp mαmpír dαlαm hαrí-hαrínчα. lαntαs sααt αkhír dαrí sєgαlαnчα mulαí tєrkuαk, íα tαhu вαhwα príα pucαt dєngαn αntusíαsmє mєndєkαtí mínus ítu íαlαh mαlαíkα...