#24

3.1K 438 24
                                    

"Pemuda yang mengantar mu pulang tadi siapa, Gi?"

Yoongi hanya mempu menggeleng-geleng kan kepalanya mendengar ucapan ibunya ini. Kenapa sejak tadi ibunya terus bertanya mengenai siapa itu Hoseok? Pemuda yang beberapa saat lalu mengantarnya hingga depan rumah dan tak sengaja ibunya lihat saat mengantarnya pulang.

"Oh, yang tadi. Dia teman Seokjin hyung di rumah sakit" jawab Yoongi ringan tanpa masalah.

"Benarkah? Dia seorang dokter juga? Lalu kenapa dia yang mengantar mu pulang, Gi?"

Yoongi hanya mampu berdecak dalam hati karena tak menyangka jika ibunya akan secerewet ini dan yang ia lakukan hanya bertanya sejak tadi.

"Hanya kebetulan dan tak sengaja bertemu di depan gang komplek lalu menawarkan diri untuk mengantar Yoongi pulang eomma" jawab Yoongi lagi dengan sabar. Lama-lama kesal juga dirinya pada sang ibu.

"Eomma kira dia kekasihmu"

"Mwoya?"

Apa yang ibunya bilang, kekasih?

Memang sejak kapan dia memiliki kekasih?

Bagaimana mungkin dirinya memiliki kekasih sedangkan pekerjaannya di rumah hanya tidur dan bermalas-malasan karena tak sanggup kemana-mana dengan kondisi perut buncitnya itu.

Mendengarnya saja membuat Yoongi hampir tersedak ludahnya sendiri dan hampir saja berteriak di depan wajah cantik ibunya, hanya saja ia ingat akan sangat tidak sopan jika melakukan itu dan untung saja ia berhasil mengendalikan dirinya untuk tak berteriak di depan ibunya saat mendengar perkataan ibunya itu yang menurutnya sangat masuk akal.

"Eomma bicara apa? Kekasih? Sejak kapan aku mempunyai kekasih? Dan aku bahkan tak pernah ada waktu untuk itu" dengus nya sembari memutar bola matanya malas.

"Dan aku sama sekali tidak minat untuk hal seperti itu lagi!" Habis sudah kesabaran yang sedari tadi coba ia tahan di depan ibunya itu.

===============================

"Jim aku-"

"Sudahlah Tae. Ini semua bukan hanya salahmu, tapi juga karena kesalahan ku. Seharusnya dari awal aku menolak ikut taruhan itu saja maka semua ini tidak akan terjadi. Dan maaf waktu itu aku memukulmu karena terbawa emosi" Tutur Jimin menyesali perbuatan nya hari itu dan ia sadar disini bukan hanya Taehyung lah yang bersalah melainkan dirinya pun juga salah.

Salah karena ia justru malah mempermainkan perasaan tulus Yoongi padanya. Seandainya saja saat itu ia bisa menolak ia mungkin tak tak terjebak dengan perasaan bersalah pada Yoongi. Dan salah karena ia malah menyia-nyiakan pria manis sebaik Yoongi yang tulus mencintai nya saat itu dan mungkin saat ini ia bisa memiliki pria manis itu.

Jimin mengaku ia telak telah jatuh hati pada Yoongi namun telat menyadarinya. Sungguh ia menyesal karena baru menyadari nya sekarang disaat semuanya sudah terlambat. Jika saja ia tak pernah melakukan hal itu pada Yoongi mungkin ini tak akan pernah terjadi dan Yoongi tak akan sampai membencinya seperti ini.

Dan sekarang ia telak menyesal karena telah melakukan kebodohan itu. Benar-benar menyesalinya disaat ia ragu bisa memiliki pria manis itu.

"Aku berjanji akan membantumu mencari Yoongi sebagai permintaan maafku. Aku tau perbuatan ku itu sulit dimaafkan, tapi jujur aku menyesal karena telah mengusulkan taruhan bodoh itu" tutur Taehyung.

"Gwaechana. Lagi pula aku tak marah soal itu dan ini bukan hanya salahmu tapi juga salahku. Sudahlah, kita akan mencari Yoongi bersama-sama. Aku juga akan minta bantuan Jongin dan Mingyu untuk membantu, tapi aku ragu pada Namjoon. Aku tidak yakin dia ingin membantu kita" Terang Jimin meringis tak kala mengingat sahabat mereka yang satu itu, semenjak hari itu Namjoon pun bahkan jadi enggan bertemu mereka.

"Tak apa. Kita bisa mencari Yoongi berempat saja" putus Taehyung.

"Hm"

===============================

Tidak terasa sudah seminggu ini mereka melakukan pencarian terhadap Yoongi. Mulai dari tempat-tempat yang Jimin ketahui Yoongi sering datangi, hingga yang terakhir taman tempat terakhir kali Jimin bertemu Yoongi satu mingguan yang lalu.

Namun semuanya nihil. Semua tempat yang mereka kunjungi sama sekali tak ada tanda-tanda Yoongi berada disana. Dan berakhirlah Jimin kembali datang ke taman kota ini lagi. Setidaknya Jimin berharap ia bisa melihat Yoongi lagi ada disini agar ia bisa meminta maaf dan menjelaskan semuanya. Tetapi jika Yoongi masih tidak ingin mendengarnya setidaknya biarkan Jimin menjelaskan saja setelah itu ia akan menyerah dan melepaskan pria manis itu. Seperti apa yang ia minta waktu itu.

Jimin akan pergi seperti permintaan Yoongi hari itu. Jimin bertekad jika Yoongi masih tak ingin melihat wajahnya maka Jimin akan menyerah dan melepaskan Yoongi demi kebahagiaan nya.

Akan tetapi belum semenit pikiran-pikiran itu terpikir di kepalanya manik nya sudah melihat siluet tubuh Yoongi yang tengah berjalan dengan seorang pemuda tampan. Mereka bahkan tak jarang melempar senyum dan tertawa bersama membuat dadanya sesak seketika.

"Yoongi?" lirih nya.


.

.

.
~tbc~

Huwee pendek lagi maafkun
J

adi jangan lupa vote dan komen sayang itu tombol bintang nya ada di bawah ya

Luv💜

[Publish]
22 Juli 2019

[Revisi]
03.09.2020

Fake Love || Minyoon✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang