Besok hari natal dan dia masih belum membeli hadiah yang pas untuk seseorang. Dia masih merebahkan badannya di kasur. Hari ini semua karyawan diliburkan dan nanti malam akan ada acara untuk keluarga big hit.
Dia memandangi langit-langit kamarnya lalu memiringkan badannya. Di dinding tersebut terdapat foto-foto Jimin. Ia menghela nafasnya.
Dia menuju kamar mandi. Setelah itu, ia bersiap untuk keluar. Karena di luar dingin, Saena memakai turtlenuck hitam, celana panjang hitam, sepatu coklat dan mantel bulu coklat kesukaannya. Rambutnya ia biarkan terurai.
Ia berjalan-jalan sambil tangannya ia masukkan ke dalam saku mantel. Ia berhenti di toko aksesoris natal untuk membeli perlengkapan natal.
Ia membeli pohon cemara kecil dan segala perintilannya. Perhatiannya tertuju pada boneka salju kecil yang lucu. Ia berencana untuk membelinya dan memberikannya pada Jimin.
Saat ia sibuk melihat-lihat dan membeli, tiba-tiba Jimin muncul. Jimin memakai masker namun Saena hafal dengan mata Jimin. Jimin sibuk mencari hadiah yang pastinya bukan untuk dirinya.
Dia masih menatap Jimin dan Jimin menyadarinya. Jimin membuka maskernya lalu tersenyum. Saena membalasnya dengan senyum tipis namun dimplenya masih terlihat. Jimin berjalan menuju Saena.
"Kebetulan sekali kita bertemu" ucap Jimin sambil tersenyum hingga matanya tidak terlihat.
Saena tersenyum gemas melihat Jimin yang menurutnya lucu.
"Kau membeli apa?" tanya Jimin sambil melihat keranjang Saena yang mulai penuh dengan perintilan natal.
"Hanya aksesoris untuk christmas tree saja. Kau?"
"Aku membeli hadiah untuk Haerin" jawab Jimin bahagia
Saena hanya mengangguk.
"Menurutmu yang cocok apa?"
"Belikan boneka, coklat atau bunga saja"
"Itu terlalu umum"
"Lamar dia nanti malam saja. Mungkin itu bisa dibuat untuk hadiah natal" saran Saena
Sebenarnya Saena berat untuk mengatakannya namun ia berusaha untuk baik-baik saja. Jimin nampaknya sedang berfikir lalu ia menggelengkan kepalanya, "Itu bukan ide yang bagus. Aku terlalu cepat untuk menikah" ucapnya.
"Lalu apa?"
"Ini untuk siapa?" tanya Jimin sambil mengambil boneka salju yang ada di keranjang Saena.
"Untuk temanku, kenapa?"
"Apa aku memberikan Haerin ini saja?"
"Berikan dia kalung saja yang bertuliskan Haerin. Bagaimana?"
"Ide yang bagus! Baiklah, setelah ini temani aku membeli ya"
"Aku tidak bisa. Setelah membeli ini aku akan segera pulang dan memasang ini semua"
"Ayolah. Hanya sebentar"
Saena berfikir lalu ia mengiyakan saja. Setelah dirasa semuanya sudah, Saena menuju kasir. Jimin membantu membawakan belanjaan Saena. Mereka menuju mobil.
Jimin memasukkan barang-barang Saena ke bagasi belakang lalu mereka masuk ke dalam mobil. Jimin melajukan mobilnya.
"Nanti malam kau datang?" tanya Jimin
"Pasti" jawab Saena
"Haerin juga akan datang"
"Oh."
Saena hanya diam saja. Jimin memutarkan musik namun Saena masih belum juga berbicara. Jimin pun akhirnya mematikan. Mereka sampai di toko perhiasan yang dikenal karena harganya yang sangat mahal yaitu gucci.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Truth Untold ; PJM
Random"Oh, astaga, kukira bertemu dengannya secara langsung akan begitu menyenangkan."-Shin Saena "Berhenti mengeluh, gadis kecil." -Park Jimin ♠전하지 못한 진심 - 박 지민 Since: March, 2020 #17 wttys2020 (06 March 2020)