"Tidak ingin masuk dulu, hyung?" Tanya Yoongi saat mereka tiba di kediaman orang tuanya.
"Lain kali saja. Titip salam untuk paman dan bibi, maaf aku tidak bisa mampir karena harus segera kembali kerumah sakit" Ucap Seokjin.
"Arraseo. Kalau begitu hati-hati di jalan, hyung" Kata Yoongi.
"Eoh. Aku mengerti, sekarang masuklah" Seru Seokjin.
Yoongi melambaikan tangannya saat melihat mobil yang di kendarai kakak sepupunya itu perlahan-lahan mulai berjalan meninggalkan tempat tinggalnya. Dan saat mobil itu sudah tidak terlihat lagi Yoongi pun menurunkan tangannya dan melangkah ke dalam rumah orang tuanya.
"Tuan Yoongi" Ucap bibi yang membukakan pintu itu.
"Halo bibi, apa eomma dan appa ada di rumah?" Tanya Yoongi.
"Ya, mereka ada di dalam tuan"
"Ah, terima kasih. Kalau begitu aku masuk dulu, bi"
Saat tiba di dalam, lebih tepat ruang tengah. Yoongi melihat kedua orang tuanya sedang berbincang-bincang. Namun kegiatan keduanya langsung terhenti saat melihat putra semata wayang mereka telah pulang.
"Eoh, chagi. Kau sudah pulang? Kemarilah" Tanya Luhan.
Perlahan namun pasti Yoongi mulai melangkah menuju sofa tempat kedua orang tuanya duduk. Mengambil tempat tepat disamping sang ibu yang langsung menanyai keadaan kandungannya.
"Bagaimana janinmu, chagi?" Tanya Luhan.
"Mereka baik-baik saja, eomma. Kata dokter mereka sehat semua" Jawab Yoongi dengan senyumannya.
"Syukurlah" Ucap Luhan merasa lega.
==============================
Yoongi membaringkan tubuh lelahnya di atas kasur. Sedangkan pandangannya jauh menerawang menatap langit-langit kamarnya. Tatapannya kosong entah memikirkan apa.
"Hahh" Tak lama kemudian ia menghela nafasnya begitu saja. Berusaha memejamkan matanya namun tidak bisa.
Pikirannya menerawang pada kejadian beberapa saat lalu yang hampir mencelakai dirinya sendiri dan bayinya.
Yoongi mengelus perut buncitnya. "Maafkan Mama ya, aegi. Mama hampir lalai dan hampir saja membuat kalian celaka" Gumam Yoongi pada janinnya.
"Lain kali mama akan hati-hati lagi" Setelah itu seulas senyuman miliknya pun terbit.
"Mama penat. Bagaimana jika kita pergi jalan-jalan di luar? Mama janji kali ini mama akan hati-hati" Senyum Yoongi kembali merekah, kemudian bangun dari posinya dan berjalan menuju lemari pakaiannya. Memilah-milah bajunya untuk mencari baju yang ia pakai dan mengganti pakaiannya.
Tak lama setelah acara memilah-milah yang memakan waktu tiga menit itu akhirnya pilihan Yoongi jatuh pada sebuah baju Cardigan miliknya yang lumayan panjang dan baju dalam berupa baju kaos putih.
Senyum Yoongi merekah san iapun langsung ke kamar mandi untuk menganti bajunya._
Ketika sampai di bawah Yoongi pun memanggil sang ibu untuk meminta izin jalan-jalan di luar. Ia mengatakan jika ia penat berada di kamarnya terus menerus. Luhan mengizinkan, asalkan ia ditemani oleh salah satu pelayan di rumahnya.
Yoongi mengangguk setuju, toh ia hanya akan jalan-jalan di luar dan mungkin sampai taman depan.
"Ayo bi"
Yoongi terus berjalan tanpa merasa ada beban. Senyumannya pun tak pernah luntur dari bibirnya ketika ia melihat seorang anak kecil tengah berlari-larian dikejar oleh keluarganya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Fake Love || Minyoon✔
FanfictionAku tak mengerti kenapa kau berbohong padaku. Ku kira kau mencintaiku, tapi ternyata kau membohongiku. Kau selalu mengatakan kau mencintaiku dan berucap manis padaku, tapi ternyata kau membodohiku. Kau tak benar-benar mencintaiku. Melainkan hanya me...