Tak lain halnya dengan
Halte usang yang biasa
Disinggahi kala hujan tibaDatang ketika rintiknya
Jatuh mengguyur bumi
Dengan tanpa ampunSeseorang datang berteduh
Menyambangi dan menyapa
Permukaan bangku yang dinginSebelum ia menjatuhkan dirinya
Dan tenggelam di dalamnya,
Atau justru sengaja menenggelamkan?Kemudian setelah hujan berlalu
Ia pergi dan berpindah entah kemana
Yang jarak pun tak mampu melipatnyaIa pergi, ketika badainya telah
Berlalu dan hanya datang ketika
Badai kembali menjadi kawannyaㅡHelindya,
17/11/18
KAMU SEDANG MEMBACA
Bungkam
PoetryKarena saya hanya bisa diam. #112 in poetry January, 13 2017 © helindya 2016