013

671 127 18
                                    

Aku menyuruh Taehyung duduk manis saja di rumah, sedangkan aku akan pergi membeli daging dan beberapa soda. Sayangnya, aku hapal betul sifat keras kepala Taehyung.

Pria itu ngotot ikut bersamaku sebab tak tahu harus berbuat apa jika sendirian.

"Aku lebih suka menjahilimu ketimbang rebahan sambil bermain Piank tiles saja."

Itu katanya saat kusuruh dia diam di rumah.

Alhasil, aku berjalan dengan tiang hidup di sisiku. Kami menjadi perhatian banyak orang saat lewat. Taehyung dengan bodohnya malah mengumbar senyum ke anak gadis orang dan membuat mereka menjerit-jerit.

Heran saja. Taehyung yang bobrok begini jadi idaman para wanita.

Aku menyikut perut pria itu saat ia terlalu banyak melakukan hal menggelikan.

"Aw!"

"Berhenti jadi pria hidung belang," desisku sambil menarik lengan kemejanya.

Aku mempercepat langkah. Bisa kulihat postur kecil milik Yoongi. Senyum sedikit muncul di bibirku.

"Selamat datang."

Aku dengan cepat membalas sapaan wajibnya, "Selamat pagi, Yoongi. Senang bertemu denganmu lagi!"

Aku mendekatinya yang hanya menatap kosong padaku dan genggamanku di lengan kemeja Taehyung.

"Dia sahabatku. Kim Taehyung," ujarku mengenalkan Taehyung yang terlihat heran. Ada raut menyelidik di wajahnya.

"Kim Taehyung."

Taehyung orang yang sopan. Jadi, dengan ragu, dia mengulurkan tangan ke Yoongi. Tapi, tentu Yoongi yang kaku hanya melirik tak minat.

"Dia tak suka orang sok kenal, Tae."

Aku menggenggam tangan Taehyung yang tak disambut. Melempar senyum kecil ke Yoongi.

"Berarti dia tak suka kau," ucap Taehyung seenak jidat. Aku melotot mendengarnya. Mencubit lengan terlatih Taehyung dengan keras.

"Aw! Berhenti KDRT padaku!"

"KDRT jidatmu!"

Aku meninggalkan Taehyung dan memilih segera berbelanja. Memang bukan ide bagus mengajak Taehyung. Dia itu pengacau.

"Hei, Jasmine," bisik Taehyung dengan mata yang melirik Yoongi.

"Apa?"

"Itu siapa, sih? Gebetanmu, ya? Kenapa dia diam seperti mayat?"

Aku menatap judes pada Taehyung. Dia hanya cengengesan tak tahu malu.

"Eh, jangan dicubit lagi! Aku bercanda, kok!"

Taehyung cepat-cepat pergi saat aku hendak mencubitnya. Dia berlari ke almari pendingin.

"Dasar menyebalkan," desisku sambil melirik Yoongi. Takut pria itu mendengar obrolan kami.

Dan, aku tak percaya saat kulihat Yoongi sedang menatapku dari meja kasir.[]

Hayo, Yoongi mulai suka kah sama Jasmine?

Long time no see, guys.

Aku harap aku masih bisa terus muncul di wattpad.

Xoxo,
Kacoo.

ɓɭɑck cɑt. [ ɱiɳ yѳѳɳgi ] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang