Semesta Aksara

111 11 0
                                    

Menyaksikan bagaimana semesta menjelma bicara
di mata angin, riuh dan gunung bersandiwara
seperti mereka, berdua melepas lara
bianglala diam; bercengkrama dia
di perhelatan paruh pertama
membacakan dialog-dialog sahaja
mengalir terlambat
dan terjaga begitu saja
"perihal demikian mungkin benar mestinya"

Harapku bersama mereka
menyelesaikan cahaya menutup
celah air mata
semenjak itu masa
semestinya diciptakan kata-kata

Dan tidurlah wahai pemilik siang
sebelum terlalu pagi
sebelum lahir babad baru hari nanti
yang harus tersisa sekarang
tinggalah tawa riang

2018

Fajar Yang Diterbitkan di KertasTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang