Aku mencoba membuka mataku yang terasa begitu berat. Cahaya putih terang membuat mataku silau. Baiklah, kurasa perjalanan menuju akhirat sudah sampai. Rasanya aku berbaring ditempat yang begitu nyaman, apakah aku tidur diatas awan sekarang? Aku mencoba mengerjapkan mataku menyesuaikan cahaya yang masuk.
Tunggu!
Inikah akhirat yang orang-orang ceritakan? Jika iya, mereka hanya pandai beromong kosong.
Cahaya yang tadi kulihat hanyalah lampu besar yang cantik, dan aku tidak tidur diawan melainkan hanya kasur king size.
Aku memperhatikan sekeliling, aku sekarang berada di kamar yang cukup luas. Kamar ini benar-benar cantik. Dekorasinya dominan berwarna putih dan beberapa barang lainnya berwarna pastel. Sangat elegan.
Sadarlah Amoura!! Ini bukan waktu yang tepat untuk mengagumi dekorasi.
'Vee? Kau mendengarku? Apa kau masih hidup?'
'Biar kukoreksi, yang benar adalah "Apakah KITA masih hidup?" ' Aku menghela napas lega karena Vee masih ada bersamaku.
Pintu besar didepanku tiba-tiba terbuka. Seorang pria masuk dan langsung terkejut melihatku.
Tunggu. Pria itu! Bagaimana bisa dia disini? Apakah dia juga sudah mati? Ataukah aku yang belum mati?
Alpha Aaron. Pria yang kuselamatkan waktu itu. Dia langsung berjalan kearahku dengan raut khawatir?
"Kau baik-baik saja? Apa yang kau rasakan sekarang? Apa ada yang sakit? Ahh apa kau mengingatku?" Aku kaget dengan serangannya tiba-tiba.
"Apakah ini akhirat?" Hanya itu pertanyaan yang ingin kupastikan sekarang.
Bukannya mendapatkan jawaban, dia malah tertawa. Apakah pertanyaanku seperti lelucon baginya? Aku hanya menatapnya bingung. Apa ada yang lucu disini?
"Apa aku terlihat setampan itu sampai kau mengira aku malaikat?"
Ada yang tidak beres dengannya. Satu hal yang kutau pasti. Dia gila!.
"Aku serius oke!" Aku mulai kesal sekarang.
"Baiklah baiklah. Jika kau berharap ini alam baka yang indah dan penuh keajaiban maka sepertinya aku akan mengecewakanmu. Ini masih bumi tepatnya di kediamanku, Pearl Moon Pack. Dan kau masih hidup"
"Apa?"
Aku mulai mencerna ucapan pria bernama Aaron itu. Seharusnya tidak seperti ini. Bukan ini yang kuharapkan.
"Kenapa? Kenapa kau menyelamatkanku?"
Aku menatapnya marah. Dia pikir aku akan berterima kasih untuk aksi heroiknya? Dia pikir siapa dia berusaha menyelamatkanku?
"Sepertinya kau benar-benar tidak punya tujuan hidup. Melihat kau tidak menyesal setelah berencana mengakhiri hidupmu."
Senyumnya yang sejak tadi dia tunjukkan hilang sudah. Dia menatapku dalam dan auranya berubah menjadi serius. Aku hanya diam dan membalas tatapannya.
"Kau tau, aku tidak akan membiarkan hal ini terjadi lagi. Bahkan, jika kau mencoba mengakhiri hidupmu lagi dan lagi aku akan terus menggagalkannya"
Dia berbicara dengan tatapannya yang penuh keseriusan. Sebenarnya mau apa dia?
"Apa yang kau inginkan dariku?"
Aku menatapnya tajam
Dia tidak menjawab dan hanya melihatku dengan tatapan dan seringainya yang sulit dijelaskan. Ada sesuatu yang dia sembunyikan. Aku menatapnya menyelidik mencoba mencari jawaban. Namun dia langsung merubah raut wajahnya menjadi tersenyum lebar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Reject My Luna Queen
Fantasy(start: 28 Juni 2019) (end: 2 september 2019) "I'm Sean Read Palmer Aplha from Red Moon Pack..." TIDAK!! Kumohon jangan diteruskan Sean. Aku hanya bisa menggeleng-geleng kuat berharap Sean tidak meneruskan kalimat sakral itu. Air mataku mengalir se...