Ketika duri-duri menancap pada hati
Cairan merah mengalir tak dapat terbendung kembali
Bekasnya seakan-akan menjadi saksi yang bisuMenganga lebar menunggu waktu melenyapkannya
Berteriak meraung meminta tolong
Memekakan telingaku sendiriTetapi aku sendiri malah berlalu
Karena aku tak tahu bagaimana cara membungkamnyaPs : puisi ini bisa diartikan ke banyak hal XD
KAMU SEDANG MEMBACA
Bungkam
PoetryKarena saya hanya bisa diam. #112 in poetry January, 13 2017 © helindya 2016