"Aku mempunyai hadiah spesial untukmu sayang" Luna Rose mengambil kotak berwarna putih disampingnya yang dihiasi pita. Cantik.
"Luna tidak perlu seperti ini, bertemu Luna seperti ini saja membuatku sangat senang"
"Jangan menolak Amoura. Dan lagi! Sudah ratusan kali aku memintamu untuk memanggilku mom, tapi kau tidak pernah menurut. Apa kau tidak suka mempunyai calon mertua sepertiku Amoura?"
"Jangan berpikir seperti itu Luna, tentu saja aku sangat senang karena bisa dekat dengan Luna" Aku benar-benar bingung harus bagaimana.
Jika Sean meliahtku terlalu dekat dengan Luna, Sean pasti akan sangat tidak senang dan mengamuk padaku. Aku merasa serba salah.
"Aku tidak mendengarmu Amoura, kau bicara apa hmm?, katakan lagi" Aku terkekeh melihat Luna yang sedang merajuk seperti ini. Baiklah aku mengalah.
"Aku senang kau berkunjung kesini lagi, mom" Kulihat dia langsung tersenyum lembut padaku karena menuruti kemauannya. Aku tidak bisa menolak permintaan Luna.
"Ahh benar, mom harap kau memakai ini untuk pesta ulang tahun Sean nanti. Mom bisa membayangkan betapa cantiknya kau menggunakan gaun ini sayang. Calon Luna kita." Luna menyodorkan hadiahnya tadi padaku.
Jujur saja aku sangat senang mendapatkan perlakuan seperti ini dari Luna. Tapi aku takut jika nantinya Luna akan kecewa dengan hubunganku dan Sean.
Luna Rose juga tau bahwa selama ini Sean tidak menyukaiku, ini sudah menjadi rahasia umum. Seperti mengetahui isi pikiranku Luna langsung memelukku.
"Kumohon jangan menyerah pada Sean, Amoura. Mom tau kau sama sekali tidak bersalah. Sean hanya belum bisa menerima bahwa ayahnya pergi darinya. Kumohon Amoura."
Rasanya aku ingin menangis sekarang. Masih ada orang yang percaya padaku bahkan saat mateku sendiri menganggapku pembunuh.
Aku membalas pelukan Luna. Aku lelah, sangat-sangat lelah. Setidaknya masih ada Luna sebagai penguatku.
"Apa yang kau lakukan disini?" Suara dingin itu. Siapa lagi kalau bukan Sean. Aku langsung melepaskan pelukanku dari Luna.
"Ahh Sean. Sayang kemarilah" Luna menatap Sean lembut dan langsung memeluknya.
"Kapan mom datang?, kenapa tidak langsung menemuiku? Dan kenapa harus menemuinya?" Sean langsung melembut saat berhadapan dengan ibunya namun tetap saja dia tidak bisa menyembunyikan kebenciannya padaku walaupun dihadapan Luna. Setidaknya dia tidak akan memukulku sekarang.
"Mom malas menemuimu karena kau terus saja bersama jalang itu." Aku tau siapa yang dimaksud Luna, Sarah.
"Mom, dia bukan jalang. Dia kekasihku, calon Luna Red Moon Pack!" Sean menatap Luna tidak terima
Plakk!!
Astaga Luna Rose menampar Sean karena membelaku. Aku benar-benar merasa bersalah sekarang. Aku tidak tau apa yang harus kulakukan. Seharusnya tidak seperti ini pertemuan ibu dan anak saat lama tidak bertemu.
"Bagaimana bisa kau berbicara seperti itu dihadaan matemu sendiri?!." Luna berbicara menggunakan Luna tone nya.
"DAN BAGAIMANA BISA DIA MEMBUNUH AYAHKU SENDIRI PADAHAL DIA ADALAH MATEKU?!" Sean berteriak membelakangi Luna. Terlihat jelas kilatan kebencian dimatanya. Tanganku benar-benar gemetar sekarang. Air mataku mengalir begitu saja. Sakit. Rasanya seperti ada yang lubang besar dijantungku.
"Aku tidak bisa bersamanya Mom. Kumohon mengertilah."
Sean menghadap Luna kembali. Luna menatap Sean dengan tatapan kekecewaannya. Aku menutup telingaku kencang berharap tidak bisa mendengar semua ini. Namun sia-sia, kata-kata Sean terus berputar-putar dikepalaku seperti kaset rusak. Sakit Sean, kau terlalu menyakitiku sampai hatiku tak berbentuk lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Reject My Luna Queen
Fantasy(start: 28 Juni 2019) (end: 2 september 2019) "I'm Sean Read Palmer Aplha from Red Moon Pack..." TIDAK!! Kumohon jangan diteruskan Sean. Aku hanya bisa menggeleng-geleng kuat berharap Sean tidak meneruskan kalimat sakral itu. Air mataku mengalir se...