AP- 11

1.1K 127 137
                                    

Masih berpegangan tangan, ternyata Jinyoung membawa Jaebum menuju ke halaman belakang melewati pintu belakang rumahnya. Jaebum duduk di kursi besi berwarna putih dengan meja yang serupa ada di hadapannya. Ia menatap ke sekeliling dan begitu menikmati suasana sejuk disana.

"Tunggu sebentar aku ambilkan minum dulu"

Jaebum hanya mengangguk sementara Jinyoung berjalan menuju ke dalam. Saat Jinyoung hendak membuka pintu Daniel, Hyunjin dan Yeji yang menempel di antara pintu hampir terjatuh ke bawah. Jinyoung yang kaget refleks mundur dan menangkap lengan Yeji yang jika tidak ditolong akan langsung jatuh mencium dingin nya tanah.

"Ya ampun kalian ini apa-apaan?"

Ketiga sibling itu pun hanya tersenyum bodoh terutama Daniel. Ia yang mengajak kedua adiknya untuk mengintip kedua orang tua mereka. Awalnya Hyunjin bahkan Yeji tidak mau karena menurut mereka itu tidak sopan namun rasa penasaran mengalahkan mereka dan juga rayuan maut sang kakak.

"Hyung tuh mom ngajak kita buat ngintipin mommy sama Daddy" jujur Hyunjin.

Daniel menggeleng, ia mengumpat dalam hati mengapa adiknya ini polos sekali.

"Im Daniel?" Jinyoung meminta penjelasan.

Daniel hanya tersenyum memperlihatkan giginya dan menggaruk kepalanya yang tidak gatal. "Hehe, maafkan aku mom habisnya aku penasaran dengan kalian"

Jinyoung menggeleng. "Kau ini ada-ada saja. Baby, kau tidak apa-apa hm?"

Jinyoung mengusap lengan Yeji yang terus menatap Jaebum dari kejauhan. "Aku tidak apa-apa, mommy"

"Syukurlah, kalau begitu mommy mau mengambilkan minum untuk Daddy kalian dulu"

Jinyoung melangkah masuk dan diikuti oleh Hyunjin serta Daniel sementara Yeji terus memandangi Jaebum yang kini balas memandanginya. Jaebum yang melihat kejadian tadi hanya menggelengkan kepala melihat tingkah anak-anaknya dan juga anak gadis tersebut. Saat tidak sengaja mata tajam itu menangkap sosok gadis itu terus menatapnya dari jauh. Jaebum yang memang penasaran hendak menghampiri Yeji namun anak tersebut langsung berlari ke dalam rumah membuat langkah Jaebum terhenti dan kembali duduk.

"Mommy!"

Yeji berlari ke dalam sambil berteriak kemudian memeluk Jinyoung yang sedang menutup pintu kulkas.

"Sayang, ada apa?" Tanya Jinyoung khawatir.

"Mommy, Daddy tadi mencoba menghampiri ku. Aku takut~" ujarnya sambil menenggelamkan wajahnya di dada Jinyoung.

"Kenapa kau takut? Kan harusnya Yeji senang"

Yeji mendongak menatap Jinyoung yang kini tersenyum padanya.

"Wajah Daddy menyeramkan, mom~ Yeji takut" bibirnya mengerucut lucu membuat Jinyoung makin gemas pada putrinya tersebut.

"Pfffttt"

Hyunjin yang hendak tertawa mendengar ucapan Yeji pun di pukul bahunya oleh Daniel agar berhenti tertawa. Hyunjin yang hendak tertawa kemudian menutup mulutnya.

Sama halnya dengan Hyunjin, Jinyoung pun mencoba menahan tawanya. Bahkan Yeji saja yang notabene adalah anak kandungnya takut pada Jaebum yang sedang biasa saja saat ini apalagi jika Jaebum sedang marah mungkin Yeji sudah kabur masuk ke kamar dan tidak mau menemui Jaebum lagi.

"Benarkah? Perasaan wajah Daddy biasa saja" Jinyoung mengusap surai Yeji.

"Benar mom~ Mommy, apakah dia itu benar-benar Daddy ku?" Tanyanya polos.

Jinyoung mengerutkan kening mendengar pertanyaan Yeji.

"Tentu saja dia Daddy mu, sayang. Kenapa kau bisa berpikir seperti itu?"

After Parting •JJP•Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang