🎬24. Day with You

215 31 1
                                    

H-1 Study Tour

Langit cukup berawan hari ini, Saeron sibuk dimeja belajarnya. Dia masukkin beberapa barang ke tasnya. Lumayan banyak barang.

Study Tour mereka akan dilakuin selama dua hari, rencana awal emang cuma satu hari tapi ada perubahan dari pihak sekolah. Hari pertama para murid bisa beristirahat, menikmati waktu bersama dan hari kedua mereka akan melakukan study tour dan langsung kembali ke Sekolah.

"Udahan packingnya?" Hanbin masuk ke kamar Saeron, dia duduk di tepi ranjang Saeron.

"Udah, tinggal berangkat besok," Saeron nyusul duduk di samping Hanbin.

"Lu mikirin apa? Apa ada yang ngga beres? Emm, gue udah bilang jangan pikirin-..."

"Gue ngga mikirin apa yang lu ucapin waktu itu kok, ini hal yang lain."

Hanbin masih natap wajah Saeron, coba tebak apa yang akhir-akhir ini ada di pikiran Saeron.

"Apapun yang lu pikirim saat ini, gue harap itu sesuatu yang positif."

"Tenang aja, emang gue pernah mikirin hal negatif.... Ya udah, gue keluar sebentar ya.."

Hanbin cuma bisa senyum sambil iyain perkataan Saeron. Dia ngga mau lagi mengekang Saeron, meski dia masih khawatir tentang Ares dan Thanatos.

.

.

.

Langkah kaki Saeron berhenti di depan rumah Bobby, seseorang yang menyandang status pacarnya saat ini.

Beberapa kali Saeron pencet bel pintu, tapi ngga ada seorang pun yang buka pintu. Saeron juga coba buat telefon Bobby. Tapi ngga di angkat.

"Kau mencari Bobby?"

Saeron langsung balik badan denger suara itu, dibelakang dia berdiri eomma sama appa Bobby, tapi ngga ada Bobby disitu.

"Nde.... Annyeonghaseyo," Saeron membungkuk ke orangtua Bobby.

Appa Bobby natap Saeron ngga suka, raut wajahnya datar bikin Saeron jadi canggung.

"Bobby ada di rumah Chanu, mungkin sebentar lagi pulang, kau mau menunggu didalam?" tawar eomma Bobby.

"Aku akan menyusul ke rumah Chanu terima kasih ahjumma."

Eomma Bobby tersenyum dan masuk kedalam rumah, disusul appa Bobby yang berjalan dibelakangnya. Appa Bobby berhenti sesaat.

"Aku harap kau tidak melupakan kata-kataku waktu itu, kau gadis yang baik kan?" Ucapnya pelan dan langsung masuk rumah.

Terlalu banyak tekanan, itu yang dirasakan Saeron saat ini. Ia melihat ke bawah, mengayunkan kakinya malas ke rumah Chanu.

"Sae-yaaa, annyeong... nae yeojachingu."

Saeron mengangkat wajahnya, ia menghentikan langkahnya. Kini Bobby berdiri dihadapannya dengan senyum manis dan gigi kelincinya yang khas.

"Yakk! Apa ponsel lu udah ngga dipake lagi?"

"Heheh, mianhe... Ponsel gue habis batrenya, baru gue cas, jadi gue nonaktifin, ada apaan kesini?"

"Emangnya gue ngga boleh kesini ya?" Saeron mempoutkan bibirnya.

"Ishhh, bukan gitu... Kalo lu kasih tau mau kesini kan, gue bisa siap-siap gitu."

"Siap-siap apaan?"

Indigo ; [ Sudah Terbit - Bisa Shopee ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang