8. °ALAN: ADIK?°

86 8 0
                                    

Happy readings and don't forget to Votes and Comments. Harus vote pokoknya. Gak vote gue sumpahin lo. Beneran. Iya beneran. Beneran. Awokawokawok:v

°°°°°

Adik?

ALEX ANDRA

°°°°°

Ana keluar dari mobilnya. Hari ini ia masuk pagi. Sedangkan Anes kebagian masuk siang. Berakhirlah dengan Ana yang terpaksa menyetir mobil sendiri. Satu hal yang paling malas untuk Ana lakukan adalah menyetir mobil.

Namun apalah dayanya saat ini, supir hanya satu dan itu pun di pekerjakanya khusus untuk Yusril. Ingin naik taksi, namun Yefta melarang keras. Sungguh, Ana benar-benar kesal. Niat minta tolong untuk di jemput Arga, tapi tak enak karena Arga yang jadwalnya masuk juga siang. Arrgghh!! Benar-benar hari sial.

Ana menoleh ke belakang saat mendengar seseorang memanggil namanya. Bibirnya yang sejak tadi maju ke depan sekarang terangkat membentuk senyuman. Terlihat Mika dan El yang berjalan ke arahnya sembari melambaikan tangan yang di balas dengan senang hati oleh Ana.

"Lo berdua masuk pagi?" Mika dan El mengangguk bersamaan. Sedangkan Ana hanya mengangguk-angguk. Mika dan El memang masuk di jurusan yang sama, yaitu fakultas kedokteran. Sedangkan Ana masuk di fakultas ekonomi dan bisnis.

Ana melanjutkan jalannya di ikuti oleh Mika dan El. Namun langkah Ana terhenti saat mendengar ucapan Mika. "Lo sama Kak Arga pacaran ya?"

Ana mengernyitkan dahinya lalu menggeleng. "Pacaran apaan? Cuman deket doang." Mika menatap tak percaya pada Ana. Ia menepuk lengan Ana pelan.

"Kedekatan lo sama Kak Arga tuh udah terdengar sampe fakultas gue. Pasti ada apa-apanya." ujar Mika meyakinkan. Sedangkan El hanya diam dengan wajah datarnya.

"Segitunya. Kok bisa ya?" Mika menoyor kepala Ana saking gemasnya dengan ketololan sahabatnya yang satu ini.

"Anaaaa!!! Gimana gak kedengeran sampe seluruh fakultas?! Kak Arga tuh ya nilai untuk IPS dan IPK nya aja di atas rata-rata. Lagian ya, dia tuh jarang banget deket sama cewe!! Gila gak tuh?! Udah pinter, ganteng, baik lagi. Kurang apa coba?!"

"Ekhem.." Ana dan Mika melirik ke arah El yang wajahnya semakin datar. Ana menoyor jidat Mika yang terlihat biasa saja. "Kenapa sih, Na?"

"Kenapa-kenapa! Tuh si El cemburu. Peka kek." Mika menatap Ana bingung. Ia menoleh ke arah El yang wajahnya masih lempeng sejak tadi. Beberapa saat kemudian, El pergi begitu saja meninggalkan Mika dan Ana.

"Lah? Kok dia pergi? Dasar Elektronik gak jelas!" Ana menoyor jidat Mika lagi membuat sang empu merasa kesal. "Lo tuh yang gak jelas. Peka dikit kek sama El. Dia tuh cinta sama lo. Bego boleh, tapi jangan terlalu."

"Alah bangke lo! Gegayaan ngomong cinta tapi diri sendiri juga gak pekaan sama cinta. Dasar pe'a!"

°°°°°

Alex, Andra, Richo dan Nadha sekarang ada di kantin untuk mengisi perut mereka yang berteriak meminta untuk di isi.

"Bang, lo kemarin bolos emang dari mana?" Alex yang sejak tadi menunduk memainkan ponselnya pun mendongak menatap ke arah Andra. Ia menggeleng singkat lalu kembali menunduk.

ALANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang