About You (Kiky ❤) 《END》

Part 21 ♡

Kiky
Apakah hari ini aku bermimpi.??

.
♡
.
♡

......

Sekali lagi aku minta maaf atas semuanya. Dan insyaAlloh aku akan terima keputusan kamu.

Aku tunggu ya.??

Jangan lama2 buka kotaknya. Okey.

Salam rindu : Rizky Rusdianto
Si cowok "es"
Dijakarta.
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Air mata Icha membasahi pipi mulusnya saat ini. Ia menyesal karena baru membuka kotak itu.

....

Esok paginya, Icha bangun pagi seperti biasa. Ia bergegas mandi, wudhu, lalu sholat shubuh.

Ditengah kegiatannya bersih2 rumah, ponsel berdering.

_________________________________
Asya

Cha, jogging yuk.
Seperti biasa...

Iya..
Tapi kamu kesini ya.??

Oke.

________________________

15 menit kemudian . . .

"Nak Asya, mau ajak Icha jogging ya.??" Tanya ibu saat membukakan pintu depan.

"Iya tant.." Asya menyalimi tangan ibu Bila.

"Samperin kekamarnya aja ya.?? Bunda lagi masak. Kalian seneng2 aja olahraga biar sehat." Ujar bunda, dijawab dengan anggukan.

**
Kamar Icha

"Dorr...!!"

"Ya Alloh Asya, bikin aku jantungan aja deh. Bentar ya, aku pake sepatu dulu." Ucap Icha.

Asya hanya mengangguk pasti, ia melihat2 isi meja rias milik sahabat kecilnya. Dan pandangannya terfokus pada kotak yang terbuat dari kaca serta cincin didalamnya.

"Ini yang dari Iky itu ya.??" Tanyanya spontan.

"Koq kamu tau.??" Icha yang selesai menggunakan sepatu menghampiri Asya.

"Tau lah... apa sih yang aku gak tau dari dia." Sombong Asya.

"Dihh... sini mau aku pake." Icha mengambil kotak itu dari tangan Asya dengan tersenyum.

"Etcieeee... udah nrima aja.." ledek Asya.

Asya memandang Icha dengan sorot mata bahagia saat Icha memakainya. Tapi tiba2 Icha melepasnya kembali.

"Loh, koq dilepas cha.??" Tanya Asya.

*

Sementara dilain tempat, Kiky sibuk berlari kecil mengitari taman kota sendirian. Sesekali ia berhenti untuk mengelap peluh dikening dan lehernya.

Dengan kaos oblong hitam, serta celana training panjang selutut. Earphone yang setia menempel dikedua telinganya yang menjadi penghilang jenuh.

"Kira2, Icha udah buka kotaknya belum ya.?? Koq gue takut gini sih..." gumam Iky teringat akan permintaannya pada Icha.

Kini ia duduk direrumputan dengan kaki dibiarkan lurus, agar otot2 yang lelah tidak tegang seperti hatinya.

"Aakhh..!!" Pekiknya saat merasa linu dibagian lutut.