Bara benar benar keterlaluan.
Atha berkali kali menggerutu karena nafasnya hampir habis saat dibekap dengan tangan besar milik Bara. Tidak hanya itu, Atha juga mengutarakan protes karena tangan seorang cowok seganteng Bara ternyata bau tengik.
Walaupun menurut cewek cewek Bara itu cool dan ganteng luar dalem, apalagi tumpangannya yamahu R15. Tapi dimata Atha, Bara itu cuma kayak seonggok alpokat. Setara lah sama kentang, tapi agak membentuk sedikit.
Sore ini pukul 3 sore, Cadivus Band, bandnya Atha dan Bara, rencananya akan latihan akustik di salah satu rumah anggota band yang lain.
Walaupun punya muka yang tidak meyakinkan, tapi Atha sama Bara anak band loh. Benar benar anak band. Nggak tipu tipu.
Band yang mereka buat hampir 1 tahun itu mereka namai Cadivus Band. Cadivus Band bahkan pernah ikut festival band sekali, walaupun kalah. Band mereka juga aktif untuk sekedar ngisi acara malam mingguan di cafe cafe sekitar.
Band mereka beranggotakan 4 orang. Athari sebagai vokalis, Bara sebagai gitaris, Dion sebagai drummer, dan Mika sebagai bassist.
By the way, Atha walaupun kalo ngomong banyak buwanget, kalo makan nggak kira kira, dan kalo ketawa membahana, cewek itu punya suara yang top markotop. Anggota band lain aja, kecuali Bara, langsung terpesona. Apalagi didukung sama wajahnya yang... Yah... Lumayan lah.
Menurut gosip yang beredar, bahkan bassist mereka, Mika, juga pernah nembak Atha waktu awal awal band mereka terbentuk. Yang dijawab Atha dengan santai dan kalem "Mik, lo tuh kegantengan. Gue males ketikung"
Bener sih Mika ganteng. Dari namanya aja udah cukup mendeskripsikan kegantengan Mika kok. Kalian juga pasti bayanginnya gitu kan? Kecuali kalau kalian bayanginnya itu mika di kotak bekas syukuran.
Jam menunjukkan pukul 15. 10.
Yamahu R15 Bara saat ini sudah terparkir tampan di depan rumah bercat biru dengan halaman yang luas dan belum terpaving. Pintu rumahnya terbuka. Suara cajon terdengar dari luar.
Tapi santai aja, rumah di daerah sini jaraknya jauh jauh satu sama lain. Jadi tidak akan mengganggu tetangga. Apalagi letaknya dipinggir jalan raya.
"Hey bro" Sapa Dion yang sedang duduk di atas cajon kepada Bara yang baru saja masuk ke dalam rumah sambil menyaliminya dengan gaya khas lelaki. Sedangkan Atha, perempuan itu telah duduk di sofa saat matanya dengan tak sengaja melirik permen yupi di atas meja tamu. Membukanya kesusahan, lalu menyodorkannya ke Bara.
"Bukain dong" Ujar Atha sambil memberikan toples yupi berwarna pink ke Bara.
"Lo udah habisin kacang telur gue, tapi belum kenyang juga?" Bara membuka toples yang disodorkan Atha dengan sekali putar.
Gadis didepannya menggeleng lucu. Membuat Bara mendengus sebal, dan Dion yang menyaksikan interaksi mereka terkekeh.
"Lo punya tetangga kayak gitu gak pengen buru buru ngandangin mulu?" Tanya Dion, lelaki yang menganggap Atha daging lucu layak pelihara, melontarkan tatapan menggoda ke arah Bara.
Bara hanya menggedikkan bahu.
"Bara tuh kismin. Mana mampu melihara gue" Atha menatap Bara yang duduk didepannya dengan tatapan hina. Membuat lelaki yang kini ditatap, ingin melahapnya bulat bulat.
"Apasih rame mulu" Mika yang keluar dari dalam rumah dengan nampan berisi kleo gelas itu menengahi masalah berat yang berlangsung di ruang tamu rumahnya. "Sorry ya, adanya minuman ini. Mak gue nggak dirumah soalnya. Gue ngga bisa bikin sirup"
Atha melirik sekilas ke arah nampan yang dibawa Mika, lalu melirik ke Bara. Mencari persetujuan dari lelaki itu. Bara menggeleng kecil.
Tapi, namanya juga Athari, dilarang malah dilakuin. Cewek itu dengan intonasi yang lancar berkata, "Mik, gue kan alergi air putih. Pengennya es teh."
