Setelah kejadian kemarin, Saena menjauhi Jimin. Bukan karena ia membencinya namun ia malu jika mengingat kemarin.
Dia berjalan menuju kantin namun ia berpapasan dengan Jimin. Dia mulai berpura-pura tidak melihat Jimin dan melangkahkan kakinya dengan cepat.
Jimin memberhentikan Saena. Saena menghela nafasnya lalu tersenyum ke arah Jimin dan Jimin membalasnya.
"Kau mau kemana?" tanya Jimin.
"Kantin," jawab Saena.
"Ikut denganku," suruh Jimin sambil menarik Saena namun Saena menepisnya. Jimin terkejut.
"Kenapa?" tanya Jimin.
"Aku tidak mau," jawab Saena.
"Aku tidak akan melakukannya lagi, Saena."
Saena menatap Jimin.
"Aku berjanji."
Akhirnya Saena mengikuti Jimin. Jimin mengajak Saena menuju rooftop. Walaupun pemandangannya tidak seindah malam hari namun Saena tetap senang melihat Seoul dari atas.
"Wah," puji Saena.
"Ketika aku banyak masalah, aku selalu kesini untuk meringankan semua masalah," ucap Jimin.
"Apakah aku bisa kesini?" tanya Saena.
"Kapanpun kau bisa kesini," jawab Jimin.
"Benarkah?"
"Eoh."
"Wah, aku benar-benar terpesona. Gomawo, Jimin-ah," ucap Saena sambil tersenyum ke arah Jimin.
Jimin pun membalasnya. Dia sungguh menikmati senyum Saena yang sedari tadi merekah luas. Dia menyadari jika jantungnya berdetak di luar kendali. Dia memegangi dadanya. Saena menoleh ke Jimin dan dia panik.
"Wae? Wae geure?" Tanya Saena. (Kenapa? Ada apa?)
Jimin menatap Saena lalu tersenyum. Saena menatap Jimin bingung.
"Kau ini dibohongi percaya saja yaa," ucap Jimin sambil tertawa.
Saena menatap Jimin sinis. Jimin langsung berhenti tertawa. Saena kembali menikmati sumilir angin yang menerpa kulitnya.
"Ayo kembali," ajak Jimin.
"Ayo," jawab Saena.
Mereka pun kembali. Mereka berjalan berdua menuju ruangan Jimin. Di dalam tidak ada Haesoo. Mereka berdua pun duduk dan tenggelam dalam aktivitas mereka masing-masing.
Saena masih tetap pada layar hpnya namun tiba-tiba pundaknya terasa berat. Ia menoleh, ternyata Jimin tidur di pundaknya. Ia membenarkan posisi Jimin lalu menatap Jimin yang tertidur dengan lucu.
Haesoo datang. Saena menatap Haesoo dan Haesoo memberi tatapan kepada Saena seakan-akan berkata 'dia tidur?' dan Saena mengangguk.
Haesoo menyuruh Saena untuk membereskan seluruh alat make up-nya karena akan ada Winter Package yaitu pemotretan di musim dingin. Sama halnya pada bulan lalu yaitu Summer Package yang diadakan di Wanju. Namun kali ini mereka mengadakannya di Helsinki, Finladia.
Saena menyiapkan bantal untuk Jimin dan menaruh kepala Jimin dengan hati-hati. Lalu ia membereskan alat make up-nya. Setelah selesai ia merapikan baju Jimin. Dirasa sudah lengkap dan selesai, Saena duduk di samping Jimin dan menggantikan posisi bantal dengan pahanya. Ia pun juga ikut tertidur.
-//-
Beberapa menit kemudian, Jimin bangun duluan. Ia merasakan kenyamanan yang luar biasa. Saat bangun ia disuguhkan dengan pemandangan yang lucu. Ia menatap Saena yang sedang tertidur pulas. Ia pun duduk dan menyandarkan kepala Saena ke pundaknya. Ia mengelus lembut rambut Saena sambil tersenyum.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Truth Untold ; PJM
Aléatoire"Oh, astaga, kukira bertemu dengannya secara langsung akan begitu menyenangkan."-Shin Saena "Berhenti mengeluh, gadis kecil." -Park Jimin ♠전하지 못한 진심 - 박 지민 Since: March, 2020 #17 wttys2020 (06 March 2020)