23

1.2K 31 6
                                    

Rachel sedang berlari menggebu gebu Di cafe sebelah yang terletak tak jauh dari cafe yang dikunjunginya tadi.

Berlari tergesa-gesa hingga menabrak seseorang "aduh" Ringis rachel. Dan seseorang yang ia tabrak tadi hanya menaikan alisnya sebelah merasa bingung melihat wajah rachel yang merah itu.

Rachel tak ambil pusing dia langsung acuh dan meninggalkan cowok tersebut.

Matanya merah karna dia menahan agar tidak menangis hanya karna para penghianatan.

Dan akhirnya rachel berjalan masuk ke cafe semua pandangan pelanggan cafe tersebut terarah ke dia. Dia tidak peduli matanya menjelajahi setiap tempat duduk dan pandangannya pun terjatuh ke tempat pojok yang berisi dua orang tersebut yang amat-amat mesra.

"Sialan!" Umpat rachel sambil menuju tempat tersebut.

"Ohhh gini kelakuan loh di belakang gue iya?!" Ujar rachel tiba-tiba dari arah belakang mereka.

Cewek tersebut adalah della valianti sahabat rachel yang termasuk polos.

"Ehh hell lo ngapain kesini?" Tanya della dengan kikuk

"Mau nemuin penghianat" Ujar rachel dengan penekanan di setiap kata.

"Hell gue bisa jelasin" Ujar arvin sambil memegang lengan rachel dan dengan segera rachel tepis.

"Gk usah pegang-pegang gue penghianat " Ujar rachel dengan mata merahnya.

Di satu sisi nia membayar makanan yang telah ia pesen dan pergi menyusul rachel nia mengejar rachel yang kalut dengan emosinya.

Nia bahkan tidak tau kenapa sahabatnya itu bisa seomosi ini. Nia mengejar rachel dan dia melihat rachel bertabrakan dengan seorang cowok namun tak lama kemudian rachel berlari lagi dan akhirnya nia mengejarnya.

Setiba di cafe yang tak jauh dari cafe tadi rachel masuk dan nia bingung kenapa sahabatnya kesini?.

Tanpa pikir panjang nia mengikuti rachel ke meja pojok. Dan ketika nia membukak mulut tiba-tiba ada seorang yang menyekal tangan nya.

Ternyata dia ellya yang mengirim pesan kepada rachel.

"Loh kok bisa ada disini?" Tanya nia.

"Ntar gue ceritain,biarin rachel selesain masalah nya sendiri" Ujar ellya dan nia pun mengangguk.

"Kalian itu penghinat di kehidupan gue, kalian maunya apa?! Dan loh, loh sahabat gue, gue anggap loh kayak saudara gue dan loh khianatin gue selingkuh sama pacar gue! Ternyata loh pura-pura polos, loh lebih menjijikan dari pada pelacur!" Bentak rachel sambil menunjuk muka della.

"Cukup!" Bentak arvin. Dan rachel pun ketewa dengan bentakan arvin.

"Apa loh?! Mau belain dia ha? Loh cowok terberengsek yang pernah ada di kehidupan gue loh sama jalang ini sama. Sama-sama munafik" Ujar rachel. Dan kini arvin diam begitu pun della.

Karna mereka tau mereka salah dan yang diucapkan rachel juga benar.

"Mulai hari ini kita putus" Ujar rachel.

"Oke kita putus " Jawab arvin dan rachel sangat tidak percaya dengan jawaban itu dan akhirnya rachel pergi dari cafe itu.

"Hikss hikss maafin aku vin aku emang munafik, gara-gara aku kamu putus dari dia" Ujar della dengan tangis yang dibuat-buat.

"Udah loh gk salah ini emang jalannya" Ujar arvin lembut memeluk della.

"Gue akan ngerebut apa yang loh punya" Batin della dengan senyum sinisnya.

Rachel povsetelah gue ngelabrak mereka gue berlari menuju toilet tapi di perjalan gue tubrukan lagi sama  cowok.

"Aduh" Ringis gue.

"Hati-hati dong loh" Omel gue

"Lah kok gue? Loh yang nabrak gue yang disalahin" Ujar cowok tersebut.

Gue gk mengubris tuh cowok gue pergi tapi tiba-tiba tangan gue di cekal sama dia.

"Loh gk ada tanggung jawabnya apa?" Tanya cowok itu sambil memandang mata gue.

Nampaknya cowok itu terkejud melihat mata gue merah dan berkaca-kaca akhirnya cekalan tangan itu terlepas.

"Loh kenapa? Tadi loh marah-marah sekarang loh nangis" Ujar cowok itu.

"Peduli amat loh sama gue, kenal aja ogah" Ketus gue sambil ngusap ingus gue.

"Kenalin gue alvaro argi william" Ujar cowok itu sambil mengulurkan tangannya.

Sedangkan gue hanya menatap tangan tersebut tanpa membalas dan berlalu gitu saja sambil menaiki taxsi yang diikuti nia.

"Sorry ya gue nia dan dia rachel maklum dia galau jadi radak" Ujar nia menjabat tangan dengan cowok tadi.

"Ohh iya kalau mau minta nomer hp dm aja ig gue @nia_4444" Teriak nia di dalam taxsi.

Di dalam taxsi
"Loh kenapa sih hel sama bang arvin? Berantem?bilang aja sama gue biar gue orog tuh anak" Ujar nia.

"Bacot a elah diem wae" Ujar gue judes.

"Yaelah untung temen gue loh kalau ga udah gue buang ke empang" Batin nia

----
Maap kan typo saya:)

Vote dan komen biar tambah semangat yuhuuu

My Bego Girl FriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang