Menemukan Cinta Allah [END]

Bagian Akhir : Duniaku Tentang Kamu

Tenangmu memikat, pandangan mu berbeda. Mulutmu yang lugas dalam tutur kata yang sopan. Pribadimu lembut tak kasar dan keta'atanmu yang menganggumkan.

Siapa saja pasti berdesir melihatmu walau sekilas. Begitupun itu terjadi padaku dengan sangat jelas. Kamu membuatku tersesat lebih jauh dan lebih dalam dari yang aku bayangkan.
Sampai-sampai duniaku dengan perlahan berubah. Dipenuhi oleh dirimu yang begitu mengagumkan hingga aku lupa. Dipenuhi oleh dirimu yang begitu dalam membuatku tersesat hingga aku sulit menemukan jalan pulang.

Sampai-sampai secara perlahan kamu menjadi rumahku dalam rentan waktu yang lama. Hingga aku lupa, ada hal yang lebih besar dari kamu. Ada hal yang lebih mengagumkan dari pribadimu.

Namun ternyata kamu pula yang membuatku pulang tanpa kamu sadari. Aku kembali pada jalanku. Dimana seharusnya aku berada, bagaimana seharusnya aku berperilaku.

   Pada akhirnya aku yang harus menyelesaikan kisahku tentangmu. Karena aku yang memulai dan aku yang akan menyelesaikannya.
Duniaku tentang kamu sudah usai. Harusnya sudah berhenti sejak lama. Karena sekarang rumahku dan duniaku sudah bukan tentang kamu lagi. Kamu ialah persinggahan sementaraku yang menyakitkan. Namun perjalananku masih panjang, bukan hanya tentang kamu—manusia yang tak pasti.

Setelah tiga tahunnya aku tersesat. Setelah aku melihat senja bergulir malam selama itu. Aku memulai perjalananku kembali—perjalanan yang sempat terhenti karena pikatmu yang membuat aku lupa berjalan.
Aku akan memulai dari awal. Berawal dengan aku menyadari bahwa Tuhan kamu lebih besar dari kamu. Tuhan kamu lebih mengagumkan dari kamu. Dan dia Sang Maha Pembulak-balik hati makhluknya. Termasuk aku—manusia sang fana dipenuhi oleh dosa.

اَلْخَبِيْثٰتُ لِلْخَبِيْثِيْنَ وَا لْخَبِيْثُوْنَ لِلْخَبِيْثٰتِ ۚ وَا لطَّيِّبٰتُ لِلطَّيِّبِيْنَ وَا لطَّيِّبُوْنَ لِلطَّيِّبٰتِ ۚ اُولٰٓئِكَ مُبَرَّءُوْنَ مِمَّا يَقُوْلُوْنَ ۗ لَهُمْ مَّغْفِرَةٌ وَّرِزْقٌ كَرِيْمٌ

“Perempuan-perempuan yang keji untuk laki-laki yang keji, dan laki-laki yang keji untuk perempuan-perempuan yang keji (pula), sedangkan perempuan-perempuan yang baik untuk laki-laki yang baik, dan laki-laki yang baik untuk perempuan-perempuan yang baik (pula). Mereka itu bersih dari apa yang dituduhkan orang. Mereka memperoleh ampunan dan rezeki yang mulia (surga).”   
   
Aku ingat, Al-Quran Surat An-Nur Ayat 26. Bahkan aku ingat ayatnya. Ayat suci yang semula aku baca tanpa aku pahami dalam hati apa yang terkandung didalamnya. Dan aku sadar, aku bukan wanita baik. Sekian lama aku tak bisa menjaga pandangku terhadap laki-lakin bukan mahramku khususnya kamu. Aku wanita yang tak bisa menjaga hatinya tetap istiqomah untuk tak menyimpan nama laki-laki tanpa diridhai-Nya.  
   
Percayalah tak ada yang mudah dari semua ini. Butuh waktu untuk menyesuaikan semuanya. Pada akhirnya aku ikhlas untuk apa yang akan terjadi kedepannya. Dan benar kataku sejak awal, duniaku tak hanya bisa tentang kamu saja. Banyak mimpi yang sempat terlupakan yang harus aku kejar. Dan aku percaya, Allah SWT akan memberi yang terbaik untukku, kamu dan kita semua. Jika memang Allah SWT meridhai hatiku memilikimu maka Allah akan tunjukan jalannya. Rahasia kehidupan hanya Allah yang tahu, kita tak pernah tahu bagaimana kedepannya.   
  
Aku ikhlas melepasmu. Karena sekarang sampai seterusnya aku takut jika hati terlalu dikuasai oleh rasaku terhadapmu yang mungkin tak Allah SWT ridhai dan pada akhirnya rasaku terhadapmu lebih besar dari rasaku terhadap Allah SWT.

Karena mulai sekarang, duniaku dan rumahku ialah Sang Maha Kuasa diatas segalanya. Sandaranku ialah Allah SWT dan penenang hatiku ialah dzikir kepada-Nya serta shalawat kepada Nabi. Insha Allah aku belajar istiqomah. Inilah akhirnya, akhir yang akupun tak diduga sama sekali. Assalamu'alaikum Bagja Abdallah As-Sidik. Menjadi laki-laki yang lebih baiklah.