🎬 7. Mulai Dekat

395 73 26
                                    



Halo, author balik lagi... Selamat menikmati, jangan,,,,,lupa.... Vote nya...juga kritik dan saran...

🎃🎃🎃


Mata Saeron mulai mengerjap, nafasnya terasa berat. Dia mulai sadar. Energinya habis untuk membuka penglihatan Sohyun tadi. Dia yakin Hanbin akan memarahinya habis-habisan. Udah satu peraturan dari Hanbin yang dia langgar.

Tangan Saeron meraba tempat di dekatnya, empuk, lembut, nyaman. Tubuhnya bangun melihat keadaan sekitar.

"Udah dikamar,...., hufttt," Saeron bernafas lega, tapi anehnya Hanbin ngga ada di sekitar dia.

"Ciee, udah bangun...,"

"Omonaa, Bobby!! Lu ngapain di kamar gue?" Ucap Saeron yang kaget liat Bobby duduk di kursi deket ranjangnya.

"Halu ya lu, orang ini kamar gue, kenapa? Kasur gue enak ya?"

"Ha?" Saeron mengusap matanya.

Bener dia di kamar Bobby saat ini, pantes ngga ada sosok Hanbin di sini. Saeron buka selimut yang ada di badan dia.

"Mau kemana? Lu masih sakit, eomma lagi bikinin makan buat lu," Ucap Bobby sambil memegangi lengan Saeron.

Bobby tidurin tubuh Saeron lagi dan tutupin tubuh Saeron pake selimut.

"Gue mau ke bawah sebentar, ambil makanan, Donghyuk duduk di meja belajar," Ucap Bobby usap-usap kepala Saeron.

Itu bikin Saeron ngga berkutik, kaya peliharaan di usap sama majikan. Nurut aja gitu.

"Lu ada rencana apa buat Bobby? Gue ngga akan biarin lu nyakitin Bobby," Ucap Donghyuk.

"Gue cuma butuh bantuan Bobby, sedikit bantuan," Saeron singkirin selimutnya dan mulai berjalan ke arah Donghyuk.

Ekspresi Donghyuk berubah drastis, rasa takutnya muncul. Tangan Saeron terangkat ke wajah Donghyuk, tapi tangannya menembus Donghyuk.

Saeron ambil sebuah bingkai foto, dengan tiga anak kecil di dalamnya. Foto yang sama yang selalu Saeron simpan di lacinya.

"Punya gue," Sebuah tangan dengan cepat ambil foto itu dari tangan Saeron.

Bobby buru-buru masukkin bingkai foto itu ke dalam laci.

"Jangan sentuh barang-barang gue, lu duduk gih, makan bubur ini terus gue anter pulang."

"Itu tadi foto siapa?" Saeron pura-pura tanya.

"Ngga penting, udah cepetan makan."

Saeron akhirnya nurut sama Bobby, dia duduk anteng dan masukkin sendok demi sendok bubur itu ke mulutnya.

"Oh iya, lu tadi sebelum pingsan panggil gue Kimbab, tau-,"

Indigo ; [ Sudah Terbit - Bisa Shopee ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang