Berhenti Meromantisasi

44 2 1
                                    

Yogyakarta tidak lagi romantis,
Hatiku telah jatuh dan hilang
Di bawah temaram lampu kota
Hari ini jua, berduka

Tentang diriku yang presensinya
Seperti angin dalam kehidupanmu
Ada, namun tak kasat oleh mata
Hanya berhembus sebagai pelengkap
Memberi tanpa meminta balasnya

Berhenti untuk berkata bahwa
Yogyakarta adalah kota yang romantis,
Karena disanalah cintaku telah
Gugur dalam medan perang untuk
Memperjuangkan hatimu yang liat

Pada akhirnya pula, aku hanya
Mampu tergugu dan menahan pilu
Memandangmu dari balik pilar-pilar
Selasar itu yang turut membisu
Mengawaniku melakukan sebuah dosa;

Mencuri-curi figurmu,
Yang hanya dapat di tangkap netraku saja

ㅡhelindya,
14/05/19

Maaf jika ada yang tidak satu paham denganku, mungkin cerita kita di kota ini berbeda.

BungkamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang