Hari ini adalah hari dimana Saena harus pergi ke gedung Big Hit. Saena bersiap-siap. Memilih-milih baju yang pantas untuk digunakan. Setelah selesai dia pun berangkat dengan menaiki bus.
Tidak memakan waktu yang lama, Saena sudah sampai di gedung Big Hit. Dia melihat gedung tersebut sambil tersenyum lalu masuk. Dia pun bertanya pada salah satu staff. Staff tersebut mengantarkan Saena menuju ruangan direktur Big Hit. Setelah diantar staff tersebut pergi.
Saena mengatur napasnya agar tidak grogi. Dia mengetuk pintu. Dari dalam pun menyuruh Saena untuk masuk dan Saena pun masuk. Saena disuruh duduk oleh direktur tersebut.
Para army pasti tau siapa direktur tersebut. Bang Sihyuk namanya. Direktur Bang pun memberikan beberapa pertanyaan kepada Saena.
"Kamu army bukan?"
"Memangnya kalau army kenapa?"
"Karena peraturannya disini tidak boleh ada army yang masuk."
"Saya bukan army."
Direktur Bang pun percaya. Dia melihat-lihat berkas Saena dan biodata Saena. Saena takut kalau identitasnya sebagai army akan terungkap. Direktur Bang pun menutup map tersebut dan menatap Saena.
"Kamu diterima ya," ucap Direktur Bang.
Saena bernapas lega dan berterima kasih kepada Direktur Bang. Saena pun diantar oleh staff ke sebuah wadrobe biasa bts make up. Saena sangat senang.
"Kamu rekan kerjaku. Aku stylist sedangkan kamu make up-nya."
Saena mengangguk.
"Aku stylistnya Jimin otomatis kamu make upnya jimin juga."
Saena terkejut bukan main. Dia bekerja dengan sang idola. Bukan bekerja lagi namun mendandani sang idola juga. Saena berusaha untuk tetap tenang. Rekan kerja Saena tadi pun menyuruh untuk mengikutinya.
Saena pun masuk di ruang dance yang biasa bts melakukan dance practice. Tiba-tiba pintu terbuka. Muncullah tujuh laki-laki tampan. Saena sungguh terkejut. Akhirnya dia bisa melihat bts dari dekat tanpa ada pengawal atau apapun itu.
"Oiya ini perkenalkan pengganti make upnya Jimin. Silakan."
"Halo, nama saya Shin Saena. Panggil saja Saena. Saya pengganti bagian make up. Mohon bantuannya," ucap Saena sambil membungkukkan badannya dan senyum tak lupa juga dengan dimple kecilnya.
"Wahh hyung, cantik sekali dia. Kau jangan sampai jatuh cinta, hyung," ucap Jungkook.
Jimin memukul lengan Jungkook. Jungkook pun meringis kesakitan.
"Umur berapa?" tanya Rapmon.
"Umur 22," jawab Saena.
"Tahun 98 ya?"
"Iyaa."
"98 awal ini, yakan?" tanya Jungkook.
"Iya, 98 awal," jawab Saena sambil tersenyum tipis.
"Aku selalu benar."
KAMU SEDANG MEMBACA
The Truth Untold ; PJM
Random"Oh, astaga, kukira bertemu dengannya secara langsung akan begitu menyenangkan."-Shin Saena "Berhenti mengeluh, gadis kecil." -Park Jimin ♠전하지 못한 진심 - 박 지민 Since: March, 2020 #17 wttys2020 (06 March 2020)