Di lain tempat terlihat dua orang pemuda tengah berjalan beriringan sembari berbicara dengan ringan. Sesekali mereka bahkan terkekeh hingga tak jarang tertawa bersama karena candaan yang mereka lemparkan.
Mereka tak sadar bahwa saat ini seseorang tengah melihat kedekatan mereka itu dengan tatapan yang sulit diartikan. Antara tatapan kecewa, sedih dan juga terluka, entahlah.
Entah kenapa hatinya terasa begitu sakit melihat keduanya yang terlihat begitu akrab. Pria manis itu bahkan merona saat di goda oleh pria disampingnya.
Apakah mereka sepasang kekasih?
Benarkah?Lalu apakah ia masih memiliki kesempatan untuk memiliki pria manis itu lagi?
Min Yoongi. Masih bisakah ia berharap untuk bisa memiliki pria manis itu?
Dapatkah dirinya yang penuh dosa ini dimaafkan?
==============================
"Min Yoongi!"
Teriak laki-laki yang sedari tadi memperhatikan Yoongi dari jauh itu dengan lantang hingga membuat sang empu pemilik nama sontak menghentikan langkahnya dan membeku seketika.
Yoongi yang saat itu tengah berbicara dengan Hoseok terpaksa terhenti ketika ia mendengar seseorang memanggil namanya begitu keras.
Sepersekon detik kemudian tubuhnya pun seketika membeku saat mengetahui siapa pelaku dari pemanggil namanya tersebut.
Tatapannya pun bahkan langsung berubah menjadi sinis dan tak bersahabat sedetik setelah ia mengetahui siapa pelaku yang memanggil namanya itu. Park Jimin. Dialah pelakunya.
Jimin selaku sang pemanggil itupun melangkah mendekati Yoongi dan Hoseok dengan berani tanpa adanya keraguan sedikitpun hingga kini ia sampai dan berdiri tepat di depan keduanya.
"Maaf jika aku mengganggu waktu kalian, tapi bisakah aku berbicara sebentar dengan Yoongi?" tanya Jimin sembari melihat kearah Hoseok.
Hoseok yang tak mengerti apapun hanya mengangguk saja. Ia tidak memiliki hak apapun untuk melarang Yoongi untuk berbicara dengan siapapun termasuk pemuda di depannya yang ia tak ketahui namanya ini untuk berbicara dengan Yoongi, yah meskipun dalam hati ia sedikit tak ikhlas waktunya bersama Yoongi jadi terganggu.
Tapi ia yakin pemuda jika di depannya itu juga tak mungkin melakukan hal buruk pada Yoongi, kan?
"Y-ya, tentu saja" jawab Hoseok selanjutnya.
"Terima kasih" ucap Jimin membungkuk terima kasih pada Hoseok. Lalu setelah itu ia menarik tangan Yoongi sedikit jauh dari tempat Hoseok, bermaksud agar Hoseok tak dapat mendengar ucapannya bersama Yoongi nanti.
Namun belum sempat ia menarik tangan Yoongi lebih jauh dari tempat Hoseok berada Yoongi sudah menghempaskan tangannya dari tangan Jimin lebih dulu.
"Lepaskan! Untuk apa lau menarik tangan ku, huh? Bukankah waktu itu aku sudah mengatakannya padamu untuk tidak muncul lagi di depanku. Kau tuli!" Yoongi sengaja menekankan kata terakhirnya di depan Jimin agar ia mengerti.
Jimin mengingatnya, tapi salahkah jika ia ingin melihatnya? Melihat wajah Yoongi yang teramat ia rindukan selama ini salahkah?
"Aku tidak melupakannya, tapi tolong dengarkan aku kali ini saja. Hanya kali ini dan aku berjanji tidak akan mengganggu mu lagi"
Pasrah. Jimin tidak tau harus melakukan apa lagi untuk membuat Yoongi mengerti jadi satu-satunya cara ialah pasrah untuk melepas Yoongi.
"Aku tau aku memang salah. Tapi tidak bisakah kau memberiku satu kesempatan untuk menebus semua kesahanku?" Jimin memandang manik legam Yoongi yang kini justru menatap lain dan sontak hal itu membuat nya hanya tersenyum kecut dalam hati.
KAMU SEDANG MEMBACA
Fake Love || Minyoon✔
FanficAku tak mengerti kenapa kau berbohong padaku. Ku kira kau mencintaiku, tapi ternyata kau membohongiku. Kau selalu mengatakan kau mencintaiku dan berucap manis padaku, tapi ternyata kau membodohiku. Kau tak benar-benar mencintaiku. Melainkan hanya me...