Bukannya tersinggung, Mika malah terkekeh dan duduk tepat disamping Atha.
"Lo kena syndrome dadakan lagi?" Tanya Mika tanpa menghilangkan senyumnya. Cowok ini memang benar benar kegantengan.
Atha mengangguk cepat.
"Yaudah lo buat sendiri di dapur sana"
Merasa mendapat lampu hijau, Atha beranjak dan langsung terbirit menuju ke dapur Mika yang letaknya sudah ia hafal betul.
Suasana sempat hening beberapa detik karena ulah drama dari Atha.
"Guys, jadi hari ini gue minta kita kumpul karena..." Suara Mika mengintrupsi. Memecah keheningan. Lelaki itu mengeluarkan ponsel dari saku celana. Memilih salah satu foto dari galeri, dan memberikan ponselnya ke Bara. "Sekolah gue dan Dion habis ini HUT. Dan ngadain parade band gitu. Kalo kalian minat, gue bisa mintain formulirnya"
Sekolah Mika dan Bara itu berbeda. Bara mengenal Mika juga karena dikenalkan oleh Dion. Berita parade band sebenarnya masih sangat hangat. Tapi karena Mika salah satu anggota OSIS di sekolahnya, ia memutuskan untuk memberi tahu bandnya terlebih dahulu.
Bara menatap ponsel Mika yang menampilkan design pamflet parade band di sekolah Mika dan Dion. Memegang ponsel dengan kedua tangan, dengan posisi kedua siku menumpu di atas lutut.
"Apaan tuh?" Tanya Atha yang bari datang dari dapur dengan memasukkan kepalanya di lubang antara lengan dan paha Bara. Sambil sesekali menyeruput es teh buatannya. Benar benar kurang kerjaan.
"Kalo minum duduk Tha" Gumam Bara sambil menarik paksa lengan Atha agar perempuan itu duduk.
Atha menurut. Merubah posisinya. Kali ini menaruh dagunya di pundak Bara. Tak ada protes lagi.
"Acaranya kapan Mik?" Tanya Atha setelah membaca seluruh isi dalam pamflet tersebut. Karena HUT yang tercantum disana, dilaksanakan 4 hari berturut turut.
"Lama kok Tha. Masih 3 minggu depan. Kita main yang hari ke 3" Jawab Mika sambil mencolokkan kabel jack dari sound yang memang sudah berada di ruang tamu ke arah bassnya.
"Tumben nanya. Emangnya lo ada acara?" Bara menatap Atha heran. Yang Bara tahu, kerjaan Atha tiap hari hanya rebahan, paling mentok ganggu tetangga.
"Kali aja ada yang ngajak gue kencan di hari itu" Atha mencebikkan bibirnya.
"Mimpi lo!" kali ini Bara menoyor dahi perempuan disampingnya, lalu menyodorkan ponsel Mika ke Dion.
Dion sih oke oke aja. Lagian, acaranya juga di sekolahnya sendiri. Yang dapat dipastikan bahwa acara tersebut wajib untuk dihadiri seluruh siswa, termasuk Dion.
Merekapun menjalankan latihan akustik mereka dengan lagu lagu pop masa kini. Seperti lagu 2002 nya Annie Marie misalnya.
Berlatih lagu lagu yang sudah pernah mereka mainkan sebelumnya juga. Karena hari ini, Atha dan Bara harus pamit lebih cepat.
Atha meminta Bara untuk menemaninya membeli sepatu sekolah dan buku tulis baru. Besok senin adalah hari pertama Atha masuk di sekolah baru kan?
Membayangkannya saja sudah bikin hati Atha bahagia tidak karuan. Bukan... Bukan karena besok ia bisa sok sok an dengan bertengger manis di Yumuhu R15 sambil digonceng Bara.
Tapi karena mulai sekarang, uang sakunya tak akan terpotong untuk bayar angkot lagi.
❤Disukai oleh Athariluna, Mikaelo.w dan 768 lainnya.
Barasthia_dewa it's like me.14 komentar lainnya
Athariluna uwuuu setujuuu♡
Dionisius01 g masuk ke akal gue.
MitaAnkBrawijaya sama lucunya kak @Barasthia_dewa
Mikaelo.w cringeee
Barasthia_dewa bajak atha @Dionisius01 @Mikaelo.w
KAMU SEDANG MEMBACA
Athari
Teen Fiction"Gue suka pelajaran matematika.", Barasthia Ista Dewangga "Karena ada phytagorasnya kan?", Athari Luna Phytagoras