Apakah begitu harus untuk mendekatkan saja bibir pada telingamu yang memerah itu ketika suara di aula tidak mau mengalah memberikan ruang bagi sepotong kalimatku berdesak di antara tempat duduk kita, Yang waktu itu hanya kita biarpun ada sebaris lampu redup yang diam-diam mengintip di sudut langit-langit yang barangkali pura-pura reda pada apa yang kita tertawakan beberapa saat sebelum usai pementasan drama yang dalangnya telah berulangkali mengisyaratkan sudah tiba saatnya
KAMU SEDANG MEMBACA
Fajar Yang Diterbitkan di Kertas
PoesíaSelama ini puisi banyak dianggap sebagai mantra gaib yang mendayun hasrat yang katanya hanya dapat lahir dari orang yang tengah mabuk cinta atau bahkan hanya dapat didaki dalam waktu dan ketinggian tertentu atau diselami dengan kedalaman yang katany...