Yogyakarta tidak lagi romantis,
Hatiku telah jatuh dan hilang
Di bawah temaram lampu kota
Hari ini jua, berdukaTentang diriku yang presensinya
Seperti angin dalam kehidupanmu
Ada, namun tak kasat oleh mata
Hanya berhembus sebagai pelengkap
Memberi tanpa meminta balasnyaBerhenti untuk berkata bahwa
Yogyakarta adalah kota yang romantis,
Karena disanalah cintaku telah
Gugur dalam medan perang untuk
Memperjuangkan hatimu yang liatPada akhirnya pula, aku hanya
Mampu tergugu dan menahan pilu
Memandangmu dari balik pilar-pilar
Selasar itu yang turut membisu
Mengawaniku melakukan sebuah dosa;Mencuri-curi figurmu,
Yang hanya dapat di tangkap netraku sajaㅡhelindya,
14/05/19Maaf jika ada yang tidak satu paham denganku, mungkin cerita kita di kota ini berbeda.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bungkam
PoetryKarena saya hanya bisa diam. #112 in poetry January, 13 2017 © helindya 2016